Pages

Sabtu, 31 Maret 2012

Merlion Day 3

Apa agenda hari ketiga di Singapore?

Yeeaayy...saatnya jalan jalan ke Sentosa Island. Sebenernya inilah inti dari perjalanan liburan kami. Dari awal saya berencana memberikan special gift pada ulang tahun Samara yang ke-2 dengan bersenang senang di Universal Studios Singapore (USS). Makanya pas hari H Samara ulang tahun tidak ada perayaan apa apa selain tiup lilin di atas pancake made in bunda :)

Bangun tidur langsung melonggok ke jendela, alhamdulilah tidak hujan...semoga cuaca hari ini bersahabat karena kami akan bermain di Sentosa Island :)
Pagi itu seperti biasa selesai sholat, mandi dan menyiapkan sarapan untuk Samara. Jam 7 am Samara bangun langsung mandi dan makan oat bareng Alya. Alhamdulilah sarapannya habis walau sambil main main :)

Jam 9.30 am keluar hotel berjalan kaki menuju station MRT Dhoby Ghaut, sekitar 10 menit kemudian kami sampai sana dan ternyata MRT yang ke Harbourfront rusak, sodara sodara....alhasil kami disarankan naik shuttlebus alias SMRT gratis. Oalah...pantesan aja dari tadi saya melihat banyak shuttle bus berkeliaran wara wiri. Jadilah kami keluar station menyeberang dan antri untuk masuk ke shuttlebus. Tak lama antri, lipat stoller, trus masuk dan meluncur lah bus ke arah Clarke Quay.

berfoto dulu sesaat sebelum tahu kalo mrt mogok
Waktu nunggu shuttlebus, Samara udah kelihatan bete.. Sabar ya nak :)

antri dulu...nunggu shuttle bus
Kami melewati Clarke Quay dan Chinatown, emang sih..kayaknya jadi muter deh rutenya dan pastinya lebih lama makan waktu diperjalanan. Sekitar 30 menit kami berada dalam bus sampailah di Vivo city. Masuk Vivo City langsung naik ke lantai 3 Lobby L disana sudah banyak orang antri Sentosa Express yang akan membawa kami ke Sentosa Island. Cukup membayar SGD 3 dengan menempelkan EZlink ke mesin kamipun masuk dalam antrian. Lagi lagi kami tak perlu menunggu lama, monorail pun datang *inilah enaknya Singapore, coba kalo di Jakarta nunggu Commuter Line aja minimal 30 menit, waktu jadi terbuang percuma* Dari lantai 3 saya melihat playground yang direkomendasikan oleh emak2 TUM, mungkin setelah pulang dari Sentosa, Samara akan saya ajak bermain di playground gratis tersebut.

Dan beginilah pemandangan Harbourfront yang saya ambil dari atas monorail Sentosa Express.
Indah bukan?

Harbourfront

Tibalah kami di station pertama yaitu Waterfront station. Turun dan langsung melangkah menuju USS.

nyang ini sih para emak yang narsis ^_^

Dan foto lah kami di USS :)

 @ USS



cinga nya besal ya Bun...kata Samara

Di depan USS ada stand yang menjual merchandise ala Universal Studio seperti kaos, mug, topi, frame foto yang bisa ditempel di kulkas, notes, pena, dll
Tak lupa saya membeli kaos untuk ayah, pas lagi milih eh...disamperin mbak yang jaga dan bilang : "if u buy 2 tshirt u will get 1 free" sambil menunjuk ke tshirt anak anak. Whuaaaa....bisa bisanya si embak menebar racun ke saya, padahal saya kan cuma mau beli 1 kaos.

Akhirnya saya diskusi dg Ida *halah mau beli kaos aja pake diskusi segala* eh lebih tepatnya saya meracuni Ida, dan...neng Ida pun tertarik malah semangat banget :)
Saya, yang kala itu bimbang dan ragu antara mau beli 1 atau 2 akhirnya menyerah pasrah membeli 2 kaos. Itung itung kembaran emak, bapak dan anak....dan lagi lagi saya maupun Ida sepakat untuk ambil warna yang sama. Setelah kembaran dompet, rok tutu untuk Samara & Alya eh...sekarang kembaran "kaos keluarga" :)


Bunda, aku mau kaos yang ini...
Anyway btw busway...kalo belanja belanji mulu, trus kapan dong masuk USS nya? Setelah mempelajari, menimbang, mengingat dan memutuskan, akhirnya kita batal masuk ke USS. Eaaaa...emang kenapa?
Yuppp...pertimbangan pertama kalo saya masuk USS trus pas saya menikmati permainan disana nanti Samara siapa yang jaga? Padahal gak semua wahana bisa di mainkan oleh Samara. Yang ada saya rugi dong...*emak irit*  Emang sih untuk masuk USS Samara masih gratis karena usianya di bawah 3 tahun. Pertimbangan yang kedua, rasanya kok ada yang missing ya cyiiinnn...ketika kita bersenang senang sedangkan Ayah gak ikutan. 

Finally kita cuma foto foto aja disini dan lanjut jalan ke Imbiah Lookout. Di Imbiah banyak sekali permainan yang bisa dicoba diantaranya ada Tiger Sky Tower, Sentosa 4D Magix, Singapore Cable Car, iFly Singapore dan yang pengin saya naiki adalah Skyline & Luge. Sayangnya Samara belum bisa naik Skyline & Luge karena tingginya kurang, kalo saya sendiri yang naik trus siapa yang jagain Samara? Kalo ada Ayah kan bisa gantian naiknya tuh...tapi yo wis lah gak papa. Next time mungkin kita bertiga bisa main bareng *colek Ayah DQ* :)  
Untuk permainan dan segala tetek bengek tentang Sentosa bisa diintip di sini

Di perjalanan menuju Imbiah sedang ada bazaar Sentosa Kidz Flea, kami mampir disana sebentar eternyata malah beli hiasan untuk sepatu crocs Samara dan Samara minta beli boneka Angry Birds yang lagi tenar itu.


 

Oiya sebelum naik Imbiah Lookout kami makan siang dulu di resto siap saji lagi lagi KFC yang udah ketahuan mengantongi sertifikat halal, disini Samara juga agak susah makannya. Gak papa deh yang penting 4-5 suap nasi dan ayam masuk ke perutnya. 

Selesai makan langsung lari larian, naik turun tangga sampai saya kejar kejaran kayak main petak umpat dengan Samara.


dua anak kecil ngaso karena kecapekan kejar kejaran

capek abis lari...foto dulu ah sama bunda ^_^

berfoto di huruf S yang merupakan huruf depan namaku ^_^

Puas lari dan kejar kejaran, kami naik ke Imbiah Lookout, penginnya sih naik Skyride and Luge tapi apa daya....akhirnya cuma foto foto aja deh
Entah kenapa begitu liat papan yang ada gambar skyride & luge, Samara langsung lari dan berlutut lantas minta difoto. Dengan senang hati saya memfotonya...  

aku gak bisa naik permainan ini krn masih terlalu kecil
Tak terasa waktu cepat berlalu sudah jam 4 pm kami memutuskan untuk menyudahi bersenang senang di Sentosa Island karena pulang dari sini rencana mau mampir ke Chinatown. Oiya untuk petualangan kami hari ini ada yang kurang yaitu kami tidak menyambangi 3 pantai yaitu Silosa, Palawan dan Tanjong beach. Next trip deh mudah mudahan bisa main main ke pantainya *lagi lagi colek ayah DQ* hehehe...

Ketika sedang menunggu Sentosa Express saya sempat sempatin foto monorail yang berwarna ungu ^_^


monorail pun berwarna ungu ^_^
Kembali ke Vivo city dan Samara tertidur pulas di stroller, yaaa....batal deh Samara main di playground Lt 3 padahal saya sudah siapkan baju renang karena disana ada wet playground nya.
Gak lama keliling di vivo city kami langsung ke station MRT Harbourfront, hanya 1 station saja kami turun di Chinatown. Keluar station ketemu pertokoan yang berjejer dan suasana China pun makin terasa. Sayangnya disini kami gak sempat foto foto narsis :)

Di chinatown sempet beli sedikit oleh oleh, gak lama ngider di sana karena sudah sangat kelelahan kami kembali ke hotel naik MRT lagi. Sampai hotel jam 7 pm, bebersih, makan dan Samara ngajak main. Hadooohhh padahal badan ini udah rontok banget..mana musti packing buat kepulangan besok. 

Jam 10pm Samara baru bobo, saya dengan mata berkekuatan 5 watt packing dan taraaaa...tas saya beranak cyiinnn....Untungnya saya bawa 1 tas kosong yang sengaja dilipat *eaaa...ini sih namanya niat belanja*


Whooaammm... Sekian dulu deh cerita hari ketiga kami....
Udah ngantuk berat ^_^

Rabu, 28 Maret 2012

Merlion Day 2

Ini adalah hari kedua kami di Singapore. 

Setelah kemarin jalan jalan ke patung singa sesuai dengan itin, sekarang saatnya kami mengunjungi Singapore Zoo. Sedikit cerita tentang penetapan itin hari kedua ini, awalnya saya bingung harus memilih antara Singapore Zoo atau Jurong Birdpark? Setelah saya timbang timbang lebih baik ke zoo karena hewan yang ada disana lebih beragam ketimbang birdpark yang isinya mostly burung. Di usia Samara sekarang ini sedang belajar mengenal berbagai hewan, makanya saya memasukan Singapore Zoo sebagai tujuan wisata kami hari ini.

Pagi itu cuaca sangat tidak mendukung dan memang sejak tadi malam Merlion City diguyur hujan, sebelum tidur saya sudah make a wish semoga besok tidak hujan. Tapi olala....sampai pagi ternyata hujan tak kunjung reda. Bangun tidur saya bergegas sholat dan mumpung Samara masih bobo saya langsung mandi. Beberes segala printilan yang akan saya bawa dan menyiapakan sarapan untuk Samara sambil sesekali melongok ke jendela siapa tau hujan reda.

Jam 8 am Samara bangun *tumben bangun siang biasanya jam 6 udah bangun, kali ini saya gak berani membangunkan takut merusak moodnya* langsung mandi dan sarapan oat instant yang sengaja saya bawa dari Jekardah. Sekitar jam 9 semua kelar, sesuai rencana kami berangkat dari hotel jam 9 untuk menghindari peak hour, tapi berhubung di luar masih hujan kamipun mengurungkan niat untuk keluar. Sambil menanti hujan reda dan menunggu keluarga Ida bersiap siap, saya main main dulu dengan Samara sambil bernyanyi bersama. Maklum sepertinya Samara hobi menyanyi hingga hafal beberapa lagu anak.

Jam 10 am hujan belum berhenti juga, haddooohhh....piye iki? Saya pesimis tidak bisa ke Singapore Zoo karena tidak mau mengambil resiko jalan jalan ke outdoor dengan cuaca seperti ini membawa balita pula :( Setelah ditunggu hingga jam 11 am, hujan juga masih turun kami memutuskan untuk keluar saja tapi tujuannya tidak ke zoo melainkan IKEA Alexandra. Sebenernya shopping mengunjungi IKEA adalah agenda kedua hari ini setelah zoo, tapi berhubung cuaca tidak mendukung maka plan B pun dijalankan. Sebelum cabcus dari hotel saya menunggu Ida membeli payung dan raincoat ala kadarnya di 7 eleven yang deket banget dari hotel. Sambil menunggu saya dan Samara berfoto narsis dulu di depan hotel

sambil nunggu hujan reda, narsis dulu boleh dong ^_^

Sesuai primbon gothere.sg untuk menuju Alexandra Rd kami harus naik bis no 14. Dari hotel berjalan kaki ke halte yang berada di YMCA Orchard Road kurang lebih 10 menit. Sebenernya sih 5 menit aja cukup tapi berhubung salah jalan masuk ke SMU (Singapore Management University) akhirnya dapat bonus 5 menit untuk tiba di bus stop. Gak perlu lama menunggu, bis tingkat no 14 itu datang dan kami bergegas naik ke lt 2. Sengaja memilih di atas biar sensasinya beda. Upsss...jadi teringat waktu ngetrip ala backpacker ke Thailand yang ngotot pengin naik double decker bus dari Bangkok ke Phuket. Iiih...jadi inget postingan saya yang ini ^_^

seandainya di jakarta ada bis sekeren ini

Back to Singapore, dalam bis bertingkat itu kami melewati Orchard Rd dan harus turun di Bukit Merah Opposite Blk 2 (17 stops later) lanjut berjalan kaki menuju Alexandra Rd. Mulailah saya menghitung halte demi halte tapi karena saat itu Samara rewel minta nenen akhirnya saya salah menghitung. Yuppp, kami kebablasan 2 halte dan turun di Normanton Park. Dari situ harus menyeberang jembatan penyeberangan yang panjang dan menunggu bis lagi. Untungnya nih...di semua halte Singapore dipasang peta/rute bis yang melewati jalan tsb sehingga kami yang awan gak perlu nanya lagi karena tinggal lihat papan rute tsb. Dari situ menemukan titik terang kalo harus naik bis no 33 yang bisa turun langsung di depan Anchor Point (seberang IKEA) Waktu menunjukan pukul 12.15 pm dan hujan masih rintik rintik. Agak lama juga kami menunggu bisnya, sampai sampai Samara agak bete trus jalan jalan gak jelas sambil seolah olah baca papan di halte tsb. Sabar ya Nak....

Bunda...aku bete, kok bisnya lama amat sih?


Sekitar 20 menit kami menunggu datanglah bis no 33 kami naik dan harus turun setelah 2 halte saja *hayooo jangan salah itung ntar kebablasan lagi*  Gak sampai 10 menit di dalam bis kami turun pas di depan Anchor Point. Terlihatlah bangunan bercat biru kuning dengan tulisan IKEA, alhamdulilah akhirnya sampai juga kami disini. Dann....ternyata sedang berlangsung SALE hingga tgl 25 Maret, sodara sodara...^_^ 
Oiya kata Ayah, tahun ini IKEA bakal hadir di Indonesia loh...wah seneng deh mendengar berita baik itu...

sempet sempetnya foto di atas jembatan penyeberangan ^_^

Langkah pertama yang saya lakukan di IKEA adalah menitipkan stroller dan tas doraemon saya di loker dengan menyewa SGD 1 sajah. Jadi selama window shopping *wakss...jauh jauh ke sini pake nyasar pulak cuma mau window shopping? :) * saya gak perlu dorong stroller cukup dorong trolly dan Samara duduk manis di trolly. Tapi kenyataannya Samara gak mau duduk di trolly maunya malah mendorong trolly nya, hadoohhh.... *tepok jidat*

mau blanja apa nak?

Karena disini sedang sale maka saya harus berjuang keras perang batin untuk tidak kalap karena mengingat alasan pertama adalah bugdet yang pas pasan dan yang kedua kalo beli banyak ntar siapa yang bawain? Wong saya cuma berdua aja dengan Samara...*ngeles padahal sih faktor budget yg paling dominan* hahaha... Akhirnya terpilihlah 10 item saja *yang kebanyakan beli untuk Samara* yang harus perpindah tangan. Sebelum membayar saya melihat resto dengan salah satu menunya steak salmon. Wah...yummy nih kelihatannya, mampirlah saya ke resto tsb. Setelah ikutan antri pas saya mau order makanan, si petugas bilang kalo makanan di resto ini tidak halal dan saya langsung keluar dari antrian sambil tak lupa mengucapkan thank you Sir...for your information. Alhamdulilah saya bersyukur dengan hijab ini bisa menjadi identitas diri sehingga saya tak perlu bertanya lagi apakah makanan tsb halal atau tidak? Dan alhamdulilah juga si petugas fair enough menginformasikannya. 

Akhirnya kami cuma numpang duduk saja dengan membeli air mineral dan minuman kaleng. Dibukalah bekal yang kami bawa dari hotel yaitu nasi putih, rendang, abon dan teri medan. Yuppp...kami memang sudah mempersiapkan diri dengan membawa rice cooker kecil, beras dan lauk yang simpel. Tapi...itu semua bukan saya yang membawa melainkan Ida yang bawaannya udah kaya orang mau transmigrasi :) Saya hanya membawa lauk ala kadarnya saja. Jadi selama di Singapore kami tak perlu repot mencari nasi. Thanks to Ida and fam... :)
Sebenernya tujuan kami numpang duduk disini agar Samara dan Alya makan karena sudah jam 2 pm tapi Samara malah gak mau makan maunya ngemil corn flakes, kalo Alya justru lahap makannya. Trus para orang tua ngapain? Ngemil juga dong kue kue yang dibawa dari Bali...

Selesai anak anak makan langsung menuju Anchor Point dan mencari KFC karena para orang tua juga kelaparan, artinya ngemil kue doang gak cukup, hehehe...Di sini Samara mau makan french fries dan sedikit ayam. Agak susah juga Samara makan selama travelling ini, tapi gak papa lah yang penting perutnya keisi makanan walau gak banyak. Setelah makan kami jalan jalan dan pandangan saya tertumbuk pada outlet yang bertuliskan Cotton On, tapi dimana Cotton On Kids-nya? Oh...ternyata ada disebelahnya. Yupppp...sejujurnya emang saya mau ngubek ngubek Cotton On Kids karena semalam kurang puas ngubek di Wisma Atria *dasar emak modis alias modal diskon* 

Disini Samara beruntung mendapatkan rok tutu warna pink dan kaos lengan 3/4 berwarna baby pink dengan gambar anak kecil lagi nari balet. Hehehe...ini sih judulnya obsesi emaknya yang pengin Samara bisa balet. Sambil nunggu Ida yang masih ngubek, saya mengunjungi toko sepatu dan tas yang kalo di Indonesia toko tsb lagi diskon langsung diserbu kaum hawa. Etapi disini walau ada tulisan segede gaban diskon up to 70% kok adem ayem aja yak? Sayapun penasaran dan masuk ke outlet ini, awalnya biasa ajah karena lagi lagi saya harus mendekap erat dompet biar isinya gak berpindah tangan. Tapi kenapa di ujung sana ada sebuah dompet cantik berwarna coklat seolah olah memanggil saya? Hahaha...saya mendekati, melihat, meraba dan tiba tiba mbak cantik sang pramuniaga bilang kalo itu diskon 50%. Twink...twink...langsung berbinar mata saya. Kali ini saya bener2 harus berjuang melawan nafsu antara mau beli atau tidak? Emang sih dompet "tebak?" yang sekarang ini udah menemaniku sekitar 4 tahun, kayanya dompet ini teriak minta pensiun deh... *lagi lagi ngeles dan pembelaan diri* . Akhirnya setelah timbang menimbang meluncurlah saya ke kasir dengan membawa dompet cantik itu. Hahahaha...beli juga akhirnya, setelah selesai urusan di kasir, Ida datang menghampiriku dan mulailah racun kusebar padanya untuk sama sama membeli dompet tsb. Awalnya sih ogah ogahan tapi lama kelamaan eh...keracunan juga *hidup racun* Horeee kembaran deh dompet kita #inpoh gak penting#

Tak terasa sudah jam 4 pm, saatnya balik ke ikea untuk membayar belanjaan kami. Hanya saya, Samara dan Ida saja yang balik ke ikea. Alya, papanya dan ibu nunggu di halte depan Anchor Point. Selesai bayar kami boyong semua belanjaan plus barang yang dititipin di loker. Jadilah kami seperti transmigran kesasar :)

Neng Ida dengan hasil perburuan nya ^_^

Dari Anchor Point kami menuju halte di Bukit Merah Rd sambil nunggu bis 14. Enaknya di Singapore itu kalo nunggu bis gak pake lama, kami langsung naik dan leyeh leyeh di bus. Hufff...capek juga shopping kita hari ini. Sampai di hotel sekitar jam 5.30 pm langsung mandi, sholat dan makan malam.

Jam 7.30 pm cabcus ke Mustafa Centre yang buka 24 jam. Dari hotel jalan kaki menuju station MRT Bras Basah (Circle Line) cukup 3 menit sajah trus antri di platform B menuju Dhoby Ghaut Interchange lanjut cari yang ke jurusan Punggol (North East Line) nanti dari situ cuma melewati 1 station saja yaitu Little India setelah itu di Farrer Park turun. Keluar station Farrer Park *lupa exit-nya* langsung ketemu Mustafa Centre. Kalau menurut saya agak crowded bin riweh juga ya daerah ini *untung gak jadi nginep di seputaran lokasi ini* mungkin karena ada pusat perbelanjaan yang buka sepanjang hari inilah yang bikin suasana jadi riweh. Tujuan utama kesini adalah cari oleh oleh coklat buat temen kantor apalagi salah satu teman saya ada yang sampai mengirimkan foto coklat yang recommended hehehe...tapi malah kebetulan jadi saya gak usah lama mencari dan menduga duga enak gak ya coklat ini?    

Jam 10 pm kami sudah kecapekan dan anak anak juga udah ngantuk. Sebenernya pengin juga mencicipi makanan khas India yang banyak dijual disana tapi kok rasanya badan ini sudah teriak minta istirahat. Saatnya kami pulang ke hotel, berhubung jam segitu sudah gak bisa naik MRT akhirnya kami naik taxi. Cukup membayar SGD 5 saja sampai hotel beberes sebentar trus zzz...zzz... Di malam kedua ini saya hanya tidur dengan Samara karena Alya maunya bobo sama papanya. Soo...malam ini gak ada sesi rumpi para emak ^_^

Kelar sudah petualangan kami hari ini walau ada yang kurang karena batal ke zoo tapi mungkin ini yang terbaik buat kami. Ketika saya cerita ke si Ayah, dia berkata kalo cuma mau lihat hewan di Ragunan jauh lebih banyak dan beragam hewannya serta lebih luas daripada Singapore zoo. Saya menjawab tapi kan pastinya lebih bersih dan lebih tertata Singapore zoo daripada Ragunan? Hahaha...dari pada debat gak jelas mendingan kita sudahi saja cerita ini....^_^

Sampai ketemu di cerita Merlion day 3...  







 
   

Jumat, 23 Maret 2012

Merlion... Here We Come

*tarik nafas dulu dan mulailah merangkai kata kata*
Beberapa bulan yang lalu saya pernah bercerita tentang promo big sale maskapai penerbangan udara asia dan berhasil mendapatkan tiket Jakarta-Singapura PP seharga 1,3 jt untuk jadwal keberangkatan 13-16 Maret 2012. Persiapan demi persiapan telah saya lakukan jauh jauh hari, maklum lah ini adalah liburan pertama keluarga kami ke luar negeri. Hampir setiap hari saya mencari informasi ttg travelling with toddler, objek wisata mana saja yang must be visit, transportasi apa yang harus digunakan untuk mencapai lokasi tujuan kami, berapa lama perjalanan menuju lokasi, berapa biaya/ongkos yang harus kami keluarkan untuk naik bis/MRT  hingga hotel murmer yang berlokasi dekat MRT station. Semua sudah saya persiapkan dengan matang. Saya pun rajin blogwalking para emak emak yang udah duluan jalan jalan ke Singapore bersama anaknya dan tak sungkan saya ngubek ngubek thread ini dengan sesekali bertanya pada ibu admin yang memang tinggal di Singapore. Saya akui info dari TUM memang yahud pisan euy :)
Selain persiapan itin *istilah ngetop itinerary yg sering digunakan para agan agan kaskus* yang sudah matang, kamipun melakukan persiapan dokumen pribadi  diantaranya adalah pembuatan paspor Ayah dan Samara. Seperti yang sudah diceritakan proses pembuatan paspor yang cukup ribet dan hasil jadinya disini maka kamipun optimis untuk geret koper berangkat liburan.  Ternyata oh ternyata… satu minggu menjelang hari H muncul satu masalah yang membuyarkan impian liburan kami. Iya benaaarrrr, tiba tiba ayah mengabarkan berita buruk kalo cutinya tidak disetujui oleh pak bos. Saya mengharap keajaiban yang datang siapa tahu saja last minute ayah mendapat lampu hijau dari pak bos. Ternyata 4 hari sebelum hari H keadaan tetap tidak berubah, saya pun bimbang apakah akan tetep jalan atau merelakan tiket itu hangus begitu saja?
Sebenarnya liburan kali ini saya ditemani oleh keluarga sahabat yang terbang dari Denpasar. Jadi seandainya ayah gak bisa ikut, saya dan Samara masih ada teman untuk jalan jalan disana. Tapi kok kayanya kurang sreg yaaa kalo gak ada ayah. Setelah melewati masa perenungan 7 hari 7 malam dengan sesajen kembang 7 rupa saya memutuskan untuk tetap berangkat. *ini nekat atau ogah rugi ya?* hehehe... Entah apalah itu judulnya yang pasti saya mantap dan yakin bisa berlibur dan berangkat hanya dengan Samara, toh juga sampai di Changi keluarga Ida sudah menanti disana :) *menghibur diri*
Sejujurnya nih…saya sedikit tenang karena ayah memberi full support hingga saya mantap untuk berangkat. Ayah bilang begini : “kalo emang bunda yakin bisa dan sanggup, ayah memberikan ijin tapi kalo bunda gak yakin bisa, ayah gak akan memberi ijin”. Wah..wah… ini merupakan tantangan besar buat saya :) Selain ayah yang memberikan support, beberapa teman juga mensupport dengan mengatakan you’re the great mom jadi pasti lu bisa berangkat, jadiin omongan temen2 lu itu kamus selama disana, jangan jadi patah semangat dan pasti Samara bisa koorporatif selama dalam perjalanan. That’s right, selain teman yang mendukung saya, ada pula teman yang tidak mendukung, mereka dengan tegas bilang batalin saja karena khawatir saya tidak sanggup, mengingat  saya harus naik turun MRT dengan mendorong stroller kemana mana, belum lagi kalo Samara lari larian udah pasti saya harus mengejarnya.
Tapi berbekal dari keyakinan itu semua, saya mulai menata hati dan mempersiapkan mental baja, hingga tiba saatnya hari H.
Jreng...jreng... Pagi itu kami berangkat dari rumah jam 07.15 menuju blok M, di tengah perjalanan sempat balik lagi ke rumah karena HP ayah ketinggalan, untung saja belum jauh dari rumah. Sampai di blok M naik bis damri dengan keberangkatan pukul 09.00. Perjalanan menuju SHIA (Soekarno Hatta International Aiport) terbilang lancar hingga kami pun sampai di terminal 3 pukul 09.50 WIB. Masuk ke terminal 3, check in, membayar airport tax Rp. 150.000/orang dan memasukkan barang ke bagasi. Disini ayah masih bisa masuk untuk mengantar saya dan Samara, tapi pas mau boarding dan masuk imigrasi barulah ayah tak bisa ikut serta. Meskipun gak berangkat tapi teteup yaaa ayah foto foto dulu :)
@SHIA terminal 3 before departure

Ayah cuma bisa nganter sampai sini...

