Sekitar pukul 3 sore sampai di lokasi dan terlihat jejeran mobil jeep yang siap mengantar kami naik ke lereng gunung Merapi.
Dalam 1 mobil jeep bisa ditumpangi oleh 4-5 orang. Harga sewa mobilnya Rp 200.000. Karena rombongan kami berjumlah sekitar 25 orang maka membutuhkan 5 mobil jeep. Sempat antri juga untuk menyewa jeep karena sore ada rombongan para volunteer dari Pakistan.
Here we go... kami memulai off road. Melintasi jalan nan terjal dan berbatu membuat kami jejeritan seru *maklum buibu pengajian disuruh off road* hahaha...
Rute perjalanannya adalah menyusuri Kali/Sungai Opak yang sudah tak ada airnya lagi. Sungai ini sekarang berisi material pasir dan batu. Pemandangan yang ada di depan mata adalah hamparan pasir, batu di lahan yang gersang dan berdebu. Terlihat sebagian lahan ada yang sedang digali pasirnya untuk dijual.
Yaa...sejak meletusnya gunung Merapi tahun 2010 memang banyak mengeluarkan bahan vulkanik seperti pasir dan batu sehingga dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai mata pencaharian baru.
Destinasi pertama dalam Vulcano Tour yaitu mengunjungi Museum Sisa Hartaku yang berada di Dusun Petung Desa Kepuharjo. Satu satunya rumah yang masih berdiri kokoh, oleh pemiliknya disulap menjadi museum. Rumah ini sudah tidak boleh dihuni karena takut adanya bahaya letusan. Jadi si pemilik harus mengungsi ke bawah demi keamanan. Namun setiap hari ada petugas yang datang untuk mengurusi museum tersebut.
Masuk ke dalam museum, hati saya langsung makyes sedih banget. Melihat puing puing akibat erupsi maha dahsyat Merapi membuat saya membayangkan kejadian saat itu, apalagi ditambah dengan narasi dari pemandu wisata sebagai saksi mata membuat saya berkali kali beristighfar.
Puing motor dan sapi yang bikin merinding.. |
Setelah keliling museum, lanjut perjalanan lagi menuju Dusun Kali Adem sambil menyusuri Kali/Sungai Gendol yang lagi lagi sudah tak ada airnya. Pemandangan langit sore itu bagus banget. Saya sempat mengabadikan 3 foto yang memperlihatkan kecantikan langit dan bias sinar matahari di atas lereng Merapi. Subhanallah banget....
Dusun yang kini berubah menjadi ladang |
Tujuan perjalanan kedua adalah melihat sumber uap panas. Jadi yaa..meski Gunung Merapi sekarang sedang bobo tenang, gak "batuk batuk" bukan berarti aman loh... sebab di sekitarnya masih ada uap panas yang muncul diantara bebatuan.
Hati hati dengan uap panasnya |
Oiya, di Kali Gendol ini pemandangannya super duper cantik. Meski gersang tapi tatanan lembahnya bagus banget. Entah berapa juta kubik material vulkanik yang sudah tumpah di Kali Gendol? Subhanallah...
Kali Gendol |
Kalau kata teman, Kali Gendol ini udah kaya Green Canyon, tinggal dikasih air trus bisa rafting deh, hahaha... maksa bener yak :D
Puas menikmati keindahan lembah
Bunker ini dekat sekali dengan Merapi. Jujur...sebenarnya saya agak takut juga kesini tapi begitu melihat Gunung Merapi yang gagah berdiri dari jarak yang sangat dekat membuat perasaan takut saya hilang dan berubah jadi decak kagum. Punggung Merapi yang kokoh sementara puncaknya berselimut kabut tipis. Subhanallah...
Kami tak berlama lama di sini, hanya sekitar 15 menit saja karena hari sudah makin sore dan berkabut. Selain itu juga masih ada destinasi terakhir yang akan dikunjungi yaitu Batu Aliens.
Seperti apa sih bentuknya? Trus kenapa dinamai batu aliens? Lagi lagi si bapak driver bercerita bahwa batu besar itu jika dilihat dari depan maka menyerupai muka manusia seperti foto ini.
mirip muka manusia gak? |
apakah mirip aliens? |
Seru rasanya bisa mengikuti off road ke lereng Merapi, membuat saya jadi berpikir bahwa alam memang menyimpan sejuta rahasia dan keindahan. Sempat juga kepikiran sosok Mbah Maridjan yang menjadi “kuncen” atau juri kunci Merapi. Beliau begitu setia mengabdi pada Keraton Jogja dengan mengemban amanah sebagai juru kunci Merapi. Hingga di akhir hayatnya beliau bertanggung jawab dan tetap tidak meninggalkan gunung Merapi meski nyawa sebagai taruhannya. Semoga khusnul khotimah ya Mbah…
Yupp…itulah pengalaman saya menjelajahi Merapi yang membuat perasaan saya campur aduk, antara sedih, senang dan tegang. Kayaknya buat teman teman yang hobi offroad dan ingin melihat Merapi dari jarak dekat, Vulcano Tour bisa jadi pilihan untuk menghabiskan waktu jika berkunjung ke Djogja. Dijamin seru dan sedikit uji nyali, hehehe….
serem lihat museumnya...,
BalasHapusjadi terbayang lagi cerita2 pilu pas kejadian..
aduh sedih ya ngeliat museumnya... ngebayangin para korban... :(
BalasHapusseru banget, Mak. Tapi, kayaknya ada merinding juga kali ya kalau lihat museumnya :)
BalasHapussereeeem ah mak...gue kayaknya kaga berani dah coba volcano tour...serem sekaligus sedih bayangin para korban letusan merapi..apalagi yang tewas di dalem bunker itu.. :,(
BalasHapus@ kak Monda, antra serem dan sedih klo liat museumnya karena mau gak mau kita membayangkan kejadian tahun 2010
BalasHapus@ Arman, iya emang miris banget lihatnya... :(
BalasHapuspanas dan terlihat gersang ya. Itu suasana di bungker terlihat agak seram ya :)
BalasHapusWisata jeepnya keliatan seru Yan.. Tapi kalau lanjut lihat museumnya langsung sedih
BalasHapusdebunya full ya, sampai nutupin benda2.
BalasHapusSeruuu bgt sih Mak, kenapa kalau ke Jogja gue ngga pernah kepikiran ikut tour begini ya. #seretsuamikejogja
BalasHapuskalo melihat puing puing akibat keganasan merapi, jadi makin menyadari kebesaran allah ya mbak...
BalasHapusWiiihh namanya aja gahar banget, Volcano tour hihihi..
BalasHapusNgikutin ceritanya seruuuuu! Itu yang batu, kok dari foto aku ga terlalu lihat ada bentuk orangnya / alien ya. Sedikit kayak bentuk mata ama idung, tapi ga terlalu jelas juga. Kalau liat aslinya gimana itu?
nggak mampir ke rumahnya mbah marijan Yan? kan katanya jadi tempat turis juga tuh bekas rumahnya
BalasHapusowh ini yah cerita Volcano Tour nya. Lengkap banget yan
BalasHapus