Pages

Tampilkan postingan dengan label Volcano Tour. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Volcano Tour. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Mei 2016

Tiger Camp

Pertengahan bulan April lalu, saya dan teman teman kantor mengadakan Tiger Camp ke Jogja. Jadi yaa.. Tiger camp itu semacam employee gathering yang di dalamnya berisikan Corporate Social Responsibility (CSR), team building, pembahasan mengenai komitmen atau engagement apa yang bisa kami berikan untuk perusahaan. Dan sisanya adalah jalan jalan. Yippiee... #jogetjoget

Sejujurnya saya senang banget bisa ke Djogja lagi. Ini adalah kali ketiga saya ke Djogja dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Yang pertama saat quick getaway bareng sahabat di bulan Nov 2015. Yang kedua reuni kampus mengenang 20 tahun kebersamaan pada bulan Maret 2016 dan sekarang tiger camp dengan teman kantor. Buat saya gak pernah ada kata bosan untuk datang kembali ke kota Djogja.

Jumat malam 15 April kami berangkat dari Jakarta menuju Jogja menggunakan kereta Taksaka. Ceritanya rombongan kami yang berjumlah 52 orang menyewa lebih dari 1 gerbong kereta. Kebayang gimana hebohnya kan? Hehehe..
Sampai di stasiun Tugu jam 4.20 langsung diantar ke RM Grafika Kalasan untuk sholat subuh, mandi dan sarapan. Sekitar jam 6.45 kami menuju ke Kaliurang untuk seseruan Lava Tour/Volcano Tour

Pagi itu sinar matahari bersahabat banget. Cuaca cerah dan alam menyajikan pemandangan yang indah. 
Lereng Merapi nan indah
Ini adalah kali kedua saya mengikuti Lava tour. Yang pertama tanggal 16 April 2014 saat ada kantor ke Jogja dan secara kebetulan nih...kali ini saya ikut Lava Tour lagi dengan tanggal dan bulan yang sama persis seperti 2 tahun yang lalu. Yupp.. Hari itu adalah hari Sabtu, 16 April 2016. Masya Allah... Allah benar benar pemilik skenario yang hebat yaa.. Kok bisa pas banget gitu ya? 

Dua tahun yang lalu saat pertama kali saya kesana, kondisi lereng Merapi masih sangat gersang dan agak spooky, saya merasa kekutan mistisnya masih ada. Namun 2 tahun kemudian Alhamdulillah sudah cantik hijau royo royo dan jauh dari kesan mistik. 

Lava tour kali ini saya merasa fun banget. Mungkin karena bareng dengan teman teman kantor yaa jadi terasa banget kekompakannya. 
Setelah puas menikmati indahnya pemandangan Merapi kami menuju ke SD Umbul Harjo Kaliadem untuk CSR. Disana kami memberikan bantuan berupa alat tulis, alat kebersihan untuk sekolah dan beberapa souvenir untuk anak anak. 

Acara lanjut makan siang di West Lake resto dan pembahasan engagement dan team building divisi kami. Suasana West Lake resto oke banget buat ngeriung dengan teman dan keluarga. Lokasinya luas dan children friendly. 
Selesai team building dan pembahasan komitmen kami menuju ke daerah Pathuk. Apalagi kalau bukan wisata kuliner. Yupp..beli oleh oleh sih intinya. 

Daerah Pathuk memang terkenal sebagai sentra bakpia. Banyak berderet toko yang menjual bakpia dengan berbagai merk seperti bakpia 75, 25, 65, 72, bakpia Agung dll. Tinggal pilih sesuai selera kita aja deh.. Selain bakpia, dijual juga kue yangko, keripik ceker, paru, lanting, wingko, wajik Ny week, getuk trio dll. Aah.. Pokoknya puas deh belanja oleh oleh disana. Tapi kalo saya pribadi lebih suka bakpia kurnia sari. Juwara deh rasanya ;)
Puas belanja oleh oleh kami meluncur ke daerah Godean untuk melihat pabrik kaos tapi bukan Dagadu yaa.. Gak lama sih kami di sini karena perut sudah teriak minta diisi. 

Lanjut perjalanan ke arah jalan Parangtritis untuk makan malam di resto yang..hhmm makanannya biasa aja, hihi... Disini saya sengaja gak makan malam karena ada janji makan mie Jogja dengan teman teman kuliah.

Setelah makan malam barulah kami meluncur ke hotel Neo di kawasan Malioboro. Sampai disana, sudah ada teman kuliah saya yang nungguin, hihi.. Yang mau jemput saya udah standby duluan. Gak pake lama, saya bebenah sebentar trus cabcus ke Godean jemput teman kuliah lagi. 

Tujuan kami malam ini adalah makan mie Djogja. Karena rada picky dengan kuliner yang satu ini akhirnya pilihan saya jatuh ke Bakmi Pele yang ada di alun alun utara. Sambil ngobrol dengan teman kuliah, saya menikmati sekali makan malam itu. Slurrp..
Emang yaa.. Ngobrol dengan teman2 kuliah itu bawaannya seruuu aja. Kami bisa mengenang masa lalu yang terkadang lucu untuk dikenang. Cerita tentang dosen killer, mata kuliah yang njlimet dan harus menggulang berkali kali dan tentang kisah kasih di kampus, hehehe..
Gak terasa udah sampai tengah malam kami menghabiskan waktu bersama. Akhirnya kami berpisah dan berjanji besok akan ke tempat wisata yang lagi hits di Djogja.. Asiiikk... Can't wait till tomorrow ;)

...to be continued...

Rabu, 21 Mei 2014

Volcano Tour

Masih lanjutin cerita ke Djogja bulan lalu dan sesuai janji saya mau cerita tentang pengalaman seru off road menjelajahi gunung Merapi. Siang itu setelah mengisi perut dengan enaknya pecel ndeso di Omah Ndeso warung Tempo Doeloe, rombongan lanjut ke Kaliurang.

Sekitar pukul 3 sore sampai di lokasi dan terlihat jejeran mobil jeep yang siap mengantar kami naik ke lereng gunung Merapi.
Dalam 1 mobil jeep bisa ditumpangi oleh 4-5 orang. Harga sewa mobilnya Rp 200.000. Karena rombongan kami berjumlah sekitar 25 orang maka membutuhkan 5 mobil jeep. Sempat antri juga untuk menyewa jeep karena sore ada rombongan para volunteer dari Pakistan.

Here we go... kami memulai off road. Melintasi jalan nan terjal dan berbatu membuat kami jejeritan seru *maklum buibu pengajian disuruh off road* hahaha...
Rute perjalanannya adalah menyusuri Kali/Sungai Opak yang sudah tak ada airnya lagi. Sungai ini sekarang berisi material pasir dan batu. Pemandangan yang ada di depan mata adalah hamparan pasir, batu di lahan yang  gersang dan berdebu. Terlihat sebagian lahan ada yang sedang digali pasirnya untuk dijual. 

Yaa...sejak meletusnya gunung Merapi tahun 2010 memang banyak mengeluarkan bahan vulkanik seperti pasir dan batu sehingga dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai mata pencaharian baru. 

Destinasi pertama dalam Vulcano Tour yaitu mengunjungi Museum Sisa Hartaku yang berada di Dusun Petung Desa Kepuharjo. Satu satunya rumah yang masih berdiri kokoh, oleh pemiliknya disulap menjadi museum. Rumah ini sudah tidak boleh dihuni karena takut adanya bahaya letusan. Jadi si pemilik harus mengungsi ke bawah demi keamanan. Namun setiap hari ada petugas yang datang untuk mengurusi museum tersebut.
Masuk ke dalam museum, hati saya langsung makyes sedih banget. Melihat puing puing akibat erupsi maha dahsyat Merapi membuat saya membayangkan kejadian saat itu, apalagi ditambah dengan narasi dari pemandu wisata sebagai saksi mata membuat saya berkali kali beristighfar.
Puing motor dan sapi yang bikin merinding..
Banyak barang yang bisa dikumpulkan dan diabadikan sebagai bukti sejarah dalam museum sederhana itu. Mulai dari peralatan makan, peralatan masak, gamelan, koleksi kaset dan CD serta beberapa baju dipajang disana. Miris banget saat melihat koleksi yang sudah hancur penuh dengan debu.

Setelah keliling museum, lanjut perjalanan lagi menuju Dusun Kali Adem sambil menyusuri Kali/Sungai Gendol yang lagi lagi sudah tak ada airnya. Pemandangan langit sore itu bagus banget. Saya sempat mengabadikan 3 foto yang memperlihatkan kecantikan langit dan bias sinar matahari di atas lereng Merapi. Subhanallah banget....
Dusun yang kini berubah menjadi ladang
Konon cerita dari driver kami, lokasi yang ada di foto atas itu dulunya adalah sebuah dusun yang dihuni beberapa keluarga yang lumayan padat penduduknya. Sejak erupsi tahun 2010 semua rumah hancur dan tertimbun pasir, batu serta material vulkanik lainnya.

Tujuan perjalanan kedua adalah melihat sumber uap panas. Jadi yaa..meski Gunung Merapi sekarang sedang bobo tenang, gak "batuk batuk" bukan berarti aman loh... sebab di sekitarnya masih ada uap panas yang muncul diantara bebatuan.
Hati hati dengan uap panasnya
Jika mendekati sumber uap itu sudah pasti terasa panas dan sedikit berbau belerang, makanya kita gak boleh terlalu mendekati bebatuan itu. Dengan melihat fenomena alam ini, maka benar bahwa gunung Merapi adalah gunung paling aktif di Indonesia yang harus diwaspadai.

Oiya, di Kali Gendol ini pemandangannya super duper cantik. Meski gersang tapi tatanan lembahnya bagus banget. Entah berapa juta kubik material vulkanik yang sudah tumpah di Kali Gendol? Subhanallah...
Kali Gendol
Melihat lembah yang indah itu, kami gak tahan ingin begaya ala girlband :) *upss kok gak konsisten sih, tadi bilang kaya buibu pengajian sekarang kaya girlband*
Kalau kata teman, Kali Gendol ini udah kaya Green Canyon, tinggal dikasih air trus bisa rafting deh, hahaha... maksa bener yak :D

Puas menikmati keindahan lembah Green Canyon cabang Jogja Kali Gendol lanjut lagi perjalanan ke Bunker. Siapa yang tak tahu bunker Merapi? Yupp itu adalah tempat perlindungan dari letusan Merapi. Tetapi ironisnya pada tahun 2006 bunker tersebut tertimpun material vulkanik hingga 3 meter dan menewaskan 2 orang yang sedang berada di dalamnya.

Bunker ini dekat sekali dengan Merapi. Jujur...sebenarnya saya agak takut juga kesini tapi begitu melihat Gunung Merapi yang gagah berdiri dari jarak yang sangat dekat membuat perasaan takut saya hilang dan berubah jadi decak kagum. Punggung Merapi yang kokoh sementara puncaknya berselimut kabut tipis. Subhanallah...


Kami tak berlama lama di sini, hanya sekitar 15 menit saja karena hari sudah makin sore dan berkabut. Selain itu juga masih ada destinasi terakhir yang akan dikunjungi yaitu Batu Aliens.

Seperti apa sih bentuknya? Trus kenapa dinamai batu aliens? Lagi lagi si bapak driver bercerita bahwa batu besar itu jika dilihat dari depan maka menyerupai muka manusia seperti foto ini.
mirip muka manusia gak?
Tapi dilihat dari sisi yang berbeda maka terlihat seperti aliens. Hmmm... entahlah, Allahualam...
apakah mirip aliens?
Setelah melihat batu aliens ini maka selesai sudah perjalanan Vulcano Tour. Sebelum kembali ke basecamp kami sempat foto bersama.



Seru rasanya bisa mengikuti off road ke lereng Merapi, membuat saya jadi berpikir bahwa alam memang menyimpan sejuta rahasia dan keindahan. Sempat juga kepikiran sosok Mbah Maridjan yang menjadi “kuncen” atau juri kunci Merapi. Beliau begitu setia mengabdi pada Keraton Jogja dengan mengemban amanah sebagai juru kunci Merapi. Hingga di akhir hayatnya beliau bertanggung jawab dan tetap tidak meninggalkan gunung Merapi meski nyawa sebagai taruhannya. Semoga khusnul khotimah ya Mbah…

Yupp…itulah pengalaman saya menjelajahi Merapi yang membuat perasaan saya campur aduk, antara sedih, senang dan tegang. Kayaknya buat teman teman yang hobi offroad dan ingin melihat Merapi dari jarak dekat, Vulcano Tour bisa jadi pilihan untuk menghabiskan waktu jika berkunjung ke Djogja. Dijamin seru dan sedikit uji nyali, hehehe….