Pages

Kamis, 24 April 2014

Kids Today Project : Wajah Bermain Anak

Bermain adalah belajar. Kalimat itu sudah saya dengar saat hamil Samara 4 tahun yang lalu. Sejak saat itu bertekad akan memberikan fasilitas bermain untuk anak. Mengingat pentingnya bermain maka saya menerima undangan dari Mommies Daily untuk hadir di acara Kids Today Project Blogger Gathering.

Acara yang diselenggarakan oleh Rinso berlokasi di Yeyo Lobby and Eatery Jaksel. Hari Sabtu pagi tanggal 12 April 2014 saya meluncur ke daerah Senopati. 
Masuk ke dalam resto terlihat suasana pagi itu masih sepi belum banyak peserta yang datang. Setelah registrasi kami langsung berpose di area photo booth berupa ayunan. Kenapa latar belakangnya ayunan? Yaaa...karena akan ada 2 orang pemenang dengan play face terbaik.

Beberapa saat kemudian ruangan dipenuhi oleh para blogger dan saya bertemu dengan beberapa emak blogger yang sudah kenal sebelumnya.
Bersama emak blogger
Meski undangan ditujukan untuk emak blogger, namun hadir juga para ayah dan tak ketinggalan anak anak pun ikut serta. Pukul 10.30 acara mulai dengan dipandu MC Della Sabrina. Hadir 2 orang narasumber yaitu Pak Syathir dari Rinso dan mba Roslina Verauli seorang psikolog. 

Kesempatan pertama Pak Syathir menjelaskan bahwa bermain itu penting untuk anak karena akan mempengaruhi perkembangan anak. Karena pentingnya bermain beberapa waktu lalu Rinso mengadakan Kampanye Berani Kotor Itu Baik. Kampanye tersebut sudah dijalankan dengan salah satunya diadakan Kampung Bermain Rinso.

Melihat kurangnya kegiatan bermain anak maka Rinso menggagas sebuah proyek yang bertujuan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan menghadirkan kembali kegiatan bermain dalam keseharian anak. Proyek tersebut bertajuk #KidsToday Project

Untuk mendukung proyek itu dibuatlah 4 film pendek yang dilakukan oleh 4 negara yaitu Inggris, Indonesia, Brasil dan India. Dengan film yang berdurasi 3 menit, Rinso ingin berbagi kepada para ibu di dunia arti pentingnya bermain untuk perkembangan anak. 

Film pertama yang diputar adalah Wajah Anak Perkotaan. Dalam film tersebut digambarkan harapan anak anak yang hidup di perkotaan. Mereka tak mau terjebak kemacetan lalu lintas, ingin memiliki mobil yang ada baling balingnya, ingin agar kotanya lebih aman, jauh dari orang jahat dan harapan ingin banyak taman dimana mereka bisa pergi dan bermain.


Film kedua yaitu Anak Anak Yang Sibuk menceritakan betapa penuhnya jadwal kegiatan anak masa kini. Begitu banyak yang mereka lakukan dari mulai bangun pagi hingga tidur malam. Hal ini membuat mereka tidak ada waktu untuk bermain. Pergi ke sekolah hingga siang hari lalu buru buru pulang untuk mengikuti jadwal les sampai sore dan malam harinya harus mengerjakan PR.

Setelah kedua film pendek diputar, narasumber kedua yaitu mba Verauli mengatakan banyak anak yang merasa sakit kepala sebelum berangkat ke sekolah. Apa penyebabnya? Karena anak terlalu lelah dengan rutinitas sehari hari yang padat hingga mengakibatkan tertekan dan pusing di pagi hari. 

Berdasarkan daily monitoring anak, ternyata anak masa kini terlalu sibuk berkegiatan sehingga tidak ada lagi waktu untuk bermain. Setelah direview kegiatannya dengan memasukkan waktu bermain dalam sehari ternyata berdampak positif bagi anak. Apa saja dampak positif itu? Kesehatan menjadi bagus, prestasi di sekolah meningkat serta kemampuan sosialnya menjadi lebih baik. Wooww... ternyata bermain memegang peranan penting bagi kesehatan anak.

Masuk ke pemutaran film yang ketiga yaitu Wajah Bermain, menggambarkan berbagai ekspresi wajah bermain anak (play face) yang muncul ketika bermain. Seperti saat mereka mencoba sesuatu yang baru, mengambil resiko, bergerak untuk maju dan saat mereka menikmati dunianya.
Ahhh... betapa senangnya melihat ekspresi wajah anak ketika bermain. Tawa mereka lepas dan hati pun gembira.

