Pages

Senin, 05 Desember 2011

Ke Dokter Mata

Mata merupakan alat panca indera yang paling vital yang fungsinya mendeteksi cahaya, meneruskan sinyal ke retina dan membuat efek visual yang dikirim ke otak. Jika diintip disini yang dilakukan mata paling sederhana adalah mengetahui apakah lingkungan sekitarnya gelap atau terang. Mengingat pentingnya organ yang satu ini makanya ayah dan bunda mencoba cari info untuk memeriksakan mata Samara. Ada apa gerangan dengan mata Samara? Yah...terkadang jika melihat sesuatu dalam jarak jauh, mata kanan Samara agak kurang fokus artinya antara bola mata kiri dan kanan tidak searah, nah pas bunda browsing gejala seperti itu namanya strabismus

Kasus yang menimpa Samara yaitu keadaan mata yang tidak fokus itu hanya berlangsung sesaat artinya bukan terus menerus atau permanen. Ketika kami sebagai orangtua melihat penglihatan Samara yang begitu maka kami cepat cepat untuk mengingatkan Samara agar "membetulkan" matanya dengan cara berkedip dan mata bisa fokus lagi. Memang sih kalo dihitung dengan jari kondisi Samara yang seperti itu gak ada 5 kali dalam sehari tapi....kami sebagai orang tua sangat khawatir jikalau keadaan seperti itu berlanjut sampai dia besar. Jadi mumpung masih kecil dideteksi terlebih dahulu, biar gak jadi kadaluarsa... 

Melihat kondisi seperti itu bunda coba nanya ke forum milis sehat dan milis AFB tentang dokter mata anak yang recommended. Dan dapatlah beberapa nama dokter, setelah diskusi dengan ayah akhirnya kami memutuskan untuk datang ke dr. Lumongga B Simangunsong di klinik ini. Hari Jumat kemarin *dokternya hanya praktek di hari Senin dan Jumat* sengaja kami ambil cuti demi memeriksakan mata Samara. Empat hari sebelumnya bunda udah make appointment biar dapat nomor antrian pertama. 

Jumat pagi jam 7.20 kita pun meluncur ke KMN Lebak Bulus yang letaknya gak begitu jauh dari rumah karena itu adalah salah satu faktor utama kami lebih memilih KMN daripada JEC. Sampai disana pukul 08.00 *kurang dikit sih* kami langsung menuju ke lantai 4 dan disambut oleh petugas pendaftaran yang ramah dan helpfull. Selagi bunda mengisi biodata Samara dan ayah main di ruang tunggu yang kewren abisss....Di ruang tunggu ini juga disediakan tea and cofee. Wah...gak disia siakan dong fasilitas seperti ini, sambil nunggu dipanggil bunda nyeruput coffee gretong *emakirit* sementara Samara dan ayah main di playground yang ada disana.

Jam 08.20 Samara dipanggil untuk masuk ke ruang dokter yang berada di lantai 3, bertemulah kami dengan dr. Lumongga. Pemeriksaan awal yaitu mata Samara disorot pake senter supaya dokter bisa melihat apakah ada suspect strabismus atau tidak? Selama disorot senter mata Samara baik baik saja, kayaknya dia tahu kalo saat itu dia harus menunjukan mata indahnya *emaknarsis* Ketika dokter selesai menyoroti mata Samara dokter bilang kalo mata Samara baik dan tidak ada suspect strabismus seperti yang dikhawatirkan kami. Tetapi untuk mengecek kondisi lebih lanjut, Samara harus melewati pemeriksaan "dalam" matanya yaitu dengan cara kedua mata ditetesi obat yang gunanya untuk memperbesar pupil mata agar pada saat pemeriksaan dokter bisa melihat lebih jelas. Terjadilah pemberontakan drama babak pertama karena Samara ogah ditetesi obat tsb. Bunda dibantu oleh ayah memegangi kedua tangan Samara sambil meronta ronta. Gak tega juga sih lihatnya tapi demi pemeriksaan akhirnya bunda tega tegain :( 

Sesuai prosedur mata dibiarkan selama kurang lebih 10-15 menit agar pupilnya melebar dan saat itu bunda menfaatkan waktu untuk bertanya seputar kesehatan mata dan strabismus karena sebelumnya bunda udah baca di internet maka sekarang saatnya bunda langsung bertanya pada ahlinya. Saat bunda konsultasi dengan dokter, Samara dan ayah main di playground. Setelah dicek oleh susternya ternyata pupil mata Samara belum lebar akhirnya ditunggu lagi sekitar 15 menit, saat itu bunda telah selesai konsul dengan dokter dan bergabung dengan Samara di palyground. Setelah dirasa sudah waktunya, kembali pupil mata Samara dicek dan belum lebar juga sodara sodara akhirnya suster menetesi lagi obat tsb dan drama babak kedua pun terjadi di playground *tepok jidat kenapa harus ditetesi 2 kali sih*

