Pages

Rabu, 21 Mei 2014

Volcano Tour

Masih lanjutin cerita ke Djogja bulan lalu dan sesuai janji saya mau cerita tentang pengalaman seru off road menjelajahi gunung Merapi. Siang itu setelah mengisi perut dengan enaknya pecel ndeso di Omah Ndeso warung Tempo Doeloe, rombongan lanjut ke Kaliurang.

Sekitar pukul 3 sore sampai di lokasi dan terlihat jejeran mobil jeep yang siap mengantar kami naik ke lereng gunung Merapi.
Dalam 1 mobil jeep bisa ditumpangi oleh 4-5 orang. Harga sewa mobilnya Rp 200.000. Karena rombongan kami berjumlah sekitar 25 orang maka membutuhkan 5 mobil jeep. Sempat antri juga untuk menyewa jeep karena sore ada rombongan para volunteer dari Pakistan.

Here we go... kami memulai off road. Melintasi jalan nan terjal dan berbatu membuat kami jejeritan seru *maklum buibu pengajian disuruh off road* hahaha...
Rute perjalanannya adalah menyusuri Kali/Sungai Opak yang sudah tak ada airnya lagi. Sungai ini sekarang berisi material pasir dan batu. Pemandangan yang ada di depan mata adalah hamparan pasir, batu di lahan yang  gersang dan berdebu. Terlihat sebagian lahan ada yang sedang digali pasirnya untuk dijual. 

Yaa...sejak meletusnya gunung Merapi tahun 2010 memang banyak mengeluarkan bahan vulkanik seperti pasir dan batu sehingga dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai mata pencaharian baru. 

Destinasi pertama dalam Vulcano Tour yaitu mengunjungi Museum Sisa Hartaku yang berada di Dusun Petung Desa Kepuharjo. Satu satunya rumah yang masih berdiri kokoh, oleh pemiliknya disulap menjadi museum. Rumah ini sudah tidak boleh dihuni karena takut adanya bahaya letusan. Jadi si pemilik harus mengungsi ke bawah demi keamanan. Namun setiap hari ada petugas yang datang untuk mengurusi museum tersebut.
Masuk ke dalam museum, hati saya langsung makyes sedih banget. Melihat puing puing akibat erupsi maha dahsyat Merapi membuat saya membayangkan kejadian saat itu, apalagi ditambah dengan narasi dari pemandu wisata sebagai saksi mata membuat saya berkali kali beristighfar.
Puing motor dan sapi yang bikin merinding..
Banyak barang yang bisa dikumpulkan dan diabadikan sebagai bukti sejarah dalam museum sederhana itu. Mulai dari peralatan makan, peralatan masak, gamelan, koleksi kaset dan CD serta beberapa baju dipajang disana. Miris banget saat melihat koleksi yang sudah hancur penuh dengan debu.

Setelah keliling museum, lanjut perjalanan lagi menuju Dusun Kali Adem sambil menyusuri Kali/Sungai Gendol yang lagi lagi sudah tak ada airnya. Pemandangan langit sore itu bagus banget. Saya sempat mengabadikan 3 foto yang memperlihatkan kecantikan langit dan bias sinar matahari di atas lereng Merapi. Subhanallah banget....
Dusun yang kini berubah menjadi ladang
Konon cerita dari driver kami, lokasi yang ada di foto atas itu dulunya adalah sebuah dusun yang dihuni beberapa keluarga yang lumayan padat penduduknya. Sejak erupsi tahun 2010 semua rumah hancur dan tertimbun pasir, batu serta material vulkanik lainnya.

Tujuan perjalanan kedua adalah melihat sumber uap panas. Jadi yaa..meski Gunung Merapi sekarang sedang bobo tenang, gak "batuk batuk" bukan berarti aman loh... sebab di sekitarnya masih ada uap panas yang muncul diantara bebatuan.
Hati hati dengan uap panasnya
Jika mendekati sumber uap itu sudah pasti terasa panas dan sedikit berbau belerang, makanya kita gak boleh terlalu mendekati bebatuan itu. Dengan melihat fenomena alam ini, maka benar bahwa gunung Merapi adalah gunung paling aktif di Indonesia yang harus diwaspadai.

Oiya, di Kali Gendol ini pemandangannya super duper cantik. Meski gersang tapi tatanan lembahnya bagus banget. Entah berapa juta kubik material vulkanik yang sudah tumpah di Kali Gendol? Subhanallah...
Kali Gendol
Melihat lembah yang indah itu, kami gak tahan ingin begaya ala girlband :) *upss kok gak konsisten sih, tadi bilang kaya buibu pengajian sekarang kaya girlband*
Kalau kata teman, Kali Gendol ini udah kaya Green Canyon, tinggal dikasih air trus bisa rafting deh, hahaha... maksa bener yak :D

Puas menikmati keindahan lembah Green Canyon cabang Jogja Kali Gendol lanjut lagi perjalanan ke Bunker. Siapa yang tak tahu bunker Merapi? Yupp itu adalah tempat perlindungan dari letusan Merapi. Tetapi ironisnya pada tahun 2006 bunker tersebut tertimpun material vulkanik hingga 3 meter dan menewaskan 2 orang yang sedang berada di dalamnya.

Bunker ini dekat sekali dengan Merapi. Jujur...sebenarnya saya agak takut juga kesini tapi begitu melihat Gunung Merapi yang gagah berdiri dari jarak yang sangat dekat membuat perasaan takut saya hilang dan berubah jadi decak kagum. Punggung Merapi yang kokoh sementara puncaknya berselimut kabut tipis. Subhanallah...


Kami tak berlama lama di sini, hanya sekitar 15 menit saja karena hari sudah makin sore dan berkabut. Selain itu juga masih ada destinasi terakhir yang akan dikunjungi yaitu Batu Aliens.

Seperti apa sih bentuknya? Trus kenapa dinamai batu aliens? Lagi lagi si bapak driver bercerita bahwa batu besar itu jika dilihat dari depan maka menyerupai muka manusia seperti foto ini.
mirip muka manusia gak?
Tapi dilihat dari sisi yang berbeda maka terlihat seperti aliens. Hmmm... entahlah, Allahualam...
apakah mirip aliens?
Setelah melihat batu aliens ini maka selesai sudah perjalanan Vulcano Tour. Sebelum kembali ke basecamp kami sempat foto bersama.



Seru rasanya bisa mengikuti off road ke lereng Merapi, membuat saya jadi berpikir bahwa alam memang menyimpan sejuta rahasia dan keindahan. Sempat juga kepikiran sosok Mbah Maridjan yang menjadi “kuncen” atau juri kunci Merapi. Beliau begitu setia mengabdi pada Keraton Jogja dengan mengemban amanah sebagai juru kunci Merapi. Hingga di akhir hayatnya beliau bertanggung jawab dan tetap tidak meninggalkan gunung Merapi meski nyawa sebagai taruhannya. Semoga khusnul khotimah ya Mbah…

Yupp…itulah pengalaman saya menjelajahi Merapi yang membuat perasaan saya campur aduk, antara sedih, senang dan tegang. Kayaknya buat teman teman yang hobi offroad dan ingin melihat Merapi dari jarak dekat, Vulcano Tour bisa jadi pilihan untuk menghabiskan waktu jika berkunjung ke Djogja. Dijamin seru dan sedikit uji nyali, hehehe….

Kamis, 15 Mei 2014

Dia Tak Pernah Mengirimiku Tagihan

Disclaimer : ini adalah reminder bagi diri saya sendiri untuk selalu bersyukur dan bersyukur.

Pagi hari sesaat tiba di kantor saya langsung menyalakan laptop dan membuka outlook untuk melihat email. Dari puluhan email pagi itu, ada satu email yang bikin hati bergetar. Ini ceritanya :

Seorang kakek berusia 80 tahun mengalami infeksi pada telinganya yang nyaris membuatnya tuli. Dokter menyarankan untuk melakukan operasi atas telinganya supaya tidak makin menjadi tuli dan kakek itupun menyetujui.

Alhamdulilah operasi berjalan dengan sukses dan sang kakek bisa kembali mendengar dengan jelas. Tibalah saatnya pihak rumah sakit memberikan tagihan biaya atas operasi tersebut. Sang kakek melihat nota tagihan itu dan tiba2 menangis. 

Dokter yang melihat sang kakek menangis itu merasa iba dan mengatakan bahwa bila tagihan terlalu tinggi maka ia akan membebaskan biaya dokter. Kakek pun menjawab: “Aku bukan menangis karena uang yang akan aku keluarkan, tapi aku menangis karena Allah telah memberiku pendengaran yang jelas selama 80 tahun, namun Allah tidak pernah mengirimiku tagihan.”

Dan satu cerita lagi yang membuat menyentuh hati saya :
 
Ada seorang mandor bangunan yang berada di lantai 5 ingin memanggil anak buahnya yang sedang bekerja di bawah. Sang mandor berkali-kali teriak memanggil, tapi anak buahnya tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaan dan bisingnya alat bangunan.

Sang mandor terus berusaha agar si anak buah mau menoleh ke atas. Maka dilemparnya uang koin Rp. 1.000 yg jatuh tepat di sebelah anak buah. Si anak buah hanya memungut Rp 1.000 tersebut dan melanjutkan pekerjaannya.
 
Sang mandor akhirnya melemparkan uang kertas Rp 100.000 yang digulung dengan harapan si anak buah mau menengadah "sebentar saja" ke atas. Akan tetapi anak buah hanya lompat kegirangan karena menemukan uang Rp 100.000 lalu kembali asyik bekerja.

Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala anak buah. Merasa kesakitan akhirnya anak buah baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.

Cerita tersebut sama dengan kehidupan kita, Allah selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita terlalu sibuk mengurusi "dunia". Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering kali lupa untuk menengadah bersyukur kepada-Nya.

Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu dari mana rejeki itu datang? Bahkan kita selalu bilang : kita lagi "HOKI!". Dan yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur dengan rejeki milik Allah.

Maka jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batu kecil" yang kita sebut musibah agar kita mau menoleh kepada-Nya.

Sungguh Allah sangat mencintai kita, marilah kita selalu ingat untuk menoleh kepada-Nya sebelum Dia melemparkan batu kecil.

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. (Al-Hasyr : 19)

Semoga kita menjadi orang yang selalu bersyukur. Amin...

Selasa, 13 Mei 2014

Summarecon Bekasi : Hunian Nyaman dan Terlengkap

Siapa yang tak bermimpi memiliki rumah tinggal nyaman dengan fasilitas yang lengkap? Saya yakin semua orang pasti menginginkan hal itu. Sekarang ini sudah banyak konsep perumahan yang dilengkapi fasilitas untuk membuat penghuninya nyaman tinggal di sana.

PT Summarecon Agung Tbk atau lebih sering dikenal dengan Summarecon adalah salah satu pengembang property terbesar di Indonesia yang telah sukses dengan Summarecon Kelapa Gading dan Summarecon Serpong. Beberapa waktu lalu meluncurkan perumahan baru dengan fasilitas bisnis terlengkap di Bekasi dengan nama Summarecon Bekasi

Pada tanggal 19 April 2014 saya dan beberapa blogger beruntung mendapat undangan oleh pihak pengembang untuk One Day Tour With Blogger. 
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam dari fX Sudirman Jakarta kami tiba di Marketing Gallery Summarecon Bekasi. Begitu masuk ruangan terlihat jejeran maket yang diatur sangat rapi.
Tepat pukul 10.00 acara dimulai dengan menghadirkan 3 orang narasumber yang akan menjelaskan seluk beluk Summarecon Bekasi. Mari kita simak apa saja penjelasannya. Oiya pada acara ini juga diadakan live tweet dengan hadiah yang menarik.

Narasumber pertama adalah Bapak Taufik Hardi selaku Design & Planning Manager Summarecon. Beliau membeberkan asal mula pembukaan Summarecon Bekasi yang akan menjadi icon hunian prestisius. Berada di lokasi lahan seluas 240 ha, Summarecon Bekasi dirancang sebagai compact city yaitu sebuah kota modern yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern berskala kota sebagai penunjang kebutuhan para penghuni maupun warga Bekasi dan sekitarnya. Berikut adalah masterplan Summarecon Bekasi.
Masterplan Summarecon Bekasi (doc. pribadi)
Fasilitas penunjang itu berupa kawasan komersial, hunian hingga fasilitas publik seperti pusat perbelanjaan, sekolah, rumah ibadah, akses jalan yang nyaman  hingga sarana transportasi flyover.

Summarecon Bekasi pertama kali diluncurkan pada tahun 2010 dengan berbagai hunian hijau ekslusif dilengkapi fasilitas club house seperti swimming pool, children playground dan multifunction room. Hingga saat ini sudah terjual 7 cluster yaitu Palm and Maple Residence pada bulan April 2010, Acacia Residence pada bulan Oktober 2010. Tahun berikutnya berhasil melakukan penjualan Magnolia Residence dan Lotus Lakeside Residence

Tak berhenti sampai di situ, pada tahun 2012 Summarecon Bekasi kembali meluncurkan Bluebell Residence dilanjutkan tahun 2013 dengan Vernonia Residence dan yang paling anyar adalah The Springlake Apartement yang diluncurkan pada tanggal 26 April 2014.
Lotus Lakeside Residence (doc pribadi)
Cluster lotus (doc. pribadi)
Selain kawasan hunian, ada pula fasilitas komersial juga dikembangkan salah satunya Sinpansa Commercial dan Pasar Segar Modern. Sinpansa Commersial dirancang dengan konsep unik yaitu menggabungkan antara rukan yang langsung berhadapan dengan jalan utama dan Pasar Modern dibelakangnya. Selain kedua fasilitas itu ada juga Emerald Commercial, Graha Boulevard dan Topaz Commercial. Wooow...cukup banyak juga yaa fasilitas komersialnya.


Untuk mempermudah akses menuju lokasi pada tahun 2013 diresmikan flyover KH Noer Ali Summarecon Bekasi. Ini merupakan salah satu bukti nyata atas komitmen Summarecon dalam berkontribusi pada pembangunan kota Bekasi.
Flyover (doc pribadi)
Pada kesempatan yang sama diresmikan pula tugu selamat datang yaitu Inverted Pyramid yang merupakan landmark Summarecon Bekasi. Inverted Pyramid berada tepat di bundaran utama kota Summarecon Bekasi, dimana nantinya merupakan persimpangan yang menghubungkan ke semua sentra yang ada di Summarecon Bekasi baik residensial maupun komersial.
Landmark Summarecon Bekasi (doc pribadi)
Dalam pembangunannya, Summarecon tidak pernah meninggalkan tanggung jawab sosialnya yaitu memberikan fasilitas pendidikan dan tempat ibadah. Saat ini telah berdiri Sekolah Islam Al Azhar tingkat SMP dan SMA. Untuk ke depannya segera hadir sekolah BPK Penabur. Selain sekolah, rumah ibadah masjid Al Azhar juga didirikan di sana.
Sekolah Al Azhar (doc pribadi)
Fasilitas penunjang lain adalah pusat perbelanjaan. Telah diresmikan satu mal besar dan lengkap yang diberi nama Summarecon Mal Bekasi (SMB). Mal dengan konsep keluarga ini terbagi menjadi 2 zona yaitu indoor dan outdoor. Pada zona indoor terdiri dari departemen store, supermarket, internasional dan lokal retailer serta cinema. Zona outdoor meliputi downtown walk sebagai area makan dan hangout.
Setelah semua fasilitas dibeberkan oleh Pak Taufik, giliran narasumber kedua yaitu Pak Dani Indra sebagai Marketing Manager Summarecon angkat bicara menceritakan penjualan unit rumah. Pada penjualan perdana Acacia Residence laku dalam jangka waktu hanya 5 jam. Ckckck...luar biasa peminatnya yaa..
Karena peminat sangat banyak maka pihak Summarecon mengadakan sistem undian, jadi siapa yang beruntung dialah yang akan mendapatkan unit rumah. Saya pikir fair enough yaa :)

Sejujurnya saya sempat bingung mengapa penjualannya begitu laku bak kacang goreng? Ternyata membeli rumah di Summarecon Bekasi memang sangat menguntungkan karena selain nyaman, penghuni dimanjakan dengan struktur rumah dan lingkungan modern yang berstandar tinggi, fasilitas bisnisnya pun sangat lengkap. Hal ini yang membuat daya jual rumah menjadi tinggi dan nilai investasinya juga akan melambung.

Lanjut narasumber ketiga yaitu Pak Agus Purnawan selaku Operational Manager Summarecon. Beliau menerangkan beberapa fasilitas yang tersedia di Summarecon Mal Bekasi meliputi nursing room, playground, penyewaan baby stroller dan wheelchair. Woow..ini oke banget loh, sangat membantu para ibu yang memiliki bayi agar tidak repot lagi membawa baby stroller dari rumah. 

Selain itu ada juga vertical garden, water fountain dan kolam koi yang merupakan daya tarik tersendiri. Pengunjung yang membawa moge alias motor gede juga tak perlu khawatir karena disediakan parkir khusus moge. Fasilitas bus damri jurusan Bandara juga tersedia.
Kolam koi yang menarik perhatian anak (doc pribadi)
Vertical garden (doc pribadi)
Gerakan Go Green di Summarecon Mal Bekasi sudah diterapkan yaitu dengan pengolahan air limbah menggunakan Sewage Treatment Plant. Program ini bertujuan untuk penghematan air dimana limbah air diolah kembali sehingga bisa dipergunakan untuk menyiram taman dan penyiraman air di toilet. 

Langkah kongkrit untuk mendukung gerakan hijau juga dilakukan di restoran atau tempat makan yaitu pelarangan penggunaan stereoform. Sedangkan untuk pengelolaan sampah, Sumarecon Bekasi bekerjasama dengan Yayasan Budha Tzu Chi melakukan penyaluran sampah rumah tangga diantaranya sampah gelas plastik, kardus dan koran. Jadi bisa disimpulkan kalau Summarecon Mal Bekasi adalah Pusat Perbelanjaan Keluarga yang Ramah Lingkungan.

Satu hal lagi yang menarik di Summarecon Mal Bekasi yaitu event Pasar Senggol yang berlangsung mulai tanggal 17 April - 11 Mei 2014. Banyak tenant kuliner berpartisipasi di sana dengan menjajakan makanan khasnya. Selain itu juga ada permainan anak seperti bola air, kincir kincir, kereta mini, istana boneka dll yang bisa memanjakan anak anak. Event lain yang sedang digelar adalah World of Lantern berlangsung hingga 29 Juni 2014.

Tuntas sudah penjelasan dari ketiga narasumber, selanjutnya kami diajak keliling kawasan Summarecon Bekasi mulai dari melihat rumah contoh yang berada di Marketing Gallery kemudian ke Water Treatment Plant sambil melewati flyover KH Noer Ali.
Filter yang berada di Water Treatment Plant (doc pribadi)
Dari situ lanjut perjalanan menggelilingi kawasan hunian yang tertata rapi, asri dan bersih dengan jalanan yang lebar. Senang rasanya berkeliling di perumahan yang cantik dan berdoa semoga suatu saat bisa menjadi salah satu penghuni di sini :)
Lotus Residence Gate (doc. pribadi)

Tibalah kami di Lotus Lakeside Residence. Di sini kami berjalan menuju ke Club House yang dilengkapi dengan kolam renang. Hmmm...jadi pengin nyebur berenang nih :)
Kolam renang tanpa batas (doc pribadi)
Lanjut tujuan berikutnya adalah Summarecon Mal Bekasi, tapi sebelumnya kami melewati sekolah dan masjid Al Azhar, Pasar Modern Sinpasa dan rukan. Sesaat tiba di Summarecon Mal Bekasi kami menikmati The downtown walk kemudian naik ke lantai 3 dimana terdapat show unit The Springlake Apartemen.
Summarecon Mal Bekasi (doc. pribadi)
Sabtu siang itu Summarecon Mal Bekasi dipadati oleh pengunjung, apalagi saat jam makan siang. Banyak keluarga yang menghabiskan waktu untuk jalan jalan, belanja dan makan di sana. Kami para blogger tak mau ketinggalan mencicipi makanan yang banyak dijual di Food Temptation.

Untuk pilihan makanannya kebanyakan makanan khas Indonesia, ada sate padang, nasi gudeg, empal gentong, sop buntut, pempek, siomay, nasi bakar dll. Jika pengunjung ingin nuansa yang berbeda dan memilih menu western bisa menyantap di resto out door. Tersedia Fiesta Steak, Cafe Excelso, Pizza Hut, Sushi Tei, Tamani Cafe, Solaria, Sagoo Kitchen, The Duck King, Java Village, Secret Recipe.

Puas menggelilingi Summarecon Mal Bekasi yang besar dan menghabiskan voucher yang diberikan oleh pihak Summarecon, saya tak lupa membeli oleh oleh untuk keluarga. Jadi selain saya, suami dan si kecil Samara juga merasakan kebahagiaan meski lewat makanan yang saya bawa untuk mereka :)
Voucher senilai Rp. 150.000 (doc. pribadi)
Tak terasa hari sudah sore, kami sudah puas makan, jalan jalan dan belanja. Tiba saatnya berkumpul untuk foto bersama dan acara One Day Tour With Blogger pun usai. Senang rasanya mendapat kesempatan jalan jalan melihat kawasan Summarecon Bekasi.
Documen foto milik Summarecon
Langkah selanjutnya yaitu berdoa semoga bisa membeli salah satu rumah hunian di sana dan tinggal di Kawasan Terpadu Summarecon Bekasi. Amin... :)

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Keep Calm & Write Blog Writing Competition 2014 disini: www.malbekasi.com/blog-competition/index.php

Jumat, 09 Mei 2014

Jogja #Day Two

Iish...lama amat ya lanjutin cerita kerja sambil jalan jalan di Jogja? Padahal cuma 2 hari doang di Jogja tapi kenapa jadi males lanjutin cerita? Okelah sebelum malas kembali datang menggerogoti semangatku, mari kita cerita ngapain aja di Jogja hari kedua?

Yupp...setelah hari pertama di Jogja diisi dengan meeting sebentar lanjut jalan jalan ke Kaliurang sambil uji nyali ikutan "Volcano Tour" maka hari kedua ini diisi dengan belanja belenji. Uhuyyy... :D

Pagi hari janjian dengan para emak untuk jalan jalan ke pasar Jetis yang gak jauh dari hotel. Dari jendela kamar hotel terlihat jelas aktivitas simbok2 yang menjajakan daganganya. 
Kami ke pasar mencari jajanan pasar seperti getuk, tiwul gatot dll. Selain itu juga mencicipi soto ayam Jogja dan membeli salak pondoh yang ukuran besar dengan harga Rp. 6000/kilo. Ada pula teman yang beli cabe rawit gegara tergiur dengan merahnya si rawit. Mantaappp kan...:D
Kembali ke hotel, bersiap2 menuju daerah Pogung Ring Road utara. Alhamdulilah kami dapat tumpangan mobil gratis karena mas Putra salah satu teman dari bank Sum*t punya usaha rental mobil di Jogja. Hayuukk lanjut jalan jalannya...

Beruntung mas Putra dulu kuliah di Jogja jadi kami gak khawatir bakal nyasar, emang sih saya masih ingat beberapa jalan utama di Jogja. Kami meluncur ke Ring Road Selatan untuk membeli bakpia Kurnia Sari yang enak dan paling hits di Jogja. Saat ini bakpia yang bernomer seperti bakpia pathok 7*, 2* dan nomer yang lain sudah kurang nendang rasanya.

Bakpia Kurnia Sari hanya dijual di Ruko Pogung Lor jalan Ring Road Utara dan Jalan Glagah Sari (Umbul Harjo). Sedikit review bakpia Kurnia Sari yaa, kulit bakpianya lembut banget, isinya bervariasi ada kacang hijau, keju, susu, kumbu hitam dan coklat. Yang jadi andalan rasanya adalah KEJU. Aseli... itu kejunya mahteh banget tapi gak bikin eneg meski makan berkali kali. Bakpia ini hanya tahan 1 minggu saja, jadi yaa musti cepat dihabisin karena gak pake pengawet.

Di toko Kurnia Sari ini, selain menjual bakpia ada juga lanting, rengginang, slondok, nopia dan cemilan lain. Ahhh...mendadak laper deh :p. Harga yang ditawarkan untuk 1 kotak bakpia keju isi 20 adalah Rp. 38.500 sedangkan untuk yang kacang hijau -kalo gak salah- sekitar Rp. 33.000. Saat itu saya hanya membeli yang keju karena udah terlanjur cinta sama rasa kejunya.

Setelah memborong oleh oleh bakpia kami cabcus ke daerah Palagan karena salah satu teman ada yang penasaran dengan tas handmade Gendhis. Okelah saya juga penasaran karena katanya tas rajutannya bagus dan harganya gak semahal tas dowa. 

Sampai disana tokonya belum buka aja gitu, hahaha... Wajar aja sih karena belum jam 9 pagi. Untuk killing time kami foto2 narsis aja dulu. Hmmm udah cucok belum yaa jadi model? :D
Model dadakan :p
Tak lama kemudian toko dibuka dan woooww saya pengin menjerit karena tasnya lucu lucu dan colourfull. Siapa yang gak tergoda melihat deretan tas itu?
Tas...tas...tas...
Selain tas, ada juga batik patchwork anak yang diberi label Cenil. Hmmm...kalo saya lihat Cenil ini mirip2 batik Kenes usaha teman yang kemarin saya datangi di InaCraft.
Lucu dan bikin kalap...
Setelah ngubek Gendhis dan Cenil, tujuan berikutnya adalah Wijilan yaitu sentra gudeg. Banyak gudeg yang ditawarkan di sepanjang Jalan Wijilan dan yang paling terkenal adalah gudeg Yu Djum. Karena dekat dari rumah Pakde, saya sowan sebentar ke rumah beliau sekalian menengok pakde dan bude yang sedang sakit. 

