Pages

Tampilkan postingan dengan label school hunting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label school hunting. Tampilkan semua postingan

Minggu, 22 Mei 2016

Perjalanan Menuju Sekolah Dasar

Setiap orang tua pasti ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Dengan makin banyaknya sekolah bermunculan, itu makin membuat orang tua bingung. Jujur aja yaa.. Kebingungan saya sudah muncul sejak Juli tahun lalu, tepatnya saat Samara naik kelas Kindy B. Bingung...nantinya mau dimasukan ke SD seperti apa? Apakah SD konvensional, SD Islam terpadu atau SD alam?

Sejak bulan Oktober tahun lalu, kami telah survey ke beberapa SD dan pilihan pertama jatuh pada Madrasah Ibtidaiyah yang berbasis technology dan alam/natura terletak di Cimanggis Depok. Pendaftaran di MITN dilakukan pada awal November dan sit in selama seminggu di bulan December 2015. Trus hasilnya? Dari 95 anak yang ikut sit in, yang berhasil hanya 24 anak. Sepertinya belum rejeki Samara untuk belajar di MITN. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kegagalan itu. Diantaranya adalah anak merasakan bagaimana berkompetisi yang sehat dan pastinya Samara belum diijinkan untuk sekolah yang jauh dari rumah, hehehe..

Oke...lanjut pada pilihan kedua yaitu SD yang berbasis komunitas. Pendaftaran dimulai pada bulan Januari dan itu hanya dibuka 1 hari saja. Quotanya 12 anak. Wedew..sempet jiper juga mau daftar atau tidak? Yaa sudah dengan mengucap Bismillahirohmanirohim akhirnya kami mendaftar. Sengaja berangkat pagi dari rumah dan sampai sana sudah antrian ke 7.
Formulir pendaftaran IDR 500K dengan memperoleh 1 bundel form pendaftaran, sticker, alat tulis, buku "Character Building" dan mug. Begitu saya membuka form pendaftaran, ada 7 lembar kertas yang harus diisi. Dalam form itu ada sekitar 40 pertanyaan yang harus dijawab dan kami diberi waktu 1 minggu untuk mengisinya. Lumayan putar otak juga untuk menjawabnya. Hihi... 

Mungkin ada yang bertanya, segitu banyaknya form, pertanyaannya apa aja sih? Sedikit information kalau pertanyaannya adalah seputar tumbuh kembang anak dari mulai dalam kandungan sampai sekarang. Kemudian visi dan misi orangtua terhadap pendidikan, motivasi ortu dalam menyekolahkan anak ke SD tsb, komitmen ortu jika anak di terima di SD tsb dan beberapa studi kasus. Agak njlimet? Hehehe... Ya gitu deh.. 

Saya berpikir bahwa pihak sekolah meminta informasi dengan detail agar bisa mengetahui tujuan, visi dan misi orangtua. Jika memang visi dan misinya sama, maka diharapkan ke depannya akan dapat bekerja sama dengan baik. Jadi memang yaa... Pengisian formulir itu merupakan screening awal yang dilakukan oleh sekolah untuk mengetahui sejauh mana peran orangtua nantinya. Bisa dikatakan kalau disini ortu lah yang dites. 

Setelah pemberkasan masuk, maka seleksi awalpun dimulai. Kami harus menunggu sekitar seminggu (10 Feb). Alhamdulillah seleksi awal diterima dan setelah itu ada wawancara dengan orang tua (21 Feb). Hasilnya akan diumumkan pada tanggal 1 Maret. Deg degan? Udah pastilah.. Macam nunggu pengumuman UMPTN jaman sekolah dulu aja, hehehe..

Alhamdulillah.. Kami dinyatakan lulus Tes wawancara. Lanjut pembayaran uang masuk sekolah sampai tanggal 11 Maret. Setelah itu ada jadwal pertemuan pihak sekolah dengan ortu untuk pemaparan lesson plan sit in. Yupp...Setelah dinyatakan lulus wawancara sekarang giliran anak melakukan sit in selama satu minggu (18-22 April)
Sit in bertujuan untuk mengetahui kemandirian anak, sosialisasi, kreativitas, leadership dan melihat apakah anak sudah siap untuk memasuki gerbang pendidikan dasar. Tidak ada assessment berupa calistung dan hafalan surat Al Quran. Meski sekolah ini adalah sekolah Islam berbasis komunitas tapi anak tidak di-asses dalam bacaan Al Quran nya. Menurut pihak sekolah, untuk hafalan dan doa sehari hari nanti akan mengalir sendiri saat berlangsungnya kegiatan belajar.

Tanggal 3 Mei keluar pengumuman hasil sit in dan Alhamdulillah Samara diterima. Sujud syukur banget bisa masuk di sekolah ini, mengingat quotanya sangat sedikit. Mungkin inilah rejeki Samara. Pasti Allah akan berikan sekolah yang terbaik untuk Samara. Dan inilah jawabannya, meski kami harus melewati perjalanan yang cukup panjang. Semoga Samara mampu dan enjoy dalam menuntut ilmu selama 6 tahun ke depan. Dan pastinya kami sebagai orang tua harus siap bekerja keras untuk belajar lagi, mengikuti ritme pendidikan anak dan bekerja sama dengan pihak sekolah.

Dear Samara, welcome to elementary school..

Selasa, 20 Oktober 2015

Pemilihan Sekolah Dasar

Waktu berjalan sangat cepat. Gak terasa sebentar lagi si kecil akan memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar. Yuppp...anak kicil saya Insya Allah tahun depan akan masuk SD. Percaya gak percaya yaaa...anak tumbuh begitu cepat dan mamaknya pasti bertambah tua, hahahaha... #kokop_esketu

Nah... Karena akan masuk SD, sekarang ini kami sedang mengalami masa yang sangat sulit yaitu memilih SD yang cucok untuk si kecil. Tentunya masing masing orangtua punya kriteria sendiri untuk sekolah anaknya. Dan inilah beberapa pertimbangan kami dalam pemilihan SD.
  1. Sesuai dengan karakter anak
  2. Sesuai dengan tujuan orang tua dan pencapaian anak kelak
  3. Sesuai dengan pola pengajaran, apakah akan dimasukin ke sekolah dengan kurikulum tradisional, moderate, liberal atau Montessori.
  4. Apakah akan dimasukkan ke sekolah terpadu atau sekolah biasa (bukan terpadu)?
  5. Pertimbangan financial dan jarak tempuh dari rumah ke sekolah 
Sedikit penjelasan apa itu kurikulum traditional, moderate, liberal dan Montessori. Dari apa yang sudah saya baca, kurikulum tradisional adalah metode pembelajaran dimana buku pelajaran dan buku latihan, aktivitas terbatas menggunakan kertas dan pensil/pena, mata pelajaran yang standard dan tradisional.

Kurikulum moderat yaitu kegiatan belajar menggunakan buku pelajaran dan buku latihan, beberapa proyek yang menyatukan beberapa mata pelajaran, proyek proyek yang berisikan praktek langsung.

Kurikulum liberal yaitu pengajaran tergantung dari ketertarikan siswa, kurikulum yang terintegrasi (misal matematika, bahasa, IPA menyatu dalam satu tema untuk aktivitas tertentu, mata pelajaran yang flexible)

Kurikulum montessori adalah suatu metode pendidikan dengan mengikuti perkembangan intelektual anak. Cirinya yaitu penekanan pada aktivitas pengarahan diri anak dan pengamatan klinis dari guru. Metode ini menekankan pentingnya penyesuaian dari lingkungan belajar anak dengan tingkat perkembangannya. 

Mungkin kira kira itu yaaa.. yang jadi bahan pertimbangan kami. Berbagai info tentang SD sudah kami peroleh dari beberapa teman yang terlebih dahulu memasukkan anaknya ke SD. Untuk lebih lengkapnya lagi, beberapa waktu lalu kami melakukan survey ke beberapa SD. Dan ini hasilnya :
  1. Madrasah Ibtidaiyah International T*chn* N*t*r* Depok. Sekolah ini merupakan idaman si kecil. Dari mulai duduk di Kindy A, Samara selalu bilang kalau ingin sekolah di sini. Gak banyak yg bisa saya ceritakan tentang sekolah ini karena pihak sekolah akan mengadakan acara open house di bulan November 2015. Sebagai gambaran saja sekolahnya kira kira seperti ini 
  2. Sekolah Islam Al *zh** Jagakarsa. Sekolah berbasis Islam ini letaknya gak begitu jauh dari rumah. Metode yang digunakan adalah traditional dengan memperbanyak muatan agamanya. Untuk masuk ke sini, anak diharuskan sudah bisa membaca, menulis, berhitung sederhana, baca iqro, hafalan surat dan doa sehari hari. Dalam satu kelas terdiri dari 25 orang. Jam belajar untuk kelas 1 SD dimulai pukul 06.50 -12.00. Uang masuk sekitar 18 jt dengan SPP Rp. 900.000/bulan. 
  3. Sekolah Islam Al *zh** Syuhada Jagakarsa. Meski namanya sama dg sekolah Islam yang ngetop di jalan Sisingamangaraja, namun sekolah ini adalah independent artinya tidak menginduk pada yayasan Islam tsb. Kurikulum yang digunakan adalah 50% kurikulum umum dan 50% agama, namun tetap disesuaikan dengan Diknas. Test masuknya calistung, iqro dan psikotest. Target pembelajaran, kelas 3 s/d kelas 6 harus sudah khatam Al Quran. Ekskulnya banyak dari mulai drumband, basket, tari, renang hingga marawis. Jam sekolahnya : 7.00 - 14.00. Uang masuk 18 jt dengan SPP 700.000/bulan.
  4. Sekolah Islam Al H*m*d*y*h Jagakarsa. Sekolah ini merupakan salah satu SDIT yang mengadopsi kurikulum Diknas dan KTSP 2006 dengan mengambil muatan lokal bahasa Arab dan bahasa Inggris. Test masuk meliputi calistung, iqro, Surat pendek dan bacaan hadist. Dalam 1 kelas terdiri dari 30 org dengan bantuan 2 orang guru. Waktu belajar : 07.25 - 13.30. Target lulus SD anak harus sudah hafal Al Quran 5 juz. Uang masuk 22 jt dengan SPP 825.000/bulan
  5. Sekolah T*m*n Kr*at*f*t*s An*k Ind*nes*a. Lokasi gak jauh dari rumah. Sekolah yang digagas oleh seorang psikolog terkenal yaitu bunda Romy, memiliki kurikulum Diknas plus pengembangan Multiple Intelegence anak. Di sekolah ini anak tidak hanya dibekali kreativitas dan kemandirian namun juga dapat mudah beradaptasi dengan lingkungan, berinisiatif, tangguh dan mampu menghadapi tantangan. Fasilitas di sekolah ini masing masing kelas dilengkapi AC dan 2 toilet yaitu 1 toilet khusus anak lelaki dan 1 toilet khusus anak perempuan. Dilengkapi pula kebun binatang mini, rumah pohon, kolam renang, outbound dan lahan berkebun. Dalam satu kelas hanya 20 orang dengan 2 orang pengajar. Waktu belajar jam 07.00- 11.00 utk anak kelas 1 dan 2 untuk anak kelas 3 sampai jam 12.00. Uang masuk 18jt
Nah...sudah ada 5 sekolah yang telah kami survey. Sampai saat ini kami masih menimbang nimbang mau memasukkan si kecil ke sekolah yang kemana? Walaupun sejujurnya si kecil kesengsem banget sama sekolah yang pertama, hihihi....

Oke lah... Semoga nanti ada pencerahan lebih lanjut mengenai pemilihan sekolah SD ini. Untuk sementara sekian aja dulu.... Mari kita berpusing pusing ria memikirkan sekolah yang cucok dan biaya yang pas di kantong kami, hahahaha.....

Jumat, 01 Februari 2013

School Hunting and Trial Class

Mencari sekolah ternyata gak mudah. Sekolah yang cucok dengan kriteria orang tua baik dari segi sarana prasarana, kurikulum/metode pembelajaran, lokasi sampai ke isi dompet semua butuh pencarian yang panjang. Bagi saya pribadi butuh sekitar 6 bulan mencari sekolah untuk Samara.

Berawal dari keinginan Samara bersekolah pada saat berusia 2 tahun 5 bulan saya mulai mencari sekolah. Beberapa sekolah sudah kami survey diantaranya PrimaKids yang bernaung di bawah bimbingan belajar Prim*gama, TK Nurul Syabil Jagakarsa, TK Rahmania di daerah Ragunan dan yang terakhir di Sekolah Kebun Little Earth.

Bagi kami kriteria sekolah untuk Samara diantaranya adalah :
* Dekat dengan rumah, it's a must biar anak gak kecapekan
* Berbasis agama yang kami anut
* Moving Class, jadi gak melulu anak berada di dalam kelas
* No Calistung, helowww...Samara masih kecil bokkk jangan disuruh mikir yang berat berat ah..
* Uang pangkal dan SPP berbulan masih terjangkau dan reasonable