Jarum jam sudah menunjukan pukul 09.35 Samara harus menjalani pemeriksaan matanya lagi, alhamdulilah kali ini pupil mata sudah melebar jadi dokter sudah bisa melihat "dalam" nya mata Samara. Lagi lagi terjadi drama, Samara nangis jejeritan dan meronta ronta ketika tubuhnya mulai dibaringkan ke tempat tidur, sesaat kemudian lampu dimatikan jadilah yang ada hanya sinar senter ibu dokter. Saat itu pemeriksaan berlangsung cepat yaitu sekitar 3 menit tapi....berhubung sang putri nangis kejer makanya bunda merasakan kok lama banget sih meriksanya? :(

Alhamdulilah hasil pemeriksaan keseluruhan mata Samara dinyatakan normal tidak ada suspect strabismus *sujud syukur* sehingga tidak ada treatment apapun. Dokter hanya berpesan pada kami untuk observasi saja matanya nanti jika pada usia Samara 3-4 tahun kondisi tidak berubah atau bahkan makin parah *naudzubilamindalik semoga tidak* Samara harus periksa lagi. Jadi kesimpulan yang bunda ambil dari keterangan dokter bahwa mata anak seusia Samara itu belum sempurna, mata akan mengalami perkembangan sempurna 100% pada usia anak 6 tahun. Dan apapun bisa terjadi seiring perkembangan organ tubuh anak. Semoga perkembangan mata Samara baik baik saja dan gak ada gangguan apapun. Amin...

    

main main @ playground

with bunda... ^_^

ruang tunggu yang cozy

keasyikan ngopi jangan lupa liat papan antrian yaa
   
   

5 komentar:

  1. hallo Bunda Dwiyani ..
    di karenakan anak ak punya kasus yang sama dengan samara
    anak ak usia nya 2tahun6Bbln
    ak boleh minta emailnya kah?
    email ak anggita_fast@yahoo.com

    terima kasih ya
    cheers
    Gita

    BalasHapus
  2. Anies - Bunda Sena3 April 2014 pukul 14.01

    Yan, knp samara sama dgn sena??
    Sena jg kalau melihat dan nonton TV sering miring dan melirik. kalo di foto yg kiri gak fokus beda dgn kanannya. Sena di rujuk ke KMN dgn Dr Loemongga wktu periksa awal di KMC. tp krn gak match dgn jdwl kerja akhirnya kita second options ke JEC Menteng dgn Dr Florence. Pemeriksaan smuanya sama dgn yg samara alami, hasilnya sena dpt terapi kacamata krn matanya minus 1 dan silinder 1,5. terapi selama 2bulan sblm akhirnya nanti terapi patching.
    Sena melirik atau lbh suka miring krn matanya silinder dan merasa nyaman kl miring. skrg alhamdulillah udh lbh"lurus" kalo nonton dan lihat org dgn kacamata. tp teteup terapi utama NO GADGET:)

    BalasHapus
  3. trimakasih sudah menuliskan tentang KMN dan dr Lumongga, saya lagi cari2 info utk mengecek mata anak saya, dan tulisan ini membantu sekali :-)

    BalasHapus
  4. Hai bun. Sy erni. Salam kenal. Mau tanya bagaimana mata samara skr? Apa kadang masi terlihat tidak sinkron? Setelah umur berapa bun baru normal? Karena anak saya jg seperti itu bun. Thanks

    BalasHapus
  5. dokter Lumongga itu memang bagus.. saya bukti nyata sebagai pasiennya. sekarang saya baru saja lulus kuliah dan mulai bekerja. Dulu dr. Lumongga yg menyelamatkan saya (mengoperasi mata saya) karena retinoblastoma. Saat itu, beliau mendengar cerita ortu saya yang sudah habis berjuta-juta namun tidak ketahuan sakitnya apa, ini di salah satu RS mata swasta di Jakarta (sy tdk sebut namanya, kasihan..) akhirnya dr.Lumongga tidak memungut biaya jasa dokter untuk operasi, yang pada saat itu sangat2 berharga sekali utk keluarga saya yg sedang terpuruk krn kondisi saya dulu.. Jadi dokter ini memang recommended deh, selain baik, diagnosanya jg bagus....

    BalasHapus

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkomentar :)