Dulu ketika saya kecil selalu diingatkan oleh kedua orangtua untuk 3 hal penting yaitu mengucapkan terima kasih, meminta bantuan kepada orang lain dengan mengucapkan kata tolong dan meminta maaf. Nah, sekarang saya sedang menerapkan ketiganya kepada si kecil.
Dalam penerapan itu saya dan ayah harus bekerja sama untuk memberi contoh terlebih dahulu dan menerapkan pada kehidupan sehari hari. Untuk kalimat Terima Kasih sepertinya sudah sangat paham dan dimengerti oleh si kecil. Hanya saja terkadang si kecil malu malu kucing untuk mengucapkannya.
Contohnya saja ketika si kecil diberi hadiah baju princess oleh neneknya, saking senangnya sampai lupa mengucapkan terima kasih. Kemudian saya mengingatkan dan langsung si kecil tersenyum malu. Hmmm...Saya pikir itu saat itu si kecil bukannya tidak mau berterima kasih tetapi saking excitednya, jadi lupa dan terlambat untuk mengucapkan terima kasih, maka saat diingatkan jadilah malu malu kucing ^__^
Meski malu Alhamdulilah si kecil mau mengucapkan terima kasih kepada neneknya. Malah sebagai bonus, nenek dipeluk oleh si kecil :)
Hal penting yang kedua yaitu meminta tolong, si kecil juga sudah paham dan sudah menerapkan pada aktivitas sehari hari. Apapun yang dia inginkan tetapi tidak bisa dilakukan, dia akan meminta tolong.
Pernah suatu hari si kecil meminta saya untuk membelikan spidol, eh...dia berkata : "bunda tolong belikan aku spidol karena aku mau menggambar. Please bunda yaa.. please". Hehehe...sepertinya kata tolong itu udah beralih fungsi menjadi rayuan :)
Nah...untuk hal penting yang ketiga yaitu Meminta Maaf, masih susah sekali diucapkan. Ketika si kecil melakukan kesalahan, dia enggan mengucapkan kata maaf. Memang meminta maaf bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan oleh semua orang. Jangankan anak kecil, orang dewasa pun kadang sulit sekali untuk meminta maaf. Tul gak? Hayooo ngaku... ^___^
Pernah suatu hari si kecil berbuat salah kepada mbaknya, saya mengingatkannya untuk meminta maaf. Subhanallah....saya butuh waktu panjang dan kesabaran yang ekstra untuk membujuk si kecil agar mau meminta maaf. Saya jelaskan mengapa dia harus meminta maaf? Tentunya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
Lamaaa....sekali saya memberi pengertian kepada si kecil. Menurut saya, bukannya si kecil tidak mau mengucapkan kata maaf tetapi lebih kepada malu dan gengsi. Huff... gak nyangka kalo anak sekecil itu sudah punya gengsi. Akhirnya setelah lebih dari 20 menit si kecil mau meminta maaf kepada mbaknya dengan mengulurkan tangan kanannya. Tapiiiii....mukanya tidak mau melihat ke depan alias si kecil menyembunyikan muka ke belakang. Tampaknya memang benar si kecil malu atas perbuatan salahnya.
Ah...rasanya PR banget untuk kami menerapkan kata maaf. Padahal nih..kalau saya dan ayah melakukan kesalahan sekecil apapun pada si kecil, kami selalu meminta maaf. Contoh saat sedang bercanda tetiba mukanya terbentur tembok dan memar di bagian depan. Si kecil langsung menangis dan saya pun ikut menangis karena melihat memar yang sangat hebat di samping matanya. Untung persediaan trombopop masih ada, jadi langsung dioleskan saja.
Yaa Allah...saat itu saya merasa bersalah sekali. Saya peluk erat erat badan mungilnya sambil berkali kali meminta maaf. Mata kami sama sama sembab dan menjelang bobo saya mengucapkan kata maaf lagi, si kecil dengan bijaknya menjawab : "udah bunda, aku maafin kok...aku udah gak papa". Hiksss...pengin nangis lagi rasanya.
Tak bosan bosannya kami selalu mencontohkan dan menerapkan kata maaf. Siapapun itu yang salah maka hukumnya wajib untuk meminta maaf. Bahkan saya juga pernah meminta maaf kepada si mbak karena saya emosi lantas memarahinya. Saat emosi sudah reda, saya meminta maaf dan si kecil melihat adegan minta maaf saya. Sengaja saya lakukan di depan si kecil agar dia tahu kalau kita sudah berbuat salah harus minta maaf.
Gambar diambil dari sini |
Jadi buat saya PR terbesar yaitu terus mengajarkan si kecil untuk meminta maaf. Bagaimana dengan teman blogger, adakah yang mempunyai pengalaman sama? Share yukkk :)