Pages

Tampilkan postingan dengan label gado gado. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gado gado. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 Januari 2015

Please Be Wise

Beberapa hari lalu saya lihat path mba Silly (room mate waktu kami jalan jalan ke Nias) menceritakan tentang sebuah band yang menyanyikan lagu Autis. Di salah satu liriknya berbunyi seperti ini :
dasar kau autis, dipanggil-panggil tak rungu

dicolek-colek tak hiraukan, kau malah asik sendirian
ku banyak bicara sampai-sampai mulutku berbisa
namun kau tetap saja begitu, tetap saja asik sendirian

menyebalkan dirimu sangatlah menyebalkan

membosankan dari pagi siang hingga malam
kau abaikan, diriku tak pernah kau hiraukan
sepanjang jalan sama saja ku jalan sendirian

Coba luangkan waktu sedikit untuk merenungkan liriknya? Gimana teman? Kalau saya berkomentar cuma satu kata : Parah..
Kenapa parah? jawabannya sederhana karena mengolok orang dengan sebutan autis. Suatu olokan atau becandaan yang gak banget. Sebenernya ngerti gak sih apa itu autis? Seperti apa perasaan seorang ibu ketika anaknya divonis mengidap autis? Berapa air mata seorang ibu yang tumpah dalam membesarkan anak autis? Stop...sampai disini saya menyebut anak autis. Selanjutnya saya akan menyebut anak berkebutuhan khusus (ABK). 
Sedikit cerita tentang mba Silly, beliau seorang ibu dari 3 orang anak yang salah satunya adalah ABK. Mba Silly pernah bercerita saat kami sama sama dalam satu tempat tidur, dia bercerita bagaimana membesarkan sang buah hati? Bagaimana bangganya dia ketika mengetahui sang buah hati itu ternyata diberikan kelebihan oleh Allah. Iyaa...dibalik kekurangan pasti Allah titipkan kelebihan. Dan mba Silly pernah menceritakan jeritan hati seorang ABK di sini.  
Saya juga punya cerita tentang keponakan saya, waktu usia 2 tahun dokter memvonisnya menjadi ABK. Saat itu juga, sang ibu terlihat shock berat, menangis tiada henti dan mengurung di dalam kamar selama beberapa hari. Iyaa...kakak sepupu saya perlu waktu untuk menerima kenyataan, hingga akhirnya dia bangkit dan mencari pengobatan untuk anaknya.
Saya ingat betul saat itu dia membawa keponakan saya berobat ke Prof Hembing. Hampir tiap minggu keponakan melakukan terapi di klinik Hembing hingga suatu hari keponakan saya mengalami trauma dan tidak mau terapi lagi. Saya tidak bertanya lebih lanjut mengapa si anak trauma? Karena saya tahu, pertanyaan itu akan melukai hati sepupu saya.
Akhirnya pengobatan lain pun dijalani. Sepupu saya rela bolak balik ke Semarang untuk mengobati anaknya dan berjuang agar memperoleh kesembuhan. Selain berobat, diet gluten pun dilakukan agar si anak sembuh. Saya melihat bagaimana sepasang suami istri ini berjuang tiada henti, mengupayakan yang terbaik untuk keponakan saya. Hingga Alhamdulilah keadaan keponakan saya sudah makin membaik.
Iyaa, saya adalah saksi dari perjuangan sepupu saya dalam membesarkan ABK. Saya melihat berapa banyaknya air mata yang tumpah dari seorang ibu ketika mendampingi ABK. Apakah tangis seorang ibu bisa dibayar dengan olokan -yang gak banget- dari seseorang yang tidak mengerti ABK? Dimana hati nuranimu, teman?
Ketika sebuah band meliris lagu berjudul seperti itu, berapa puluh bahkan ratus ibu yang harus terluka? Berapa mili liter lagi air mata yang akan tumpah? Please...be wise, ABK bukan suatu becandaan atau olokan yang pantas diucapkan.
Mungkin ibu ibu yang mempunyai ABK tidak meminta untuk dikasihani, but.. please have a heart. Stop your joke with say Autis. Please be wise..
Taken from here

Selasa, 25 November 2014

TTM

TTM? wuiiih serem amat ya judulnya? Macam lagu Duo Maia aja nih... Bukan, saya bukan mau ngebahas teman tapi mesra melainkan tiga kata sakti yang sering digunakan dalam kehidupan sehari hari yaitu Terima kasih, Tolong dan Maaf. 

Dulu ketika saya kecil selalu diingatkan oleh kedua orangtua untuk 3 hal penting yaitu mengucapkan terima kasih, meminta bantuan kepada orang lain dengan mengucapkan kata tolong dan meminta maaf. Nah, sekarang saya sedang menerapkan ketiganya kepada si kecil.

Dalam penerapan itu saya dan ayah harus bekerja sama untuk memberi contoh terlebih dahulu dan menerapkan pada kehidupan sehari hari. Untuk kalimat Terima Kasih sepertinya sudah sangat paham dan dimengerti oleh si kecil. Hanya saja terkadang si kecil malu malu kucing untuk mengucapkannya.

Contohnya saja ketika si kecil diberi hadiah baju princess oleh neneknya, saking senangnya sampai lupa mengucapkan terima kasih. Kemudian saya mengingatkan dan langsung si kecil tersenyum malu. Hmmm...Saya pikir itu saat itu si kecil bukannya tidak mau berterima kasih tetapi saking excitednya, jadi lupa dan terlambat untuk mengucapkan terima kasih, maka saat diingatkan jadilah malu malu kucing ^__^

Meski malu Alhamdulilah si kecil mau mengucapkan terima kasih kepada neneknya. Malah sebagai bonus, nenek dipeluk oleh si kecil :)

Hal penting yang kedua yaitu meminta tolong, si kecil juga sudah paham dan sudah menerapkan pada aktivitas sehari hari. Apapun yang dia inginkan tetapi tidak bisa dilakukan, dia akan meminta tolong. 

Pernah suatu hari si kecil meminta saya untuk membelikan spidol, eh...dia berkata : "bunda tolong belikan aku spidol karena aku mau menggambar. Please bunda yaa.. please". Hehehe...sepertinya kata tolong itu udah beralih fungsi menjadi rayuan :)

Nah...untuk hal penting yang ketiga yaitu Meminta Maaf, masih susah sekali diucapkan. Ketika si kecil melakukan kesalahan, dia enggan mengucapkan kata maaf. Memang meminta maaf bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan oleh semua orang. Jangankan anak kecil, orang dewasa pun kadang sulit sekali untuk meminta maaf. Tul gak? Hayooo ngaku... ^___^

Pernah suatu hari si kecil berbuat salah kepada mbaknya, saya mengingatkannya untuk meminta maaf. Subhanallah....saya butuh waktu panjang dan kesabaran yang ekstra untuk membujuk si kecil agar mau meminta maaf. Saya jelaskan mengapa dia harus meminta maaf? Tentunya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

Lamaaa....sekali saya memberi pengertian kepada si kecil. Menurut saya, bukannya si kecil tidak mau mengucapkan kata maaf tetapi lebih kepada malu dan gengsi. Huff... gak nyangka kalo anak sekecil itu sudah punya gengsi. Akhirnya setelah lebih dari 20 menit si kecil mau meminta maaf kepada mbaknya dengan mengulurkan tangan kanannya. Tapiiiii....mukanya tidak mau melihat ke depan alias si kecil menyembunyikan muka ke belakang. Tampaknya memang benar si kecil malu atas perbuatan salahnya.

Ah...rasanya PR banget untuk kami menerapkan kata maaf. Padahal nih..kalau saya dan ayah melakukan kesalahan sekecil apapun pada si kecil, kami selalu meminta maaf. Contoh saat sedang bercanda tetiba mukanya terbentur tembok dan memar di bagian depan. Si kecil langsung menangis dan saya pun ikut menangis karena melihat memar yang sangat hebat di samping matanya. Untung persediaan trombopop masih ada, jadi langsung dioleskan saja.

Yaa Allah...saat itu saya merasa bersalah sekali. Saya peluk erat erat badan mungilnya sambil berkali kali meminta maaf. Mata kami sama sama sembab dan menjelang bobo saya mengucapkan kata maaf lagi, si kecil dengan bijaknya menjawab : "udah bunda, aku maafin kok...aku udah gak papa". Hiksss...pengin nangis lagi rasanya. 

Tak bosan bosannya kami selalu mencontohkan dan menerapkan kata maaf. Siapapun itu yang salah maka hukumnya wajib untuk meminta maaf. Bahkan saya juga pernah meminta maaf kepada si mbak karena saya emosi lantas memarahinya. Saat emosi sudah reda, saya meminta maaf dan si kecil melihat adegan minta maaf saya. Sengaja saya lakukan di depan si kecil agar dia tahu kalau kita sudah berbuat salah harus minta maaf.
Gambar diambil dari sini
Apapun itu kebiasaan mengucapkan terima kasih, meminta maaf dan meminta tolong harus diterapkan sejak dini. Itu merupakan modal/pondasi untuk attitude anak. Meski di sekolah anak diajarkan attitude tapi orang tua adalah pemeran utama dalam mengajarkan dan menerapkan attitude karena semua orangtua ingin anaknya beretika baik.

Jadi buat saya PR terbesar yaitu terus mengajarkan si kecil untuk meminta maaf. Bagaimana dengan teman blogger, adakah yang mempunyai pengalaman sama? Share yukkk :)

Minggu, 09 November 2014

Nostalgia AADC

"Jadi beda satu purnama di New York dan di Jakarta?"

Sudah tahu kan penggalan kalimat di atas yang lagi ngehits akhir akhir ini? Dibahas dimana mana hampir di semua tivi dan sosmed. Yuppp... itu adalah narasi dari mini drama Ada Apa Dengan Cinta (AADC). 

Saya baru lihat mini drama AADC saat lembur kemarin dan saking senangnya sampe diulang berkali kali, hahahaha. Melihat lagi akting Distro dengan Nicho rasanya terlempar ke 12 tahun yang silam dimana saat itu saya sampai nonton 2 kali di bioskop. Susah move on deh pokoknya :) 

Sekarang kayaknya kejadian lagi deh.. senang aja lihat melihat mereka berkumpul lagi dengan kondisi yang udah lebih dewasa. Ada rasa gregetan saat melihat Cinta yang sebenarnya pengin banget ketemu Rangga tapi galau mau balas message Rangga. Bolak balik ngetik trus delete. Ihhh gemes deh :p

Rangga yang sekarang sudah jadi bussiness man dan lebih mature tapi tetap aja kesan misteriusnya masih ada, seperti kata Milli (Sissy Pricillia). Nah kalo Cinta sekarang digambarkan menjadi wanita karier yang sibuk dan percaya diri tapi tetep galau begitu dapat message dari Rangga. 

Sahabat sahabat Cinta yaitu Carmen (Adinia Wirasti) karakternya masih sama seperti dulu, cuek dan ceplas ceplos. Milli juga masih heboh saat mendengar nama Rangga disebut oleh Cinta. Maura (Titi Kamal) lebih dewasa dan lebih kalem. Alya (Ladya Cherill) yang paling kalem dan sering depresi, masih tetap jadi orang yang paling ngertiin Cinta. Yuppp...persabahatan Cinta dan keempat temannya masih tetap solid.

Kehadiran mini drama AADC seolah mengobati rasa kangen dan bernostalgia dengan masa lalu seperti kata Rangga di awal drama yaitu :

Adalah cinta yang mengubah jalannya waktu...
Karena cinta waktu terbagi dua, denganmu dan rindu untuk kembali ke masa lalu.

Dari mini drama itu banyak sekali komen positif dan negatif bermunculan. Ada yang bilang senang sampai terbawa perasaannya, keren pake banget sampai ada yang request untuk dibikin layar lebar. 

Tapi tak sedikit juga yang berkomentar miring seperti kok setting airportnya bukan di Soetta ya? setting provider hp-nya kok gak pake bahasa Inggris padahal Rangga ceritanya stay di New York, udah umur 30-an tapi Cinta belum merit? ternyata Rangga jadi bang Toyib juga ya? dan segudang komen gak penting dan gak jelas. 

Menurut saya sih, mini drama ini KEREN banget dan masalah setting airport yang gak sesuai, hhhmm... helloww ini cuma drama, ceu...! Ngapain juga diributin :)
Coba tengok drama a.k.a sinetron yang di tipi itu rasanya semua seperti gak masuk akal. Lebih kece mini drama ini dong..

Nah kalo minusnya kenapa gak munculin sosok Memet ya? Padahal kalo ada Memet pasti jadi makin seru karena Memet lah yang dulu berjasa mengantar Cinta sampai ke airport. Etapi kalo ada Memet mungkin durasi ceritanya akan lebih dari 10 menit ya...pastinya bakal melebar kemana mana, hahaha...

So far, saya hepi banget liat mini drama ini dan salut buat tim kreatif LINE yang punya ide briliant seperti itu. Kayaknya LINE serius banget menggarap iklan ini sampai berani bayar mahal para pemainnya. Emang sih sesuai banget dengan fitur terbaru Find Alumni yang jadi andalah iklan LINE ini.

Dan saya pun suka dengan kata kata Cinta dan Rangga saat mereka bertemu:
Detik tidak pernah melangkah mundur tapi kertas putih itu selalu ada
Waktu tidak pernah berjalan mundur dan hari tidak pernah terulang
Tetapi fajar selalu menawarkan cerita yang baru
Untuk semua pertanyaan yang belum terjawab
Oiya yang belum lihat mini dramanya, sok atuh buruan buka link youtube ini dan mari kita move on dari AADC :) 

Senin, 27 Oktober 2014

Hari Blogger Nasional

Hari ini tanggal 27 Oktober 2014 adalah Hari Blogger Nasional. Sebenarnya saya sudah tahu ada hari blogger sejak setahun yang lalu, tetapi tahun lalu saya absen update blog di hari bersejarah para blogger. Nah...tadi pagi pas buka detik, eh.. serasa diingatkan kalo hari ini adalah hari blogger nasional.

Sedikit cerita mengapa saya akhirnya nyemplung menjadi seorang blogger? Yup.. berawal dari seringnya mencari info tentang perkembangan anak, serba serbi ASI dan menyusui, cari menu MPASI, permasalahan yg terjadi pada anak dan bagaimana solusinya? Itulah yang membuat saya akhirnya menulis. Hal ini diperkuat karena ingin merekam perkembangan anak dari bulan ke bulan.

Rasanya senang banget kalau saya flash back membaca lagi tulisan perkembangan si kecil, yah itung itung nostalgia yaa :) Nah saya juga pengin suatu saat si kecil bisa membaca sendiri perkembangannya. Makanya tagline blog ini adalah Warisan Kecil Untuk Samara.

Saya bukan blogger yang mengkhususkan diri menulis tentang parenting, kesehatan atau apapun. Isi blog ini sangat gado gado, dari mulai perkembangan anak, jalan jalan, masak memasak, icip icip kuliner, foto foto narsis, segala macam giveaway maupun blog competition sampai curhatan gak penting.

Sudah 3 tahun blog ini tercipta dan selama itulah saya merasakan banyak sekali manfaatnya. Dari mulai nambah networking, bertemu dengan teman yang akhirnya tergabung dalam grup Kwek kwek dimana kami bisa curhat apapun *cipikacipiki*, nambah wawasan, belajar menulis lebih baik lagi, menambah pundi pundi dari hasil review produk, blog competition sampai jalan jalan gratis saat memorable trip Pulau Nias tahun lalu

Sekarang ini cita cita saya pengin punya domain pribadi, pengin bisa update blog rutin. Targetnya gak muluk muluk sih cuma 2 hari sekali ada cerita baru yang muncul di blog. Dan pastinya konten dari blog ini ingin lebih berisi supaya bisa bermanfaat bagi orang lain serta makin banyak rupiah yang mengalir ke dompet saya, hahahaha.... Semoga cita cita sederhana ini dapat terwujud yaa... Amin

SUMPAH AKU INI BLOGGER loh.... :)



Sabtu, 25 Januari 2014

Semua Ada Masanya

Saat masih berstatus lajang pernah gak sih diberondong pertanyaan kapan nikahnya? udah punya calon belum? jangan kebanyakan milih dong...hayoo buruan jangan kelamaan ntar kemakan umur loh? Dan sederetan pertanyaan yang membuat telinga merah.

Saya termasuk orang yang telat menikah, ketika memasuki usia kepala 3 dan hampir semua orang bertanya kapan nikah? saya sangat jenggah dengan pertanyaan mereka. Pengin rasanya kabur saat ditanya. Malah yang bikin kesel kalo menghadiri pesta pernikahan teman dan apesnya saya datang sendiri, sudah dipastikan banyak pertanyaan mana pendampingnya? Nah, giliran saya datang dengan pendamping ditanyain kapan nikahnya? Hmmm...bikin esmosi ya?

Pernah suatu saat ditanya kapan nikah, saya menjawab doakan saja secepatnya, eh si penanya malah bilang gini : "jawaban yang sangat diplomatis" sambil pasang muka kurang menyenangkan. Wakss? saya bengong.. trus saya musti jawab apa dong mbakyu? Eh..terakhir saya dengar kalo si penanya sekarang ini telah berpisah dengan suaminya sejak 2 tahun yang lalu dan sampai sekarang masih belum ketemu jodohnya lagi. 

Kasus yang begini apakah membuat saya menertawakan dia? Subhanallah tidak, justru saya mendoakan semoga dia dipertemukan jodohnya kembali. Apakah dia kemakan omongannya sendiri? Entah lah... Allahualam.. Apalagi dia sosok perempuan yang semasa sekolah dulu sangat dipuja para teman pria karena kecantikannya, kepintarannya dan keberuntungan dia lahir dari keluarga orang berada. Teman, kudoakan semoga dirimu cepat bertemu jodohnya yaa..

Pertanyaan lain muncul kembali ketika saya sudah menikah, mempunyai si kecil Samara yang sekarang sudah berusia 3 tahun 10 bulan, beberapa orang bertanya kapan punya anak lagi? Kasian Samara tuh gak ada teman bermain di rumah? cepetan dong sebelum usia makin tua. Hohoho... jawabannya tetap sama mohon doanya semoga saya cepat diberi kepercayaan momongan lagi. 

Dari dua kejadian itu saya belajar untuk tidak bertanya pada teman yang belum menemukan jodohnya karena saya pernah berada di posisi seperti itu. I feel guys... So, kalo ketemu mendingan ngobrol yang lain aja deh daripada bikin suasana jadi gak nyaman. 

Dan saya pun percaya kalo sesuatu itu ada masanya.. Masa ketika kita menikah, punya anak, punya rumah, punya motor, punya mobil, dapat pekerjaan baru, punya DSLR *uhukk* dan masa masa indah yang lain.

Initinya kita jangan pernah menyerah berdoa dan berusaha agar masa indah itu cepat menghampiri kita. Amin...

 

Jumat, 13 Desember 2013

Tentang Keindahan...

Beberapa minggu yang lalu hampir setiap hari menjelang maghrib, alam memamerkan keindahannya. Allah menunjukkan keagungan ciptaan-Nya yang benar benar membuat saya kagum dan tak henti bertasbih.

Siapa yang tidak takjub akan kebesaran-Nya jika disuguhi pemandangan cantik seperti ini?
Lembayung senja nan cantik

Perpaduan warna alam yang mengagumkan
Kedua foto ini diambil dari Jalan Ampera Raya di hari yang berbeda. Kalo tidak salah 2 hari berturut turut, setiap sore langitnya benar benar cantik..

Bagaimana dengan yang ini? gak ada kata kata selain Subhanallah yang keluar dari mulut saya ketika melihatnya.
Kabel yang terjulur menambah alami pemandangan ini :)
Foto ketiga diambil di daerah Ragunan, saat itu saya melihat langit yang cantik langsung buru buru minta teman saya berhenti sebentar dan mengabadikan. Iyaa saat itu saya pulang kantor nebeng sama teman :)

Untuk foto keempat diambil di atas motor yang sedang melaju di daerah Jeruk Purut. Hasil fotonya agak sedikit blur tapi tidak menyurutkan saya untuk mengagungkan asma Allah.

Selain foto senja, saya juga berhasil mengambil foto saat travelling ke Bangkok kemarin.
Jika saya ditanya Apa yang kau pikirkan ketika melihat keindahan seperti ini? Saya tak henti bersyukur...apalagi jika saat itu posisi saya sedang menjadi seorang musafir, sudah pasti mulut ini selalu berdoa untuk keselamatan perjalanan.

Saya bersyukur bisa menikmati keindahan alam ini, lantas apakah besok kita masih bisa menikmatinya? Menilik sejenak pada kejadian tabrakan maut kereta api di Bintaro hari senin lalu? Siapa yang menyangka Natalia seorang mahasiswi yang hendak berangkat ke kampus untuk menuntut ilmu itu tewas terbakar di dalam gerbong? 

Kemudian minggu ini juga seorang teman kantor kehilangan Asisten RT nya yang meninggal saat tidur. Jadi ceritanya pagi itu sang ART yang biasa bangun subuh kok sudah hampir jam 05.30 belum bangun juga. Saat teman saya mendatangi kamarnya ternyata sang ART sudah tak bernyawa. Innalilahi wa inna illahi rojiuun..
 

Tak ada seorang pun yang tahu kapan tiba ajalnya? Kita hanya bisa berbuat sebaik mungkin, beribadah semaksimal mungkin dan berdoa semoga diberi kesehatan dan keselamatan. Dan saya hanya bisa mengutip dari apa yang pernah saya dengan bahwa Berjuanglah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya dan persiapkanlah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati besok".

 

Happy Friday All…
 
*EdisiJumatMenujuSholehah*    



Jumat, 28 Juni 2013

Lapang Hati

*sapu sapu blog yang udah dianggurin selama seminggu* :)

Yeayyy... Sekarang saatnya update blog.
Beneran yaa minggu ini adalah minggu paling riweh buat saya. Riweh di kantor, riweh pula di rumah sampai saya kehilangan waktu untuk ngeblog, merelakan beberapa GA dan blog competition terlewati begitu saja. Hikss...

Keriwehan dimulai hari Senin kemarin yang kondisi hati lagi gak karuan eh... nyampe ke kantor "suasana panas" akibat penentuan rotasi karyawan dan employee gathering.

Setelah melalui perdebetan yang cukup alot dalam beberapa hari ini, hingga harus ada 3 orang (termasuk saya) yang harus mengalah demi kebersamaan akhirnya diputuskan kami akan gathering ke Bangkok. Meski berangkat bulan November tapi Alhamdulilah sudah ketok palu dan sudah diapprove oleh kantor. Bangkok.. i'm coming back *joget joget* :)

Sekarang giliran riweh di rumah, saat ini lagi ada tukang yang kerja untuk beresin rumah. Bukan renovasi kok cuma bongkar pasang tiang depan rumah aja. Tapi namapun pekerjaan cuma sedikit tapi teteup aja bikin puyeng dan rumah otomatis rada berantakan.

Karena ada tukang makanya saya minta tolong Opung Samara datang ke Jakarta untuk mengawasi tukang. Nah tadi pagi abis subuh, Opung ngecek rumah trus berkata : "ini rumah sempit banget yaa.." Dan saya pun hanya bisa tersenyum kecut. Iyaa memang rumah saya itu sangat strategis, kemana mana dekat.

Mau ke kamar tidur? Dekat.. Mau ke kamar mandi? Dekat... Mau ke dapur? Dekat juga.. Trus mau nonton tipi? Juga dekat. Wis pokoke rumah saya itu dekat kemana mana. Kalo begitu namanya strategis bukan??? hihihi... (baca : rumah kecil)

Setelah Opung bilang kalo rumahnya sempit tiba tiba berkata lagi : "rumah sempit gak papa yang penting hatinya lapang". Beuuhhh... Maknyuss deh dengernya. Sepakat banget.

Saya jadi teringat kata kata seseorang yang bilang kalau hati kita lapang pasti permasalahan yang kita hadapi pasti akan terasa ringan. Diumpamakan segelas air ditetesi obat yang sangat pahit, kalo kita meminumnya pasti terasa pahit. Lain halnya jika air seember besar atau air sebanyak kolam renang kemudian ditetesi obat pahit maka gak akan terasa pahit jika kita meminumnya. Psstt...jangan bilang : "siapa juga yang mau minum air kolam?" Ini cuma perumpamaan yaa kakak... :)

Soo...sederhananya, hati itu ibarat tampungan air. Kalo hati kita sempit (sesempit air di gelas) maka masalah yang muncul akan terasa susah tapi kalo hati kita seluas samudra, pasti masalah yang muncul akan terasa ringan. Insya Allah....

Jadi sekarang marilah kita lapangkan hati dan pikiran agar bisa berpikir jernih. Karena kita tidak bisa menghindar dari permasalahan hidup.

Masalah selalu ada... tinggal bagaimana kita menyikapi permasalahan yang ada di depan mata.

Happy Friday All... :)

Jumat, 15 Maret 2013

Ketika Waktu Tak Dapat Kembali



Rabu 13-03-13 teman satu ruangan meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di daerah Kalideres *perhatikan tanggalnya 13-03-13*. Kejadian kecelakaannya sudah sejak Jumat malam tanggal 22 Feb 2013 dan sejak saat itu teman saya Cheppy Novianto masuk UGD tak sadarkan diri.

Selang 1 minggu kemudian Cheppy mengalami koma dan dokter sudah menyerah tidak bisa berbuat apa apa karena menurut pemeriksaan dokter batang otak Cheppy sudah rusak dan terendam darah. Innalilahi...merinding saya mendengarnya. Sejak koma, setiap pagi sebelum bekerja kami melakukan doa bersama. Air mata kami selalu mengalir ketika doa dilakukan.

20 hari setelah kejadian kecelakaan itu Cheppy menghembuskan nafas terakhir. Kami sudah tidak terlalu shock mendengar berita duka itu karena kami teman temannya telah ikhlas dan selama ini kami selalu berdoa mohon Allah memberikan yang TERBAIK untuk Cheppy. Dan Insya Allah inilah yang terbaik untuknya. 

Meski telah ikhlas, ketika kami melayat tetap saja air mata ini tumpah melihat seorang teman yang terbujur kaku tak berdaya. Semoga Allah mengampuni dosa2 Cheppy dan Allah lapangkan kuburnya. Amin...

Sedikit cerita tentang Cheppy, dia baru bergabung di kantor kami 1,5 tahun yang lalu, dia orang sangat baiiiiiiikkkk sekali, sopan, ramah dan tak pernah sungkan membantu rekan kerjanya. Karena dia anak IT sudah pasti kami yang gaptek suka nanya2 ke dia dan dengan tutur kata yang halus dia menerangkan pada kami. 

Meski saya mengenalnya hanya 1,5 tahun tapi kenangan segala kebaikan Cheppy masih terekam dalam memori saya. Cheppy meninggal pada usia 28 tahun dan yang lebih menyedihkan lagi tahun ini Cheppy berencana menikah.  Selamat jalan teman...

Kejadian ini benar benar merupakan tamparan peringatan bagi saya pribadi bahwa setiap makhluk bernyawa pasti akan mati dan kematian adalah hal yang paling dekat dengan kita.

Bayangkan kejadian Cheppy, pada hari Jumat 22 Feb 2013 berangkat dari rumah menuju ke kantor dalam keadaan sehat walafiat, di kantor juga segar bugar, ehhh...pas pulang kerja terjadi kecelakaan yang akhirnya maut menjemputnya. Sungguh sangat mendadak...

Kita sebagai manuasia tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi 5 menit, 10 menit, 30 menit ke depan. Maka dari itu ketika kita masih diberi kesempatan hidup maka do your best. Berdoa dan beribadah yang benar, jangan pernah menunda untuk beribadah terutama sholat 5 waktu *bagi yang Muslim* dan bertingkah laku yang baik karena kita tidak diberi kesempatan hidup untuk KEDUA KALINYA.

Mumpung masih belum terlambat, mari kita beribadah, beribadah dan beribadah dengan lebih baik lagi. Jangan pernah kita menyesal ketika ajal telah dekat dan kita belum maksimal dalam ibadahnya. Memang untuk melakukan ibadah godaannya sangat beraaaaaaaaaat sekali tapi ingatlah ada ganjaran kebaikan dari Allah atas ibadah yang kita lakukan. Dan janji Allah itu PASTI.

Demi Allah dalam postingan ini saya tidak bermaksud menggurui karena saya bukan Ustadzah apalagi Mamah D*deh *lirik Etty* dan ilmu agama saya juga masih sangat cetek, saya hanya ingin mencurahkan segala uneg uneg yang akhir akhir ini memenuhi hati dan pikiran saya.

Dan semua agama juga mengajarkan untuk berbuat baik dan memperbanyak ibadah, bukan?

Yuk sebelum terlambat, mari kita saling mengingatkan dalam kebaikan...

Semoga bermanfaat. 

Senin, 18 Februari 2013

Indonesia Fashion Week

Lagi lagi saya bilang kalo saya bukan pengamat mode, apalagi fashion blogger. Saya cuma senang aja lihat pameran seperti waktu lihat Jakarta Fashion Week yang kebetulan lokasinya disamping kantor.

Bertempat di JCC, Indonesia Fashion Week digelar pada tanggal 14-17 Februari 2013. Karena loksi dekat kantor, Jumat malam saya datang untuk melihatnya. Dengan membayar Rp. 20.000 saya masuk dan langsung disambut dengan gaun gaun yang indah.

Susah banget mau foto ini karena banyak orang yang foto disini.
Abaikan kepala anak kecil itu yaaa...

Starting Point
Keren keren gaunnya

Ada booth untuk mengenang Muara Bagja dan Ramli. Disitu dipamerkan karya karya mendiang kedua designer kondang tersebut. Kok saya jadi terharu yaa..membaca narasinya. Mereka adalah orang orang hebat dengan karya karya besarnya.

In memorial Ramli

Saya suka banget dengan booth Green Point ini, segeeerrrr bener deh lihat warna hijaunya. Ya iyalah...namanya aja green point :)
 

Fresh Green
 Bukan pameran fashion kalo gak ada fashion show-nya. Jumat malam kemarin ada pagelaran fashion tapi saya lupa siapa designernya? :)

Fashion Show


Banyak sekali booth yang berpartisipasi disana, mulai dari designer TOP macam Anne Avantie hingga kosmetik.

Yang menariknya disana produk yang dipamerkan atau dijual adalah produk aseli Indonesia, ada batik dari berbagai daerah di Indonesia, tas homemade trus setiap propinsi juga menampilkan hasil kerajinan daerahnya.
 
Anne Avantie dg konsep Chinese New Year, serba merah...
Buat saya booth yang paling menarik adalah PT POS Indonesia yang disana dipamerkan Gaun Perangko yaitu ada sebanyak 6427 perangko tertempel di gaun tersebut dari atas hingga bawah.

Konon katanya gaun tersebut dibuat oleh Karyawan PT POS untuk memperingati Hari Bakti Pos dan Telekomunikasi. Unik banget yaa...

Gaun Perangko
Selain gaun perangko, disini pengunjung juga bisa membuat perangko dengan foto diri sendiri. Dengan membayar Rp 35.000 pengunjung bisa mendapatkan perangko bergambar dirinya sebanyak 12 biji. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat juga relatif cepat yaitu sekitar 10-15 menit saja.

Ini dia contohnya..
Perangko ini juga berlaku jika kita tempelkan di surat yang akan kita kirim. Kewreeeen bangat idenya, buat yang suka narsis tentunya :) 

Vina Panduwinata si Burung Camar pun membuat perangko diri sendiri...

Kalo capek keliling berkesempatan pengunjung bisa masuk ke booth massage yang disponsori oleh Sari Ayu.

Mari massage...
Untuk para hijaber bakal puas deh dengan koleksi koleksi seperti Dian Pelangi, Jenehara Nasution, Kamiidea, Elzatta, Zoya, Zafira dan banyak lagi.

Di booth anak anak saya bertemu dengan seorang sahabat yang ternyata menggelar dagangannya di sana bernama Kenes Jogja. Bajunya lucu lucu, batik pacthwork gitu deh.

Pastinya kalo kita beli baju patchwork disini gak bakal ada yang nyamain :)
Mau tahu banyak tentang batik Kenes dan koleksinya yang aseli lucu lucu banget dan bikin kalap itu?

Bisa kok diintip di mari

Butik kenes
Trus apa dong hasilnya muter muter gempor di IFW? Ada deh...
Ini dia hasilnya, batik patchwork untuk Samara.

Say chesseeeee....
Sangat cute dan si bocah pun senang ^__^

Rabu, 23 Januari 2013

Best Moment Jar

Terinspirasi dari tulisan mba Winda saya jadi ngubek ngubek lemari untuk nyari toples. Buat apaan sih toplesnya? Buat masukin catatan best moment. Rencananya sih tiap hari saya akan masukin 1 catatan kecil yang berisi best moment hari itu.

Trus pada akhir tahun 2013 toples ini akan dibuka dan baca satu persatu kertasnya. Sebenarnya itu macam diary sih..tapi ada di dalam toples, hihihi... kreatip banget ya.
Karena keunikan itulah saya pengin ikutan, bukannya latah yaa...tapi emang beneran unik sih.

This is it...my best moment jar 2013 :)

Sebetulnya untuk beberapa best moment sudah saya ceritakan di blog ini tapi pastinya ada cerita yang off the records. Ada cerita yang harus di share, ada juga yang harus disimpan di memori. Nah, berhubung saya orangnya pelupa maka gak ada salahnya ngikutin jejak pake sistem ini :)

Beberapa kertas kecil sudah saya masukin ke dalam toples ungu *teteup ya ungu* itu yang isinya beberapa moment seperti ultah saya, dapat kado ultah sepatu, mukena ungu, pashmina ungu dari sahabat sahabat tercinta, tentang Jakarta banjir yang bikin susah ke kantormenang GA dan kopdar, Commuter Line yang bermasalah dll. Hmmm...jadi berpikir hal hal kaya gitu dijadiin best moment kira kira tepat gak ya? Hehehe..Entah lah, yang pasti itu toples isinya macam macam

Memang agak terlambat juga sih saya mulai nyemplungin kertas kertas ini, tapi gak papa lah, better late than never yaa...kan masih ada 11 bulan lagi :)

Oiya toples ini harus saya letakkan di tempat yang aman dan gak terjangkau oleh Samara, karena apa??? Takut nanti dia buka toplesnya dan kertas yang ada di dalamnya dibuang buang, hahahaha....bisa kacau deh semuanya.

Berharap semoga toples ungu ini berisi momen momen cantik dan penuh hikmah yaa...

Adakah teman teman yang mau ikutan? Hayuk ikutan.. trus nanti akhir tahun kita buka sama sama ya *__*

Senin, 21 Januari 2013

Giveaway dan Kopdar

Masih inget dengan giveaway yang diadakan oleh Yeye? Di GA tersebut emaknya Millie minta tips and trick travelling dengan anak. Hohoho...dengan penuh semangat 45 saya langsung ikutan dengan menorehkan jejak di kolom komen.

Saya cukup mengingat hal hal apa saja yang pernah saya lakukan ketika jalan jalan ke negeri tetangga hanya berdua dengan Samara. Ternyata komen saya berhasil membuat hati si penyelenggara GA kepincut dan saya berhasil memenangkan hadiah pertama, hehehe... Terima kasih ya mak Yeye :)

Hadiah berupa pernah pernik Hello Kitty sudah saya terima langsung dari Yeye hari Sabtu kemarin dimana pada hari itu juga kami kopdar dengan beberapa teman lainnya.

Dan inilah gaya Samara dengan hadiahnya
sumringah bener dapat HelKit *__*
Oiya ketika saya tahu kalo saya yang menang GA ini, kok ya bisa bisanya jadi langsung kesengsem dengan si Hello Kitty. Dari dulu gak pernah merhatiin si HelKit, eternyata Hello Kitty itu lucu ya? *kemana aja ya gw* hehehe...

Sebelum hadiah GA saya terima, saya pernah ke supermarket dengan Samara trus melewati mainan anak2, wow...banyak HelKit nya. Samara mengadopsi 1 celengan, ketika lewat di rak tissue saya juga nemu tissue bergambar HelKit. Dibeli dong....abis lucu sih :)


Nah kalo yang ini sih balon HelKit yang udah dimiliki sejak tahun baru. Hebat yaa...gak kempes kempes balonnya :)

kenapa mulutnya manyun gitu sih nak? :)


Udah dulu ah cerita HelKit nya...Sekarang mari kita cerita kopdar :)
Sabtu kemarin saya, Yeye, Desi dan Pungky kopdaran di rumah Novi di daerah Cikeas. Saya cabcus bareng Yeye dan Desi. Sampai rumah Novi kami langsung disuguhi makan siang, oke mari kita makan dulu, sementara si krucil Samara dan Radit asyik main lari larian dan main air.

gaya Chibi Samara dan Radit *__*

Oiya ini adalah kostum kedua Samara setelah kostum pertama basah karena main air. Untung bawa baju ganti.

Ketika anak anak main, para emak asyik ngobrol. Oiya disini Yeye juga menyerahkan hadiah pada Novi sebagai pemenang ke 3 GAnya. Selain baju, Novi juga dapat puding coklat dari Yeye. Hmmm...itu puding nya enak banget. Aseli saya gak bohong apalagi lebay, coklatnya berasa banget trus ditambah fla susunya jadi makin mantafff...Sluurrpp abis deh *nyari tisuue*


Setelah kami ngobrol ngobrol datang lah Pungky dan Hanif. Tambah seru dong emak emak ini ngobrolnya dan anak2 juga tambah rame karena Hanif si ketua kelas udah datang..:)

Oiya sejak kopdar pertama di rumah Yeye, Hanif kami nobatkan sebagai ketua kelas para krucil karena dialah yang usianya paling tua.

say cheese...
 Dan para emak pun naris :)

Emak dan anak
Eh Desi berasa punya anak 2 nih, hehehe...

Emang ya kalo udah ngobrol pasti lupa waktu. Gak terasa sudah jam 15.30 kami pamit pada tuan rumah trus cabcus pulang. Eh sebeleum pulang foto lagi dong :)

 
full team, eh tapi Katy mana Katy?
Oke Novi, terima kasih ya sudah mengundang kami dan bersedia diacak acak rumahnya :)

Sampai ketemu di next kopdar...


Jumat, 18 Januari 2013

Jakarta Banjir Jakarta Crowded

Kemarin adalah Hari Crowded Indonesia.
Setidaknya itu menurut saya dan si Ayah yaa...:) Diawali pagi pagi buta sekitar jam 04.00 hujan besar, gledeknya jedar jeder, mati lampu pulak. Saya keluar kamar dan apa yang terjadi? Air merembes di dinding ruang makan sampai dapur. Alhasil subuh itu saya dan ayah kerja bakti sibuk nyari lap dan ngepel sana sini.

Untung saja hujan besar itu cepat reda, jam sudah menunjukan pukul 05.00 pengin rasanya tarik selimut lagi tapi kok ya nanggung banget. Akhirnya beberes sambil lihat berita pagi nyari info banjir. Oiya untungnya lagi listrik udah nyala jadi gak mati gaya. Ngomong ngomong tentang listrik, penyebabnya adalah gardu listrik Cawang ada yang meledak, so terjadilah pemadaman listrik secara bergilir di Jaktim dan Jaksel.

Pagi itu mama saya sempat bertanya keadaan kami karena melihat di tipi banjir ada di mana mana. Alhamdulilah kami baik baik saja. Jam 06.45 hendak berangkat kantor eternyata masih gerimis kecil, hayuk...ayah kita terobos saja gerimisnya. Keluar jalan Kahfi II hujan sudah mulai deras, kami minggir dulu untuk pake jas hujan dan kondisi jalan masih lancar. Masuk jalan Kahfi I huaaaa...itu jalanan gak bergerak samsek, muacett parah. Saya dan si ayah masih santai, biarin telat sampe kantor gak papa wong kondisinya hujan pasti maklum dong kalo telat dikit.

Begitu melewati Cilandak mall, trakindo eh...jalan yang mau ke arah Ampera ditutup sodara sodara. Disitulah mulai terjadi keriwehan, banyak motor yang nekad menerobos jalanan yang ditutup, tapi kami lebih memilih belok kiri ke Jl. Simatupang putar balik lewat depan Citos. Beberapa genangan air mulai meninggi seperti di depan pom bensin, toko buah All Fresh Simatupang. Hujan mulai deras, kami masuk ke jalan Antasari eh...makin banyak genangan air dan udah lumayan tinggi.

Bagi yang sering lewat Antasari pasti paham kalo gak hujan aja disini macet, apalagi hujan dan air meluap lewat selokan, jadinya jalan raya itu tergenang air yang tingginya kurang lebih 20 cm. Keriwehan makin menjadi, banyak pengguna jalan yang gak sabaran maunya menang sendiri, motor mobil udah gak karuan jalannya. Beberapa kali saya mengingatkan Ayah untuk tetap sabar dan tidak terpengaruh keadaan. Sudah pukul 08.00 saya mulai hopeless untuk melanjutkan perjalanan karena saya mikir berangkat aja sudah crowded begini, gimana nanti pulangnya? Commuter Line (CL) jalan gak ya? Wong hari Rabu kemarin sudah ada CL yang gak jalan gegara relnya terendam banjir. Aseli perang batin banget tuh..

Akhirnya dengan doa dan keyakinan saya memutuskan tetap melanjutkan perjalanan. Sampai di perempatan pasar Cipete kami naik ke jalan layang non tol yang sedang diuji coba. Sebenernya sih motor gak boleh lewat jalan itu tapi karena kondisi makin kacau dan pak polisi juga sudah capek ngatur akhirnya banyak motor yang naik ke jalan layang termasuk kami *maaf ya pak polis kami agak bandel nih* :)

Gak sampai 15 menit di jalan layang kami turun di depan Kantor Walikota Jakarta Selatan dan oalah...muacet cet cet. Alhamdulilah gak pake lama macet pun terurai, kami langsung tancap gas menuju kantor saya di kawasan Senayan. Lewat di jalan Patimura belakang Al Azhar pusat genangan air banyak dan lagi lagi kami terobos saja.

Sampai di traffic light bunderan Senayan motor kesayangan si Revo merah mulai ngebul. Hoaaa...panik dong tapi alhamdulilah baik2 saja karena banyak motor yang ngebul juga. Kalo udah begini keinginan punya mobil makin besar, pengin rasanya meng-up grade Revo merah menjadi March merah. Ayooo temans mohon diamini doa saya sacara berjamaah yaaa :)

Begitu sampai kantor saya didrop dan Ayah kembali melanjutkan perjuangannya menuju kantor di kawasan Gunung Sahari. 


Baju saya sudah basah kuyup padahal udah pake jaket dan jas hujan tapi masih gobyos juga. Sampai kantor jam 08.45 hanya ada sedikit teman yang sudah datang, kalo gak salah saya orang ke 10 dari 45 orang. Acara pertama sampai kantor adalah mengeringkan baju pake hand dryer di toilet dan itu pake acara ngantri loh...ckckck ruaarrr biasa deh pokoknya. 

Hampir jam 09.30 kok teman2 di bagian saya belum muncul juga ya? Waduh gimana nih nanti transaksinya? Bisa bisa diamuk massa nih kalo hari ini kita gak transaksi? 4 orang teman dipastikan tidak bisa datang ke kantor karena kejebak banjir dan memilih pulang. Ibu bos akhirnya turun tangan membantu kami yang hanya bertiga saja. Kebayang dong betapa riwehnya kami belum lagi harus menjawab komplain dari cabang. Pokoknya saya bener bener pengin jadi gurita yang punya banyak tangan agar bisa handle kerjaan teman2 yang gak masuk. Bisa dikatakan kami bertiga babak belur gak karuan, ya iyalah biasanya kerjaan dihandle 7 orang kali ini hanya 3 orang. Aseli ini jauh dari lebay...

Trus gimana dengan Ayah? Apakah sudah sampai kantor dengan selamat? Oternyata tidak sodara sodara, ayah kejebak banjir di bunderan HI trus cari jalan lewat Kebon Kacang dan stag di depan Sarinah. Lihat saja bunderan HI udah kaya sungai 


gambar diambil dari sini
Setelah bersemedi telp teman teman dan bosnya, akhirnya diputuskan kantor Ayah diliburkan karena semua orang gak bisa datang ke kantor. Di jalan Gunung Sahari juga air sudah meninggi hingga setengah bodi mobil. 

Ayah mencari jalan pulang dan itu gak gampang loh katanya karena air makin melebar. Alhamdulilah Ayah bisa keluar dari kawasan Thamrin menuju Sudirman dan sampai rumah jam 12 siang. 

Meski sedang gedebag gedebug di kantor kami tetep memantau banjir lewat siaran radio karena ini berhubungan dengan naseb kepulangan kami dari kantor. Untungnya para bos mengijinkan kami pulang cepat, siapa saja yang udah kelar kerjaan boleh pulang.

Akhirnya kami benar benar kerja cepat sampai lupa makan siang saking ngejar waktu. Jam 14.30 Alhamdulilah kerjaan saya semua kelar dan saya pulang dengan nebeng ibu bos. Eh beneran loh...kali ini saya kerja bener bener ditongkrongin ibu bos dan beliau pulang menunggu saya selesai kerja sampai sampai saya diabsenin pulang oleh beliau. 

Kenapa sampai begitu si bos? Itu karena saya diharuskan dengan sedikit memaksa ikut pulang bareng beliau yang rumahnya di Lebak Bulus sebab menurutnya gak ada angkutan umum yang jalan. Oalah ibu...baik bener dikau, ah jadi terharu saya. Dan bener juga loh...sepanjang nebeng mobilnya itu gak ada angkot ke arah pulang.

Saya pun turun di perempatan RS Fatmawati dan jalan ke arah Citos karena janjian dengan Ayah untuk dijemput disana. Ketemu ayah, pacaran jalan jalan bentar trus pulang. Alhamdulilah semua bisa teratasi meski crowded dan gedebak gedebuk kerjaan.

Trus bagaimana dengan hari ini? Just wait and see aja deh... semoga banjir sudah surut.

Kalo teman teman sendiri gimana harimu kemarin? Ngantor kah? Atau putar balik pulang ke rumah? Atau memilih gak keluar rumah? Semoga gak ada yang rumahnya kebanjiran yaaa...



Rabu, 09 Januari 2013

Kegemukan

Seharusnya saya posting melanjutkan cerita liburan ke Djogja kemarin, etapi kenapa masih nongkrong aja di draft belum ada kemajuan samsek. Kemana ide, kemanah???
Ya sudah saya cerita tentang badan ini yang makin melar sajah :(

Beneran terkejut deh ketika saya membaca hasil medical check up (mcu) tahun 2012. Iya, ini adalah kali kedua saya melakukan mcu setelah pertama kalinya pada bulan November 2011.

Di kantor saya memang ada jatah mcu bagi karyawan yang usianya di atas 30 tahun *upsss...ketahuan deh umurnya*.
Nah, mumpung dibayarin kantor makanya saya gak mau kehilangan jatah tahunan dong hehehe...*emak ogi*

Mcu kedua masih dilakukan di Kyoai Healthcare yang berlokasi di Wisma KEIAI. Untuk tesnya sendiri kurang lebih sama seperti tahun lalu hanya ada tambahan periksa mata dan gigi. Secara keseluruhan hasil mcu kedua ini bagus. Yang gak bagus adalah hasil pemeriksaan berat badan dan Lipid. BB tahun 2011 hanya 41,9 kg setahun kemudian menjadi......*drumroll* 48,5 kg sodara sodara. Huaaaa...itu artinya ada lonjakan 6,6 kg :(

Sedangkan untuk pemeriksaan Lipid, LDL-nya naik sedangkan HDL turun, T.Cholesterol juga naik dari 179 menjadi 215. Hiksss...hikss...meski masih dalam ambang batas normal tapi kayaknya musti bener bener jaga makanan nih judulnya. Trus untuk pemeriksaan mata ternyata mata kiri saya minus 0,75. Kok gak berasa ya? Apa karena masih tergolong kecil ya? *entahlah*

Dan kenaikan BB ini dipicu salah satunya karena sekarang saya sudah tidak menyusui *ngeles padahal sih doyan makan malam dengan lauk full* Kalo dulu makan malam jarang banget dan entah kenapa sekarang ini perut rasanya laperrrr mulu. Dan beberapa waktu lalu si Ayah mengusulkan untuk mengganti nasi putih menjadi nasi merah. Butuh penyesuaian yaa..makan nasi merah.
Trus...trus...disamping itu cemilan di laci kantor saya lumayan banyak, hahaha...macam groseri aja yak :p

Hayuuk ah...mulai sekarang kita kurangi ngemil.

Hmmm...ngomong ngomong ada gak ya..teman teman yang senaseb dengan saya? *golekkonco* hahahaha.....

Selasa, 04 Desember 2012

Bicara Seks Pada Anak? Siapa Takut

Hari Sabtu 1 Desember kemarin saya beruntung bisa mengikuti Seminar Parenting Tetralogy session 4 dengan judul "Pede Bicara Seks Pada Anak" yang diadakan oleh Supermoms Indonesia dengan pembicara Ibu Elly Risman. Sebetulnya ini kali kedua saya mengikuti seminar tetralogy yang terdiri dari 4 sesi.

Sesi Pertama 1 berlangsung pada tanggal 1 September 2012 yang mengusung tema "Tantangan Mendidik Anak di Era Digital" tapiiiii...sayangnya rangkuman seminar sesi 1 tidak diposting, cukup diposting di memori otak saya saja *__* Pembelaan diri padahal sih malas nulis hehehe...

Buat yang mau baca rangkumannya bisa dilihat di webnya Supermoms Indonesia dimari.
Sesi 2 dan 3 memang skip gak ikutan, saya kembali menuntut ilmu dari Ibu Elly Risman pada sesi 4. Dan karena menjadi orangtua itu gak ada sekolah khusus, yuk kita sama sama belajar.
Mari kita mulai bercerita etapi maaf ya mungkin postingan ini agak panjang, dilarang bosen yaaa ^__^



Sebelum panjang lebar saya bercerita, yuk kita samakan persepsi dulu tentang perbedaan sex dan sexualitas. Sex adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan alat kelamin. Seksualitas adalah totalitas kepribadian, bagaimana seseorang tampil ketika berdiri, tersenyum, berbusana, tertawa, menangis, berfikir, bersosialisasi, berbudaya yang menunjukan siapa diri kita sesungguhnya.

Seminar kali ini dibuka dengan pemutaran video acara Kick Andy yang isinya menceritakan pelaku seks usia muda yang pertama kali melakukan hubungan seks dari kelas 6 SD. What??? Kaget?? Udah pasti dan saya hanya bisa menarik nafas dalam dalam.

Kemudian Ibu Elly bertanya kepada audience : "Bisakah anda menjawab pertanyaan anak jika bertanya Apa sih Pemerkosaan itu, Mama? Kenapa sih payudaraku besar sebelah? Keputihan itu apa sih?" Sebagai orang tua rasanya saya belum siap jika Samara tiba tiba bertanya sepeti itu?

Nah...sebelum ada pertanyaan seperti itu alangkah baiknya orangtua membekali diri dengan jawaban yang relatif bisa diterima anak seusianya.

Pertanyaan lain, kapan sih orangtua mulai bicara seks kepada anak? Menurut paparan Ibu Elly bahwa tiap anak kematangannya berbeda beda jadi alangkah baiknya kalo kita sebagai orang tua jeli dan peka melihat perkembangan anak. Karena tingkat kematangan anak lelaki dan perempuan saja sudah berbeda, lebih cepat perempuan.
So...gak bisa dipukul rata kita harus mulai bicara seks pada usia 8,9 atau 10. Memang sih rata rata anak jaman sekarang akan matang di usia 9 tahun dimana pada usia itu anak perempuan ada yang sudah mendapat menstruasi.  Nah alangkah baiknya kita memulai pembicaraan seks pada anak diusia 8 tahun untuk membekali anak dan jangan sampai menunggu anak yang bertanya duluan yaaa... *selfreminder*

Fakta yang terjadi di luar, hampir setiap hari stasiun TV menyiarkan program/rekonstruksi pemerkosaan pada anak balita, oleh kakaknya, murid kelas V/VI SD atau siswa SMP. Dan menurut Pusat Konsultasi Terpadu RSCM jumlah kasus anak yang dirujuk untuk memperolah konseling karena pemerkosaan dan incest (hubungan antar keluarga kandung) yaitu sekitar 80%. 

Dari responden yang terdiri dari siswa kelas 4,5 dan 6 SD diperolah hasil bahwa 40% anak belum pernah pacaran, 26% baru tahap naksir, 6% PDKT, 4% sedang punya pacar, 3% sudah pacaran lebih dari 1 kali, 11% lain lain dan 2% missing. Kemudian kegiatan yang menurut mereka disebut pacaran adalah 26% telp telponan, 19% jalan jalan, 7% pegangan tangan, 3% ciuman, 2% pelukan dan sisanya lain lain (ngobrol, bbm, curhat, belajar bersama)
Melihat data di atas sepertinya tugas dan tanggung jawab orang tua jaman sekarang sangatlah berat.

Beberapa kelalaian kita sebagai orangtua diantaranya :
1. Ketidaksiapan menjadi orang tua.
Menjadi orangtua itu berat karena tanggungjawabnya langsung kepada Allah. Saya sempat tertampar ketika Ibu Elly berkata : "Menjadi orangtua itu repot, trus siapa suruh punya anak?" Huaaa...JLEB banget kan?

2. Tidak punya tujuan pengasuhan.
Ini yang kebanyakan orangtua tidak lakukan. Sudah seharusnya kita merumuskan tujuan pengasuhan dan itu harus dibicarakan dengan pasangan. Istilah kasarnya nih...kalo kita main bola, tujuannya adalah mencetak gol eh...masa sih mendidik anak gak ada tujuannya? Karena jika tidak ada tujuan pastinya nanti akan berjalan melenceng tak tentu arah *JLEB lagi*

3. Meng-sub kontrakan Pengasuhan.
Meski dalam penjagaan anak kita dibantu oleh nanny/ART atau orangtua kita (eyang/nenek/kakek) tetapi tidak seharusnya orangtua menyerahkan pengasuhan anak pada mereka karena mereka tidak di design untuk mendididik anak. Yang namanya nanny/ART *maaf* pendidikannya relatif rendah sedangkan eyang/nenek sudah tua, sudah pasti secara fisik tidak akan sanggup mengikuti aktivitas sang cucu. Jadi..kita lah yang menjadi orangtua yang harus mendidiknya.

4. Export Pendidikan agama dan penerapannya.
Banyak orangtua yang menyekolahkan anaknya ke sekolah yang berbasis agama (sekolah Al...Al...Al...) dengan harapan tercukupi semua ilmunya tetapi pendidikan agama harus tetap diajarkan oleh orangtuanya.

5. Tidak Membedakan Pengasuhan anak lelaki dan Peremupuan
Perlu diketahui bahwa kaum lelaki itu diciptakan dengan kecenderungan berfikir menggunakan otak kiri. Kemampuan verbal antara lelaki dan perempuan sangat berbeda. Jangan harap kita bisa panjang lebar bicara pada anak lelaki dan mereka bisa menangkapnya, jadi percuma aja kita cerewet pada anak lelaki. Perkembangan anak lelaki dan perempuan jelas berbeda, anak perempuan lebih cepat kira kira 1 tahun. Anak perempuan yang kecenderungan menggunakan otak kanan akan lebih bagus kemampuan verbalnya.

6. Beban Pelajaran Sekolah Yang Sangat Berat
Jaman sekarang pelajaran anak di sekolah makin berat saja, ditambah dengan les ini les itu yang akan membebani si anak. Terkadang orangtua tidak peka akan kondisi seperti itu yang nantinya membuat anak menjadi stress.

7. Kurang Siap, Tanggap dan Gaptek
Lagi lagi ngomongin teknologi yang gak ada habisnya. Perkembangan teknologi yang sangat cepat membuat anak juga berkembangan dengan cepat. Perubahan teknologi ini membuat orangtua harus belajar lagi biar tidak kalah dengan anak.

8. Memberi anak perangkat teknologi
Kita sebagai orangtua harus lebih pintar dari anak, jangan sampai kita memberikan perangkat teknolgi yang canggih pada anak tapi orantuanya justru gaptek karena akan berdampak negatif pada anak. Dampingi anak dalam pemakaian perangkat canggih itu.

9. Kurang berkomunikasi dengan baik dan benar.
Miss komunikasi dengan anak akan membuat orangtua tidak memahami perasaan anak. Berikan informasi yang tepat pada anak agar anak tidak mencari jawaban sendiri di luar dengan media lain karena tidak menutup kemungkinan cara tersebut malah menyesatkan anak. Perlu diingat bahwa saat ini anak berkembangan di era digital.

10. Kurang Memahami Cara Kerja otak dan Tahapan perkembangan 
Anak usia 2-3,5 tahun sel sel otaknya belum tersambung dan perkembangan sel otak itu akan sempurna di usia anak 7 tahun. Jadi mendidik anak seusia Samara saat ini lebih ditekan pada perasaan dan empati *maafkan Bunda, nak yang terkadang emosi dan marah denganmu* Tak heran jika sekarang banyak anak yang brutal, suka tawuran karena sejak kecil tidak diajarkan empati. 

Dari 10 point kelalaian orangtua dalam mendidik anak, yuk sekarang kita harus punya prinsip dasar bahwa Orangtua adalah pendidik utama dan pertama dalam mengajarkan sexualitas. Berikan informasi dengan landasan agama dan putuskan masa lalu dengan menganggap bicara sex itu tabu dan saru.
Caranya yaitu :
1. Orangtua harus menyikapinya dan mempersiapkan sesuai usia anak
2. Latihan berbicara, caranya gunakan istilah dalam Al Qur'an
3. Miliki "The Courage To Be Imperfect" (jangan jaim)
4. Waspada

Rasa ingin tahu anak tentang seks adalah wajar karena inilah konsekuensi dari perkembangannya. Rasa ingin tahunya juga berulang ulang dengan issue yang sama. Semakin usia anak meningkat semakin detail rasa ingin tahunya.

Kiat dalam menghadapi pertanyaan anak seputar sex :
1. Tenang, kontrol diri dan jangan panik (relax)

2. Tarik nafas panjang and take it easy

3. Cek pemahaman anak dengan bertanya kembali : "yang kamu tahu apa nak?" Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengertian anak akan hal yang akan ditanyakan.

4. Katakan apa yang kita rasakan. 
Seandainya kita kaget akan pertanyaan anak, ungkapkan lah dengan kata kata yang halus : "ih...bunda kaget loh dengan pertanyaanmu?"

5. Jawablah pertanyaan dengan Pendek dan Singkat.
Seandainya kita tidak/belum bisa menjawab, tunda dengan jujur, berikan batas waktu kapan kita bisa menjawabnya. Tapiiii...jangan kelamaan ditunda ya nanti malah si anak keburu cari jawaban sendiri.

6. Kunci jawaban dengan norma agama
Misalnya kalo seorang wanita sedang menstruasi itu tidak boleh sholat karena Allah melarangnya. 

7. Gunakan The Golden Opportunity/Kesempatan Emas 
Kesempatan dimana kita dapat menceritakan sesuatu/seksualitas kepada anak.

Di tengah tengah seminar para peserta juga diajak untuk praktek menjawab pertanyaan anak. 
Contohnya :

Anak     : Ma, boleh gak kita pelukan?
Mama    : Yang kamu tahu apa?
Anak     : Boleh..
Mama    : Iya boleh kalo pelukannya dengan ayah, bunda, adik dan kakak

Tetapi jika anak menjawab :

Anak     :Gak boleh
Mama    : Iya, gak boleh kalo pelukannya dengan sembarang orang. Itu dilarang oleh Allah

Jadi kita gak boleh mematahkan jawaban anak karena itu kita perlu cek pemahaman dengan bertanya "yang kamu tahu apa?"

Anak     : Ma, kapan sih aku mulai mens?
Mama    : Yang kamu tahu apa?
Anak     : Nanti kalo sudah besar
Mama    : Iya benar, tetapi tiap orang berbeda beda ya..semua itu ditentukan oleh Allah


Berikut contoh komunikasi orangtua dan anak yang salah :

Anak     : Ma, aku asalnya dari mana sih?
Mama    : *panik* kamu kok nanya begituan sih?
Anak     : aku kan mau tahu, ma...
Mama    : jadi begini ya nak, awalnya mama papa sayang sayangan trus mama hamil, trus mama melahirkan kamu *menjawab dengan nada nyerocos*
Anak     : aku gak ngerti mama ngomong apa? tadi temanku bilang kalo asal ibunya dari Medan dan bapaknya dari Madura. Trus sekarang aku mau tahu aku asalnya dari mana? 

Gubrakkk....salah persepsi kan? Makanya lagi lagi harus ditanyakan : "yang kamu tahu apa?" Daripada kita menjelaskan panjang lebar dan bikin anak bingung, eh ternyata bukan itu jawaban yang dimaksud.

Jadi berikanlah penjelasan atas jawaban anak, kita hanya meluruskan dan mengunci jawaban dengan norma agama. Jangan pernah mencecar anak dengan pertanyaan balik dan menggantung jawaban karena akan membuat anak jadi malas bertanya lagi.

Di akhir seminar juga ada sesi tanya jawabnya, beberapa pertanyaan muncul dan yang paling menakutkan adalah kisah seorang ibu yang anaknya berusia 3,5 tahun tiba tiba bilang "Mama, minum pipis" dan "Mama makan ini (sambil menunjukan penis ke mamanya) Subhanallah saya merinding dan ibu Elly menjawab kemungkinan besar si anak pernah melihat gambar begitu entah dari internet atau hape dan si anak ingat terus. Besar kemungkinan dari hape nanny-nya. 

Adalagi kasus anak kelas 4 SD mau disunat ternyata ketika sampai di tempat sunat si tukang sunatnya bilang kalo penis si anak besar sekali. Usut punya usut ternyata ketahuan kalo si anak seringkali dipake oleh si baby sitter untuk oral seks. Naudzubillah mindzalik.. Horor banget kan?
So, hati hatilah jangan dikira anak kita aman dipegang oleh pengasuh.

Kemudian kasus anak remaja usia 17 tahun dan tidak mau diantar ibunya kemana mana kemudian si anak tidak mau cerita/terbuka dengan orangtua. Menurut ibu Elly ada yang salah komunikasi antara orangtua dan anak gadisnya. Saya pikir itu hal yang wajar, namanya juga anak remaja pasti gak mau cerita sama orangtuanya, mereka lebih nyaman cerita dengan teman temannya etapiiii...justru itu yang salah. Jika anak sudah beranjak remaja, orangtua harus memposisikan diri menjadi seorang teman bagi anaknya. 

Ternyata banyak fakta terungkap dari kekerasan seksual baik itu bersumber dari teknologi yang serba canggih atau lingkungan sekitar. 

So, meski kita sudah mendidik anak sebaik mungkin dengan menerapkan norma norma agam dan menyekolahkan ke sekolah favorit, tapiii...itu semua gak cukup karena bahaya dari luar bisa mengancamnya. Maka dari itu berdoalah agar anak selalu dalam lindungan Allah SWT karena tidak ada yang bisa menjaga anak kecuali Allah *kekepin Samara*

Kembali lagi saya menegaskan bahwa kesimpulan yang dapat diambil dari seminar ini bahwa Orangtua adalah pendidik utama dan pertama dalam mengajarkan sexualitas.


Semoga kita selalu diberi kekuatan dan kesabaran dalam mendidik dan mengasuh anak untuk mencetak menjadi anak sholeh dan sholehah. Tak lupa berdoa agar kita dan buah hati kita selalu dalam Lindungan Allah. Amin...

Karena kita sebagai orangtua kelak akan ditanya dan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah.


OOT : Oiya dalam seminar kemarin juga saya bertemu dengan teman2 dunia maya yang selama ini hanya bertegur sapa lewat komen komen di blognya.. Senang rasanya bisa bertemu langsung *__*
 
Dari kiri ke kanan : Pungky, Yeye, Ibu Elly, saya dan Novi