Di kala orang lain ber-long wiken dengan jalan jalan keluar kota atau keluar negeri, saya dan keluarga cukup menikmati libur di rumah saja. Bete? Tentu saja tidak... Karena banyak acara yang kami ciptakan untuk mengisi liburan, salah satunya yaitu saya dan si Ayah berkesempatan datang ke acara seminar Keys to Happy Marriage hasil hajatan Mommiesdaily (MD).
Kok kesannya males bener yaaa libur libur kok malah belajar? Jangan salah loh...seminar kemarin itu jauh dari suasana tegang seperti layaknya orang belajar. Selama seminar berlangsung kami banyak tertawa dan sekali kali disuguhi kenyataan yang bikin mengelus dada.
Oiya sebelum mulai cerita seminarnya, sedikit cerita kalo saya ini mendapatkan 2 free tiket seminar ini dari @supermomsid yang merupakan media partner @mommiesdaily. Tiket itu saya peroleh dari kuis yang diadakan di twitter. Alhamdulilah saya salah satu orang yang beruntung.
Back to topic.
Hari Sabtu pagi saya, ayah dan Samara berangkat dari rumah menuju ke Ragunan, loh...kok ke Ragunan? Iki arep seminar opo piknik? hehehe...tenang saya cuma ngedrop Samara ke Ragunan karena disana sudah ada ibu mertua dan adik ipar saya yang akan mengajak Samara piknik sambil mengenal binatang.
Kelar menitipkan Samara ke neneknya, kami cabcus ke JDC sampai sana sudah ramai. Saya mendatangi meja registrasi dan mendapatkan goodiebag dari bank Commonwealth @CommBank_ID yang isinya celengan dan buku panduan berinvestasi. Setelah itu kami nyicipin snack yang sudah disediakan dengan menyeruput kopi hangat.
Jam 9.15 semua peserta masuk ruangan tak lama kemudian acara dibuka oleh MC Amy Zein yang tak lain adalah penyiar radio Ufm (cmiiw). Sambutan demi sambutan berjalan dengan lancar salah satunya dari Neng Lita sang Managing Director MD dan salah satu perwakilan dari Commonwealth bank (lupa namanya) hihiihi...
Lanjut perkenalan siapa pembicara dalam seminar ini, slide pun diputar terpampanglah biografi Pak Indra Noveldy. Setelah kenalan dengan Pak @noveldy maka beliau pun memulai bicara.
Seminar ini dibuka dengan pernyataan pak Indra bahwa mengikuti seminar pernikahan TIDAK harus menunggu ada masalah dalam kehidupan rumah tangga. Seperti halnya makan, apakah kita makan makanan sehat harus nunggu sakit dulu? GAK dong....Sepakat banget dengan kalimat itu.
Kemudian Pak Indra bertanya pada audience : "manakah yang lebih penting, karier atau keluarga?" Mayoritas menjawab keluarga. Trus bener atau gak jawabannya? Oke disimpan dulu yaa.. :)
Dikatakan, ketika kita melamar pekerjaan sudah pasti ijazah dan skill2 ada di tangan dan itu merupakan bekal untuk menjadi seorang employee. Tapi bagaimana dengan melamar jadi suami/istri? Apakah sudah ada sertifikasinya? Ada trainingnya? Ada kompetensinya? Jawabannya tentu saja TIDAK.
Tidak ada buku manual sebagai panduan untuk membangun keluarga bahagia, yang ada kita sendiri lah yang bikin panduan tersebut, tapiii...pastinya itu belum tentu benar dong...#makjleb
Banyak yang berasumsi pernikahan itu seperti lari sprint yang meriah dari garis start hingga finish. Kenyataannya pernikahan itu layaknya lomba lari marathon, artinya di awal gegap gempita kemudian makin lama makin sepi, hanya seorang diri sambil ngos ngosan dan sampai di garis finish serasa mau pingsan kecapekan.
Memang kalo seperti saya yang baru akan menginjak tahun ke-4 belum begitu berasa ngos ngosannya karena menurut survey bahwa 5 tahun pertama itu masih manis, masih banyak hal ditutupi dari pasangan. Duh...kayanya saya sudah blak blakan semua deh dengan si Ayah :)
Dan tahu gak ketika Pak Indra bertanya ada gak istri yang tidak tahu berapa gaji suaminya? Seorang ibu di deretan tempat duduk saya mengacungkan jari dan semua orang menoleh padanya. Pak Indra bertanya : "beneran gak tahu bu? Sudah berapa lama menikah?" Dijawab : "iya gak tahu, sudah 8 tahun nikah". Gubraaaakkkkk...... Kalo begini siapa yang salah? Entah lah...
Dikatakan bahwa energi yang tidak kompak dan tidak selaras dengan pasangan maka dijamin gak bakal berkah kehidupan Rumah Tangganya. Duh...serem yaa dengernya. Semoga ini gak terjadi pada keluarga kami dan keluarga teman2 semua. Amin...
Kebanyakan orang lupa bahwa dalam kehidupan pernikahan sebelum memasuki dunia parenting ada fase yang sering dilupakan oleh pasangan yaitu fase COUPLING dimana dalam fase tersebut diharapkan kita bisa saling mengenal pasangan dan menyamakan visi dan misi rumah tangganya #makjleb lagi...
Sebelum Pak Noveldy membocorkan kunci kebahagiaan pernikahan, diputarlah video yang sangat menyeramkan yaitu perilaku anak yang meniru orangtuanya. Dimana ketika orangtuanya marah dan berperilaku buruk seperti contohnya membanting2 barang, si anak melihat dan melakukan hal yang sama. Karena semua tingkah laku orangtua akan dilihat dan ditiru anak. Children See...Children Do...
Aseli...ketika video itu diputar semua orang dalam ruangan yang tadinya ketawa lantas mendadak diam, hening...semua mengelus dada. Subhanallah jangan sampai tabiat buruk orangtua ditiru anak. Jadi langsung pengin lari untuk peluk Samara karena terkadang saya esmosi sama dia. Maafkan bunda Nak...
Nah inilah 5 keys to happy marriage :
1. Tujuan
2. Mindset
3. Knowledge and Skill
4. Komitmen
5. Berserah
|
5 Keys to Happy Marriage |
Udah bisa ditebak yaa...untuk point 1 dan 2 kita harus punya tujuan dan mindset yang jelas dan searah dengan pasangan tentang pernikahan. Hendak dibawa kemana biduk rumah tangganya?
Point ke 3 Knowledge dan skill itu dicari/dipelajari sambil jalan karena yang namanya belajar itu kan bisa kapan aja yaa.. di point ini financial literacy juga masuk di dalamnya. Belajar mengelola keuangan keluarga yang baik.
Komitmen untuk mencapai tujuan yang sama. Sudahkah anda lakukan dengan pasangan? #makjleb
Berserah BUKAN menyerah, berserah itu melakukan usaha yang terbaik dan hasilnya diserahkan pada Allah.
Pernah denger gak ada orang bilang : "aku telah menemukan pasangan jiwaku" etapi gak lama kemudian orang tersebut bilang lagi : "kita udah gak cocok dan akhirnya memilih jalan berpisah".
Soulmate is not found, it is made. Keep on fighting to become each other's soulmate. Bahwa sebenarnya soulmate bukan ditemukan, itu bisa diciptakan, karena seiring berjalannya waktu maka akan terciptalah pasangan jiwa yang sesungguhnya.
Ketika pernikahan bermasalah, kita cenderung melakukan apa yang INGIN kita lakukan bukan melakukan apa yang HARUS kita lakukan. Beda yaa...konsep INGIN dan HARUS itu?
Ada kalanya seorang istri mengambil alih kemudi rumah tangga ketika suami "sedang oleng" dan berada dalam proses pendewasaan, bukan malah kita meninggalkannya.
2 pertanyaan besar yang mengganjal di pikiran yaitu : "kenalkah kita dengan pasangan kita?" dan "Siapakah yang menjadi sahabat anda? Jika anda menjawab bukan nama pasangan anda maka sudah dipastikan ada masalah dalam rumah tangganya. Karena sudah seharusnya pasangan kita lah sahabat yang terbaik untuk kita.
Selain 5 kunci di atas, ada lagi hukum alam dalam pernikahan yaitu GIVING, GIVING dan GIVING. Dengan memberi ini niscaya suatu saat pasti kita akan RECEIVING. Hanya saja permasalahannya, kapan kita menerimanya (balasan)? Hanya Allah yang tahu saat yang tepat untuk kita menerima. Jangan pernah mendikte Allah akan hal2 seperti ini #makjleb meneh
Trus trus.. Pernikahan bahagia = bebas konflik? hohoho...tentu saja tidak. Dijabarkan bahwa koflik dalam Rumah Tangga ada 4 stadium. Haduuuhh serem deh dengernya...:(
Stadium pertama terjadi sejak malam pertama. Tapi karena rasa cinta yang besar maka hal itu biasanya dianggap remeh. Pada stadium ini juga banyak membatin dan memilih mengalah daripada ribut. Kalo sudah begini mustinya dibicarakan untuk menghindari kerusakan berkelanjutan.
