Eksplorasi Ranah Minang Ala Backpacker - Inilah impian saya dan keluarga. Keinginan menjelajahi Sumatera Barat sudah tersimpan rapi sejak saya resmi menikah dengan Ayah Samara yang berdarah Minang. Meski semua keluarga besar si Ayah sudah tidak ada yang berdomisili di Sumatera Barat tapi saya bertekad untuk mengenalkan tanah leluhur Ayah kepada si kecil Samara.
Penentuan jalan jalan ala backpacker karena terinspirasi 5 tahun yang lalu ketika saya melancong ke negara tetangga melihat ada satu keluarga keturunan bangsa Barat yang terdiri dari bapak, ibu dan 2 orang anak balita berjalan jalan menyusuri indahnya kota Chiangmai.
Saya terpesona sekali melihat sang daddy menggendong si bungsu menggunakan baby backpack carrier, sementara sang mommy menggandeng si kakak yang kurang lebih usianya 5 tahun. Wow...pemandangan itu sangat luar biasa dan diam diam saya bermimpi suatu saat ingin jalan jalan ala backpacker dengan keluarga kecilku. Maklum lah jiwa backpacker saya memang sudah muncul sejak dulu, hingga di kantor saya dijuluki si bolang :)
Sumatera Barat menjadi pilihan untuk perjalanan impian keluarga saya karena ranah Minang menyajikan keindahan alam yang luar biasa. Banyak sekali objek wisata cantik yang wajib dikunjungi disana, diantaranya :
Danau Singkarak
Danau yang terletak di Kabupaten Solok ini merupakan danau terluas kedua di Pulau Sumatera. Pegunungan, hamparan sawah dan rumah khas Minang mengelilingi danau tersebut. Pemandangan alam yang asri dan indah sangat memanjakan para pengunjung.
Lihat betapa cantiknya Danau Singkarak.
Singkarak Lake - Picture taken from here |
Ikan bilih yang crunchy - picture taken from here |
Ngarai Sianok
Adalah lembah curam yang terletak di perbatasan kota Bukittinggi Kabupaten Agam.
Cantiknya Ngarai Sianok - taken from here |
Danau Maninjau
Masih di Kabupaten Agam, selain Ngarai Sianok ada juga obyek wisata yang masuk dalam kategori wajib dikunjungi yaitu Danau Maninjau.
Untuk menuju Danau Maninjau konon kabarnya kita harus melewati jalan berkelak kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari Ambun Pagi hingga Maninjau.
Wow pasti seru banget berpetualangan melewati Kelok 44 yang bikin deg degan dan memacu andrenalin. Tapi sepertinya rasa deg degan itu akan terbayar dengan menikmati indahnya Danau Maninjau.
Maninjau Lake taken from here |
Siapa yang tak kenal Jam Gadang? Terletak di jantung kota Bukittingi adalah sebuah menara yang memiliki jam besar di keempat sisinya. Karena besarnya jam tersebut maka dinamakan jam gadang atau jam besar.
Jam gadang at night - taken from here |
Wisata Kuliner
Setelah puas bereksplorasi di Ranah Minang rasanya tak lengkap jika tidak mencicipi kuliner asli. Banyak sekali kuliner Minang yang sudah sangat terkenal diantaranya Rendang, gulai tunjang, sate Padang dan ayam pop. Memang bukan hal baru lagi untuk saya makan masakan Padang karena restoran Padang banyak tertebaran di Jakarta.
Tapi...merupakan sensasi tersendiri jika saya bisa menikmati empuknya daging rendang, pedasnya sambal ijo dan melt-nya saos sate Padang langsung di tempat asalnya. Ditambah lagi suasana Bukittinggi yang katanya berhawa sejuk itu pasti akan membuat saya tak berhenti menikmatinya.
Lemaknyooo... - taken from here |
Untuk buah tangan sepertinya tak perlu khawatir karena banyak oleh oleh khas Sumatera Barat yang bisa dibawa pulang. Ada songket yang katanya banyak dijual di Pasar Bukittinggi dengan variasi harga dari yang murah hingga mahal. Tapi jika dirasa harga songket terlalu mahal maka pilihan buah tangan bisa beralih ke keripik singkong balado yang terkenal itu.
Hmm... Dengan menuliskan wisata ini membuat saya tak sabar ingin mewujudkan Liburan Impianku. Semoga tercapai cita cita saya menjelajahi Ranah Minang ala Bacpacker dengan keluarga kecil saya sambil mengenal tanah leluhur suami. Amin.
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba Blog Zalora Indonesia dan Zalora Indonesia Liburan Impianku
Note : berhubung saya belum pernah ke Minang maka semua foto yang ada di tulisan ini adalah hasil comot sana sini. Tapi saya tak lupa menuliskan sumbernya:)