Trus kemarin saya sempat lempar di twitter minta tanggapan teman teman apakah ada tambahan untuk kriteria saya ini? Della si bubil nambahin kalo bisa punya kegiatan outdoor rutin seperti kunjungan ke museum, planetarium (mungkin maksudnya adalah field trip kali yaa) trus yang emak emaknya bisa diajak ngemall bareng dan arisan panci hehehe...ada ada aja yak. Etapi si bubil bilang yang ada fasilitas antar jemputnya. Oke, bener banget tuh secara yang ada dalam pikiran saya kalo Samara sekolah pasti harus ada ojekri langganan. Makasih ya bubil udah mengingatkan saya *ketjupbasah*

Trus kalo masukan dari Dani bapake Aaqil lain lagi yaitu yang banyak nyanyi dan permainan tradisonalnya. Emang ya jaman sekarang sekolahan itu mainannya udah keren keren banget bahkan rata rata mainannya keluaran luar negeri semua macam Fisher Price. Gak ada tuh yang namaya main congklak, gatrik, galasin atau gobak sodor etapiii kan anak PG gak mungkin main begituan :) Gak masalah sih yang penting masukan dari Dani keren banget dan bisa jadi bahan pertimbangan. Makasih ya Dan :)

Merujuk dari tulisan ini tentang tips pemilihan Play Group maka kami yang telah berpusing pusing ria menentukan sekolah untuk Samara akhirnya menjatuhkan pilihan pada Sekolah Kebun Little Earth yang berada di dekat rumah yaitu daerah Cipedak Jagakarsa. Sudah 2 kali Samara trial di sana dan menunjukan keinginan serta semangatnya untuk bersekolah disana. Ini dia calon sekolah Samara :)


Little Earth adalah sekolah kebun yang menyerupai sekolah alam. Dengan tagline yang diusung yaitu To Be Greatful to Allah, Nature and People kami mantap memasukan Samara ke Little Earth. Baik dari lokasi, sarana dan prasarana, metode pembelajaran sampai isi dompet semua reasonable. Dan ada satu lagi point plus yang menguatkan kami mengirim Samara sekolah disini yaitu adanya school bus. Jadi saya gak perlu pusing cari ojek langganan dan kalo hujan pun saya gak khawatir Samara bakal kehujanan.

Beginilah suasana Little Earth, kelas kelasnya dibuat seperti saung yang di bawahnya ada kolam ikannya. Trus ada pojok peternakannya juga dimana ada kandang ayam dan kelinci disana. Yang lebih menyenangkan lagi kandang tersebut sangat terawat dan bersih. 

Trial pertama Samara yaitu ketika libur hari Maulid Nabi Muhammmad SAW dimana Little Earth ada acara keliling kampung trus berhenti di masjid. Sesampainya di masjid anak anak belajar sholat dhuha bersama. Oiya belajar sholat dhuha ini merupakan rutinitas anak anak sebelum mulai bermain dan belajar di kelas. Bahkan ada anak kelas PG B sudah hafal bacaan sholat karena tiap pagi selalu belajar sholat dhuha. Keren yaaa :)

Setelah sholat dhuha bersama, anak anak mendengarkan dongeng interaktif yang menceritakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ketika dongeng anak anak diajak aktif bergabung, jadi si anak bukan jadi pendengar saja tapi ikut partisipasi. Aseli seru banget lihat anak anak lari dikejar Abrahah dan ada yang jadi burung Ababil juga, hayooo masih inget gak cerita Abrahah dan burung Ababil? :)

Samara saat itu mau bergabung juga loh...padahal belum kenal dengan siapa siapa.
Alhamdulilah banget Samara berani tampil.

Trial pertama sukses membuat Samara "jatuh cinta" pada Little Earth. Para pengajar yang dipanggil miss dan uncle menyarankan untuk trial mengikuti kegiatan di kelas. Akhirnya Selasa kemarin saya sengaja cuti untuk mengantar Samara trial.

Jadwal masuk sekolah sebenarnya jam 08.00 tapi ada beberapa anak yang terlambat jadi mundur jam 08.30. Sebelum masuk ke kelas masing masing, para anak berkumpul dulu dan bernyanyi bersama diiringi gitar sang uncle. Oiya satu lagi keajaiban di sini, 3 orang dari 9 pengajarnya adalah lelaki. Jarang yaaa...kaum adam mau jadi pengajar di PG apalagi mereka masih muda.
Setelah masuk kelas, dilakukan doa bersama dilanjutkan persiapan sholat dhuha. Samara yang saat itu gak bawa mukena akhirnya dipinjemin oleh Miss Fet. Usai sholat dhuha adalah bermain lingkaran kecil lingkaran besar sambil anak anak bergandengan. Dilanjutkan kegiatan membaca cerita oleh Miss-nya.

Saya melihat Samara sudah berani sendiri dan gak perlu lagi didampingi lagi, saya keluar dan obrol dengan kepala sekolahnya. Dari obrolannya dengan Miss Lis sang kepsek di sekolah ini memang mengajarkan kemandirian anak dan mengajak anak untuk mencintai alam dan sekitarnya tanpa melepaskan diri dengan berterima kasih pada Sang Pencipta.

Setelah jam belajar selesai, saatnya pintu gerbang dibuka dan berhamburan anak anak kelar pintu. Samara digandeng oleh Miss Du sambil menenteng kantong plastik kuning. Menurut laporan Miss Du, Samara sudah memperlihatkan kemandiriannya, mampu bersosialisasi, minat untuk mempelajari hal hal baru sangat tinggi tapi sayang sekali ketika proses belajar, Samara sempat pipis gak bilang sama miss-nya. Alhasil ngompol deh hahaha...mungkin saking asyiknya jadi lupa kalo pengin pipis.

Dan kantong palstik kuning itu adalah celana bekas pipisnya, hahaha...Aseli saya ketawa geli mendengar cerita miss-nya.

Akhirnya trial class pun usai, Samara pulang dengan hati gembira. Dan Insya Allah mulai bulan Februari ini Samara resmi berstatus menjadi anak didik Sekolah Kebun Little Earth.


Semoga Samara selalu semangat untuk bersekolah. Mohon doanya yaa... :)

Rabu, 21 November 2012

Quality Time

Long wiken = kruntelan bersama 

Sepertinya terlambat banget yaa kalo saya cerita tentang long wiken kemarin, tapi gak papa lah yang penting bercerita untuk update digital diary ini dan sebagai pengingat karena memori saya yang cetek *__*

Libur panjang kali ini kami gak kemana mana, gak seperti biasanya mudik ke Tegal. Sengaja kami gak mudik karena Insya allah bulan depan ada rencana pulang sekalian habisin jatah cuti yang tersisa 5 hari.
Meski gak ada acara tapi teteup aja tuh diada adain juga acaranya. Jadi  biar kata libur tetep sok sibuk bikin acara.

Dimulai dari hari Kamis pagi, kami bertiga belanja sayur ke pasar Lenteng Agung lanjut sarapan nasi uduk di pinggir jalan yang ternyata endeuss juga, padahal nih penampakannya biasa banget. Lesson life : "don't judge a book by its cover" :) 

Pulang dari pasar di tengah jalan ketemu anak anak kecil yang pawai Muharam-an, ada yang naik mobil terbuka dengan hiasan lucu lucu, ada yang naik sepeda hias dan Samara senang melihat iring iringan pawai yang lumayan panjang itu.

Selanjutnya udah bisa ditebak, seharian itu kami hanya duduk manis di rumah, kruntelan bersama, mindang bersama di depan tipi. Wis..pokoke nikmat banget ditambah cuaca mendung yang sangat mendukung untuk bermalas malasan di rumah *__*

Hari Jumat pagi siap siap hunting sekolah untuk Samara. Loh...katanya Samara sekolahnya nunggu tahun depan, trus kenapa hunting sekolah sekarang? Hehehe...intinya saya dan si ayah lagi galau, di satu sisi penginnya Samara masuk sekolah tahun ini tapi nanggung juga karena tahun depan udah mau masuk ke tahun ajaran baru. 
Trus kalo gak sekolah sekarang, kasian juga Samara di rumah mulu, meski di rumah juga banyak aktivitas seperti bermain, membaca dongeng, mewarnai dll. 
Ahh saya bener bener galau nih...

Pagi itu kami meluncur ke TKIT Nurul Syabil di Jagakarsa. Samara senang banget dengan halaman sekolah yang luas dan permainan outdoor yang banyak


jembatan gantung


eh, ada rumah pohonnya...


swing...swing...


trampolin
Hasil survey kali ini bahwa masih ada jatah kursi jika Samara akan bergabung, metode pembelajarannya cukup bagus tetapi karena ini adalah sekolah baru maka belum ada prestasi yang diikuti. Mengenai kurikulum juga bener2 baru kelar disusun dan masih dalam uji coba penerapan kurikulum. Hhhmmmm, Samara jadi masuk gak ya? ^_^

Siangnya saya mencoba menikmati me time dengan ber-spa ria di gayatri auratherapy yang sukses bikin saya betah berlama lama disana. Insya Allah saya akan cerita lebih lanjut tentang treatment ini karena ada cerita menarik yang ingin saya share disini.

To be continued dulu ah... udah mau ngantor soalnya *__*