Waktu sudah menunjukan pukul  10.30, buru buru kembali ke hotel karena harus cek out dan ada yang harus pulang ke Jakarta siang itu. Sebelum sampai hotel mampir makan bakso yang udah ngehits dari jaman baheula, namanya bakso PK.

Sewaktu saya kuliah bakso ini emang udah banyak pelanggannya, tapi saya jarang kesana karena lokasinya jaauuuhhh banget dari kost. Oiya PK itu kependekan dari PaKuningratan karena emang berada di Jalan Pakuningratan Jogja.
Es buah dan bakso PK yang enak
Bakso PK ini bener bener bakso khas Jogja seperti halnya Bakso Bawor dan Bakso Brewok. Ketiga nama bakso itu udah terkenal banget dari dulu. Cuma dulu yang sering saya makan adalah Bakso Bawor karena dekat dengan kost. Hmmm, beneran nostalgia nih.. :p

Semangkok bakso dihargai dengan Rp. 8000 dan semangkok es buah hanya Rp. 6000 saja. Haduuuhh itu murah banget dan rasanya juga enduess. Bener bener harga mahasiswa deh..

Setelah perut terisi kami buru buru ke hotel untuk cek out. Sempat cipika cipiki dan berharap suatu saat bisa bertemu lagi dalam meeting rekon 3 bulan ke depan. 

Karena jadwal penerbangan kami jam 5.30 sore maka saya dan teman masih bisa jalan jalan dulu ke Malioboro. Yippiiiieee.... mari kita borong batik :) Dengan naik becak seharga Rp 20.000 kami diantar ke Pasar Beringharjo. Melintasi jalan Malioboro kok jadi inget masa kuliah yaa.. Suka motor motoran pas malam minggu bareng teman2 kost.
Malioboro
Sampai di pasar Beringharjo kami menyusuri lorong yang penuh dengan baju batik. Kita skip aja yaaa barang vintage yang jadi tentengan saya *lirik Yeye dan Desi* hahahaha....
Eh, pas di dalam pasar ada penjual durian, kami makan durian dulu. Emang dasarnya doyan durian, jadi begitu lihat ada durian langsung beli sambil makan di pinggir pasar Beringharjo. Hahaha...cuek bener ya :)

Puas makan durian, puas keliling pasar, buru buru deh pulang ke hotel mengambil tas yang dititipkan di resepsionis trus cabcus ke bandara. Sampai bandara jam 16.30, cek in trus duduk manis. Eh, pas lagi nunggu ada pengumuman kalo delay sampai jam 7 malam. Ya sudahlah kita tunggu saja...

Good Bye Djogja.... Next time I'll be back :p

Senin, 05 Mei 2014

Ina Craft 2014


*Disclaimer : Postingan kali ini akan sedikit narasi tapi banyak menampilkan foto yang bikin mupeng :)

Akhir bulan April lalu event tahunan Ina Craft digelar kembali di Jakarta Convention Center. Ini adalah acara yang ke-16, artinya Ina Craft sudah berlangsung selama 16 tahun. Wooww...cukup lama juga ya? Dan baru kali ini saya masuk ke pameran handicraft terbesar di Indonesia. Issshh, kemana aja yak dari dulu? :D

Berhubung dekat dengan kantor maka di hari pertama Ina Craft dibuka, saya langsung meluncur kesana sepulang dari kantor. Penasaran karena testimoni tentang Ina Craft semuanya bilang oke banget.

The gate...
Berbekal tiket masuk sebesar Rp. 20.000 saya melenggang masuk ke dalam. Begitu masuk tercium aroma rempah rempah yang sangat kuat. Saya berasa masuk ke dalam salon untuk perawatan tubuh, hehehe...

Hamparan stand yang menggelar beraneka kain batik dari berbagai daerah di Indonesia begitu  menggoda untuk dihampiri. Ratusan bahkan ribuan jenis kain batik dipamerkan disini. Siap siap kekepin dompet dan ATM yaaa :)

 
Selain batik ada juga mainan tradisional anak anak yang sekarang ini sulit didapat dan berbagai hiasan dinding yang antik dan unik.

Roro blonyo yang cocok untuk dipajang di ruang tamu
Boneka unyu unyu handmade juga ada. Warna warni pastel lembut sangat menarik perhatian saya.
Lampu lampu hias yang cucok dipasang di taman juga dipamerkan disana. Lengkap dengan bamboo sebagai tanaman hiasnya.
Pas lagi jalan sambil melakukan screening barang apa yang kira2 pas di dompet, saya melihat salah satu booth kaos yang sangat familier dengan kata katanya. Setelah saya samperin ternyata benar, itu stand Kaos Gurita Bisa Ngomong yang berasal dari Bandung. Saya mengenal Kaos Gurita gegara Teh Nchie Hanie pernah menawarkan kaos “Sumpah Aku Ini Blogger” beberapa waktu lalu.

Saya tak menyiakan kesempatan ini. Langsung saja bertanya apakah ada kaos blogger? Ternyata ada.. Horeee jadilah saya membeli kaos itu. Saat berbincang dengan mba Eka yang ternyata sang pemilik Kaos Gurita, saya bilang kalo tahu kaos ini dari Teh Nchie. Eh…langsung dapat bonus 2 bros batik cantik loh hehehe… Senangnya, ini berkat ngeblog yaa jadi banyak teman. Kalo istilahnya Om NH adalah #BeautyOfBlogging :)


Dari situ saya berkeliling lagi dan melihat salah satu stand yang ramai dikunjungi yaitu Tas DOWA. Beneran deh itu rameee banget. Pengunjungnya gak cuma orang Indonesia tapi banyak juga orang Malaysia yang saya tahu dari logatnya. Wuiihhh.. itu orang Malaysia itu ngeborong banyak banget tas Dowa. Tau dong, harga tasnya gak murah? Tapi banyak banget peminatnya. Jadi bangga deh ternyata produk local bisa menyedot perhatian orang luar negeri.

Rasanya pengin juga sih mengadopsi satu tasnya, tapi gak sanggup lihat harganya. Akhirnya saya jalan lagi dan ketemu booth Gendhis. Seperti Dowa, Gendhis juga memproduksi tas rajutan yang berasal dari Jogja. Kualitasnya bagus tapi harganya gak semahal Dowa. Yaa…buat saya masih reachable lah :)

Satu lagi yang menyita perhatian saya adalah kaligrafi Surat Yassin berisi 83 ayat yang tergrafir rapi di sebuah kayu. Subhanallah…cantik banget. Gimana ya cara bikinnya? Pasti butuh ketelatenan dan kesabaran tingkat dewa. Maka gak heran jika harga yang ditawarkan sangat mahal. Hmmm.. Jadi mikir kalo saya punya uang banyak macam konglomerat, saya pasti akan membelinya :)


Puas muter muter, saya mampir ke booth salah satu teman saya yaitu Batik Kenes. Niat pengin lihat2 aja etapi unjung ujungnya ditawarin dress batik kembaran dengan Samara. Huaaa…jadi galau nih sayah. Akhirnya dengan diiming imingi diskon yang lumayan saya tergoda mengadopsi baju kembaran itu, hahaha… *emaklabil* Hmmm... Itung itung bisa dipake buat lebaran nanti :D
Sambil menungu dijemput ayah, saya keliling lagi dan melihat booth Jawa Tengah yang menampilkan panggung wayang mini dan gamelan. Saat itu juga sedang ada pagelaran tari Batik.



Wayang mini… Lakonne opo Pak Mantep? :)
Gunungan yang cantik
 Gebyok pintu Jawa yang kokoh..
Akhirnya jam 20.30 saya meninggalkan JCC dengan rasa bersalah karena tidak sanggup kekepin dompet dan telah membobol isinya, Saat cerita dengan si Ayah, dia cuma bisa senyam senyum, hahaha…

Ah…Ina Craft emang dahsyat, next year kalo mau kesana lagi harus benar benar kuat iman. Etapi dengan Ina Craft ada sisi positifnya loh. Misalnya kita mau beli kain tenun Lombok maka gak perlu jauh jauh ke Lombok untuk membeli.
Trus dengan datang ke Ina Craft serasa keliling Indonesia menikmati kerajinan khas daerah. Jadi hemat biaya pesawat kan? Hehehe… #modus