Stadium ke 2, mulai ekspresif, raut muka mulai ditekuk, bete dsb. Di tahap ini kerusakan sudah terjadi, pertengkaran mulai sering. Ucapan dan bahasa tubuh mulai eksplisit. Saling menuntut dan saling menyalahkan.
Masuk ke stadium 3, terjadi konflik terbuka, perang mulut sudah tak bisa dihindarkan bahkan yang lebih parah ketika tangan ikut maju (KDRT). Hati hati di fase ini karena the grass is always greener on the other side. Bisa jadi pelariannya adalah kerja, bisnis, sosial dan lebih parahnya PIL/WIL. Naudzubilla mindzalik...
Stadium 4, gugatan cerai mulai dilayangkan. Tingkat kerusakan sudah sangat parah dan keinginan (bercerai) sangat kuat. Yang paling parah adalah efek samping atas kerusakannya yaitu mengalami depresi dan gak menutup kemungkinan muncul penyakit seperti stroke, kanker, ginjal dan jantung.
Kalo sudah begini maka dibutuhkan INVISIBLE hand dan lakukan lah sedekah dalam jumlah yang banyak. Apa hubungannya dengan sedekah? Sedekah bisa melancarkan semua masalah, asal kita ikhlas melakukannya. Gak percaya? Nanti Insya Allah saya akan bahas The Miracle of Giving (sedekah).
Sebenarnya apa yang dicari oleh seorang pria? Jawabannya adalah Pelabuhan hati. Siapa yang menjadi pelabuhan hati? Sudah pasti sang istri.
Yuk..para istri mari kita berpegangan tanggan dan berkomitmen untuk melakukan yang terbaik untuk suami dan keluarga hingga suatu saat sang suami berkata pada kita : "Thank you for being my wife. I'm blessed..."
Rasanya meleleh yaaa kalo kita dengar suami bicara seperti itu.
Sebelum berakhir Pak Indra mengingatkan bahwa :
Right.... i've to fight for it.
Di akhir sesi, lampu ruangan dimatikan dan diputarlah lagi Because You Love Me nya Celine Dion. Coba resapi liriknya...Betapa beruntungnya seseorang jika mendapatkan pasangan yang mengerti kita. So blessed...
For all those times you stood by me
For all the truth that you made me see
For all the joy you brought to my life
For all the wrong that you made right
For every dream you made come true
For all the love I found in you
I’ll be forever thankful baby
You’re the one who held me up
Never let me fall
You’re the one who saw me through through it all
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn’t speak
You were my eyes when I couldn’t see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn’t reach
You gave me faith ’coz you believed
I’m everything I am
Because you loved me
You gave me wings and made me fly
You touched my hand I could touch the sky
I lost my faith, you gave it back to me
You said no star was out of reach
You stood by me and I stood tall
I had your love I had it all
I’m grateful for each day you gave me
Maybe I don’t know that much
But I know this much is true
I was blessed because I was loved by you
You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn’t speak
You were my eyes when I couldn’t see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn’t reach
You gave me faith ’coz you believed
I’m everything I am
Because you loved me
You were always there for me
The tender wind that carried me
A light in the dark shining your love into my life
You’ve been my inspiration
Through the lies you were the truth
My world is a better place because of you
Ketika lagu itu diputar saya hanya bisa meneteskan air mata sambil berpegangan tangan dengan Ayah. Huhuhu....
Seketika itu lampu pun dinyalakan lagi dan tepuk tangan menggema di seluruh ruangan.
Terima kasih Pak @noveldy yang sudah berbagi ilmunya...terima kasih juga @mommiesdaily dan @supermomsid yang telah memberikan kesempatan saya untuk belajar.
Setelah sesi ini, ada sesi financial lagi yang dibawakan oleh seorang financial planner dari Commonwealth Bank tapi saya gak mau bahas sekarang karena sudah terlalu panjang postingan ini :)
Oiya di akhir acara kita berfoto bersama dan saya bertemu dengan mba Chi Bundanya Ke2Nai yang ikutan seminar juga.
|
foto bareng |
Seminar berbonus kopdar dengan mba Chi :)
|
Kopdar.... |
Oiya semua yang saya tulis ini adalah omongan dari sang nara sumber. Semoga bermanfaat....