Film terakhir berjudul Menjadi Seorang Anak Kecil menceritakan bagaimana rasanya menjadi anak kecil? Ada yang menjawab menyenangkan ada juga yang menjawab menegangkan. Anak tumbuh dengan sendirinya dan bermain untuk mengetahui banyak hal. Karena proses belajar itulah maka anak tak perlu takut kotor.


Melihat keempat film tersebut, perasaan saya campur aduk antara ingin menangis dan tersenyum. Menangis karena apa? Melihat anak anak masa kini yang sudah tak mempunyai waktu dan ruang untuk bermain karena kesibukan dan lahan di perkotaan yang minim taman bermain. Ingin tersenyum? Sebab melihat kegembiraan anak saat bermain yang terekam dari raut wajah meraka. Ah betapa bahagianya..

Menurut mba Verauli dalam sehari anak the Play Year yaitu usia 2-6 tahun mempunyai waktu bermain selama 5 jam. Bermain itu dikategorikan bermain aktif dan pasif. Bermain aktif seperti berlari, main sepeda, main bola, prosotan dll. Sedangkan bermain pasif seperti main games di gadget dan menonton televisi. Nah.. dari 5 jam itu diharapkan waktu bermain anak seimbang antara aktif dan pasif. 
Bermain bagi anak adalah belajar maka banyak ilmu yang didapat dari bermain yang tak bisa diperoleh di bangku sekolah. Lantas bagaimana peran orangtua dalam mendukung proses bermain anak? Orang tua harus bisa memfasilitasi dan meluangkan waktu untuk bermain dengan anak. Sebagai orang tua jangan pernah berpikir mencari waktu luang untuk bermain tetapi luangkan waktu untuk bermain bersama anak.

Karena komitmen itu saya dan suami selalu meluangkan waktu untuk bermain dengan Samara (4y1m). Saat weekend tiba kami mengajak Samara ke taman dekat rumah dan membebaskan dia bermain apa saja. Senang rasanya jika kami melihat ekspresi dan tawa lepas Samara saat bermain. Priceless banget..
Swing baby swing
Biarkan anak bermain, bermain dan bermain... Because Learn to Play and Play to Learn.

Yuk.. para emak yang peduli dengan perkembangan anak, ikuti blog competition yang diselenggarakan oleh Rinso. Info selengkapnya bisa dilihat thread Mommies Daily ini. Jangan sampai ketinggalan karena hadiah uang tunai, voucher belanja Gramedia dan bingkisan menarik dari Rinso telah menanti. Ayo bergegas karena hanya sampai tanggal 12 Mei 2014. 

14 komentar:

  1. Coba aku meluncur dulu yahhhhh *buka2 link nya*

    BalasHapus
  2. Di Indo sekarang banyak banget acara2 buat blogger yaaah.. seru banget.

    BalasHapus
  3. @ Yeye, ayoo dibuka link nya trus baca term and condition nya trus nulis deh... :)

    BalasHapus
  4. @ mba Lidya, hayuk atuh ikutan setelah diintip syarat2nya :)

    BalasHapus
  5. @ Bebe, iya Be... blogger mulai diperhitungkan di dunia maya.
    Hayuukk Be ikutan blog competition nya :)

    BalasHapus
  6. @ Ke2Nai, buruaaan mak Myra nulisa trus ikutan lombanya *pom pom girls* :)

    BalasHapus
  7. Wuih seru. Anak-anak memang harus banyak bermain. Dunia imajinasi tanpa batas. Tapi, emak-emak juga harus banyak bermain juga, biar bisa seperti anak-anak.... :)

    BalasHapus
  8. iyak betul, saya malah sering terhibur kalau melihat anak-anak main, lucuu apalagi kalau bermain peran, kalah deh OVJ hehehe

    BalasHapus
  9. Jadi penasaran. Ke tekah deh daku. Makasih informasi ya mak.

    BalasHapus
  10. @ mak Nia, iyaa betul...dunia imajinasi anak tanpa batas. Ayooo kita dukung anak utk bermain.
    Silakan untuk ikut blog competition nya mak... :)

    BalasHapus
  11. @ Rina, hahaha... peran utama OVJ kalah sama Kanaya yaa... :)
    Ayoo mak ikutan blog kompetisi #KidsToday yuk....

    BalasHapus
  12. @ mak Ade Anita, sippp... ikutan ya blog kompetisinya :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkomentar :)