Menginjakan kaki ke Borneo adalah keinginan saya sejak dulu. Karena sejak SD saya akrab dengan pulau tersebut, dimana papa pernah ditugaskan di Palangkaraya, saudara sepupu tinggal di Balikpapan dan Samarinda. Jadi telinga ini kerap mendengar Pulau Kalimantan disebut.
Waktu terus berjalan...keinginan pergi ke Kalimantan muncul kembali saat sudah bekerja sekitar tahun 2006. Waktu itu saya dan almarhum sahabat saya berencana ngebolang ke Balikpapan. Yupp...kami sudah mengantongi tiket Jkt - Bpp - Jkt tapi karena saat itu mama saya tidak mengijinkan berangkat, akhirnya dengan sedikit rasa kecewa batal ke Bpp. Oke fine... Saya pendam lagi keinginan untuk menginjakan kaki di bumi Borneo.
Entah kenapa... Sekitar 3 minggu yang lalu muncul perbincangan dengan 2 orang teman blogger kondang untuk ngebolang bersama.Sumpah ini racun banget hahaha... Banyak destinasi yang muncul untuk rencana ngebolang ini. Dan setelah cap cip cup kembang kuncup terpilihlah kota Banjarmasin sebagai destinasi kami. Yuppp... Saya senang sekali karena impian untuk berkunjung ke Kalimantan sebentar lagi tercapai.
Persiapan kami lakukan dan mulai menyusun itinerary. Saat bikin itinerary, saya mulai membayangkan kota Martapura dan akhirnya teringat akan satu cerita.
Jadi yaaa... Jaman SD dulu saya pernah punya buku kenangan yang isinya biodata. Dalam buku tersebut tercantum warna favorite, kota favorite dll. And you know what? Saya menulis kota favorite adalah Martapura. Jujur...saya sudah lupa. Belasan tahun kemudian saya bertemu dengan teman SD dan berbincang kalau saat itu dia tinggal di Banjarmasin, dekat dengan Martapura. Dia masih ingat akan buku kenangan SD saya yang menuliskan Martapura sebagai kota favorite. She reminds me about Martapura. Dari situ saya flash back dan emang benar, dari dulu kesengsem banget dengan kota Martapura.
Oke..Jumat lalu (27 Mei) akhirnya kami berangkat ke Banjarmasin dengan penerbangan pertama. Sampai di Banjarbaru pukul 10.05 Wita
Waktu terus berjalan...keinginan pergi ke Kalimantan muncul kembali saat sudah bekerja sekitar tahun 2006. Waktu itu saya dan almarhum sahabat saya berencana ngebolang ke Balikpapan. Yupp...kami sudah mengantongi tiket Jkt - Bpp - Jkt tapi karena saat itu mama saya tidak mengijinkan berangkat, akhirnya dengan sedikit rasa kecewa batal ke Bpp. Oke fine... Saya pendam lagi keinginan untuk menginjakan kaki di bumi Borneo.
Entah kenapa... Sekitar 3 minggu yang lalu muncul perbincangan dengan 2 orang teman blogger kondang untuk ngebolang bersama.
Persiapan kami lakukan dan mulai menyusun itinerary. Saat bikin itinerary, saya mulai membayangkan kota Martapura dan akhirnya teringat akan satu cerita.
Jadi yaaa... Jaman SD dulu saya pernah punya buku kenangan yang isinya biodata. Dalam buku tersebut tercantum warna favorite, kota favorite dll. And you know what? Saya menulis kota favorite adalah Martapura. Jujur...saya sudah lupa. Belasan tahun kemudian saya bertemu dengan teman SD dan berbincang kalau saat itu dia tinggal di Banjarmasin, dekat dengan Martapura. Dia masih ingat akan buku kenangan SD saya yang menuliskan Martapura sebagai kota favorite. She reminds me about Martapura. Dari situ saya flash back dan emang benar, dari dulu kesengsem banget dengan kota Martapura.
Oke..Jumat lalu (27 Mei) akhirnya kami berangkat ke Banjarmasin dengan penerbangan pertama. Sampai di Banjarbaru pukul 10.05 Wita
Let's get lost... |
Dan perjalanan ngebolang pun dimulai dengan tujuan pertama yaitu Martapura. Kami sengaja sewa mobil lepas kunci karena ingin benar benar explore Banjarmasin dan sekitarnya. Hanya bermodalkan Google map dan Waze kami sampai di Martapura. Yeeaaayy... Alhamdulillah
Mampir sejenak ke rumah salah satu kerabat teman saya kemudian lanjut isi perut. Kuliner pertama yang ingin dicicipi adalah Soto Banjar Anang yang hits banget.
Depot Soto Anang yang terletak di Jl. A Yani Km 39 Martapura menyediakan Soto/sop Banjar dan sate ayam. Jadi yaa...kalau di Banjar, makan soto selalu ditemani oleh sate ayam.
Setelah perut aman terisi, rencana kami lanjut ke pendulangan intan. Yuppp.. Martapura adalah kota penghasil intan terbesar di Indonesia. Keinginan untuk melihat pendulangan intan lenyap sudah karena hari itu adalah hari Jumat dimana orang banyak menghentikan aktivitasnya di siang hari, termasuk pendulangan intan itu sendiri. Agak sedikit kecewa sih...tapi ya sudah lah, insya Allah lain waktu bisa ke sini lagi, hehehe... #ngarep
Siang itu kota Martapura suasananya seperti kota santri, orang berduyun duyun datang ke masjid Al Karomah untuk melaksanakan sholat Jumat.
Langit di kota Martapura indah banget.. Warnanya biru bersih dengan awan yang putih. Masya Allah...cantik banget. Ditambah dengan bangunan masjid yang megah berkombinasi warna kuning biru. Ya Allah.... Saya jatuh cinta banget dan sujud syukur akhirnya bisa ke Martapura setelah puluhan tahun menjadikan kota ini sebagai kota favorite masa kecil.
Masjid Al Karomah merupakan masjid terbesar di Martapura. Interiornya bagus, kubah dalamnya mewah dengan dominasi warna biru, kuning dan hijau, terdapat beberapa kayu ulin sebagai penyangga yang warna hijau, membuat adem suasana saat memasuki masjid ini.
Ada yang unik di dalam masjid Al Karomah yaitu adanya bangunan semacam pendopo yang ditopang oleh 4 soko guru masjid. Saat itu di keempat tiang kayu ulin besar itu digantung Kembang Barenteng. Apa maksudnya kembang tersebut? Apakah itu kembang keramat? Hehe.. Monggo baca saja di sini
Letak masjid Al Karomah di pusat kota dekat dengan Taman Cahaya Bumi Selamat dan Tugu kota Martapura.
Mampir sejenak ke rumah salah satu kerabat teman saya kemudian lanjut isi perut. Kuliner pertama yang ingin dicicipi adalah Soto Banjar Anang yang hits banget.
Soto Banjar Anang |
Setelah perut aman terisi, rencana kami lanjut ke pendulangan intan. Yuppp.. Martapura adalah kota penghasil intan terbesar di Indonesia. Keinginan untuk melihat pendulangan intan lenyap sudah karena hari itu adalah hari Jumat dimana orang banyak menghentikan aktivitasnya di siang hari, termasuk pendulangan intan itu sendiri. Agak sedikit kecewa sih...tapi ya sudah lah, insya Allah lain waktu bisa ke sini lagi, hehehe... #ngarep
Siang itu kota Martapura suasananya seperti kota santri, orang berduyun duyun datang ke masjid Al Karomah untuk melaksanakan sholat Jumat.
Langit di kota Martapura indah banget.. Warnanya biru bersih dengan awan yang putih. Masya Allah...cantik banget. Ditambah dengan bangunan masjid yang megah berkombinasi warna kuning biru. Ya Allah.... Saya jatuh cinta banget dan sujud syukur akhirnya bisa ke Martapura setelah puluhan tahun menjadikan kota ini sebagai kota favorite masa kecil.
Masjid Al Karomah merupakan masjid terbesar di Martapura. Interiornya bagus, kubah dalamnya mewah dengan dominasi warna biru, kuning dan hijau, terdapat beberapa kayu ulin sebagai penyangga yang warna hijau, membuat adem suasana saat memasuki masjid ini.
Ada yang unik di dalam masjid Al Karomah yaitu adanya bangunan semacam pendopo yang ditopang oleh 4 soko guru masjid. Saat itu di keempat tiang kayu ulin besar itu digantung Kembang Barenteng. Apa maksudnya kembang tersebut? Apakah itu kembang keramat? Hehe.. Monggo baca saja di sini
Pendopo di dalam masjid |
Tugu Martapura sbg landmark kota |
Foto : Courtesy of sesenyonyah ;) |
Gak terasa waktu sudah menjelang sore, kami meluncur ke arah Banjarmasin, namun di tengah perjalanan mencicipi dulu itik panggang Swarga di jalan A Yani Km 34 Martapura.
Itik panggang |
Yuk lanjut perjalanan ke Banjarmasin dengan menempuh waktu perjalanan sekitar 1 jam. Dan inilah travelmate saya, udah pada kenal semua kan? Blogger kondang Mak Yeye, Mak Pungky dan mak Rokhmi.
ELang (Emak petualang) |
To be continue....
Hehehe...