Pada saat cek imigrasi saya lewat jalur khusus dengan meminta petugas untuk didahulukan karena waktu keberangkatan sudah mepet. Sebenernya sih mungkin gak boleh yaaa tapi karena saya sendirian membawa anak yang di duduk di stroller akhirnya petugas tsb sepertinya iba melihat saya :) Oiya untuk keberangkatan ini saya sengaja hanya membawa 1 travel bag, stroller Samara dan 1 sling bag yang isinya dompet, HP, peralatan lenong make up, tissue pocket, tissue basah, instant hand sanitizer, baju ganti Samara, dispo, snack dan minuman Samara. Wis pokoke "tas doraemon" ini isine macem macem :)
Untuk stroller tidak masuk dalam bagasi melainkan dititipkan pada crew sesaat sebelum kami masuk ke pesawat. Petugas tsb menginformasikan jika sudah sampai tujuan maka bisa dipastikan stroller telah tersedia dan siap untuk digunakan. Syukurlah... jadi agak sedikit membantu saya biar gak pegel gendong Samara.

Jadwal keberangkatan pesawat yang kami tumpangi adalah pukul 11.20 dan alhamdulilah tepat waktu. Begitu pesawat berjalan perlahan Samara mulai rewel minta nenen karena sudah ngantuk berat. Jadilah saya menyusuinya dan ketika take off Samara sudah terlelap dalam dekapan. Saya berusaha tenang dan berdoa dalam hati agar selamat dalam perjalanan ini. Tapi sejujurnya… saya ketakutan sekali ketika take off dan seumur umur *beberapa kali naik pesawat* baru kali ini saya merasakan takut yang luar biasa. Entah karena hanya saya dan Samara saja yang pergi atau parno terjadi hal2 buruk menimpa kami? Tapi memang 10 menit setelah take off pesawat agak goyang dan itu membuat saya makin takut. Tak henti hentinya mulut ini beristighfar, Alhamdulilah setelah itu semuanya baik baik saja dan sayapun mulai tenang.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam 40 menit kami sampai di Changi jam 14.00 waktu setempat (antara Jakarta dan Singapore selisih 1 jam lebih cepat Singapore). Urusan imigrasi dan bagasi kelar, tak lupa mengambil peta Singapore lantas saya melangkah keluar terminal 1, disitu sudah ada Ida dan keluarga yang terdiri dari mas Budi #suaminya#, Alya #anaknya# dan Ibu mertuanya yang menanti kedatangan kami, mereka sudah terlebih dahulu tiba di Changi jam 12.30 jadilah mereka menunggu sekitar 1,5 jam. Tapi waktu menunggu itu mereka pergunakan dengan lunch dulu di Burger King, soo...saya gak feel guilty banget lah hehehe...


Keluarlah kami menuju antrian taxi, ketika akan naik taxi muncul permasalahan yaitu pak sopir tidak mau membawa kami ke hotel karena overload, menurut dia peraturannya adalah dalam satu taxi berisi penumpang 4 orang dewasa dan 1 anak, berhubung kami ada 4 orang dewasa dan 2 anak maka si sopir tak mau "narik", dia menyarankan untuk menggunakan 2 taxi. Waksss? kalo 2 taxi trus gimana kalo saya & Samara dalam 1 taxi trus nyasar pula di negara orang? Hiiii...serem saya membayangkannya :(

Kita tetep gak mau sewa 2 taxi, pokoke kita kekeuh mau 1 taxi dan tetap bertahan di antrian taxi *gak tau malu banget ya? hehehe*  Alhamdulilah ada seorang supir taxi baik hati yang mungkin iba melihat muka kita bersedia membawa  kami ke hotel :)

Kami menginap di hotel 81Bencoolen, lokasi hotel di Bencoolen Street dekat dengan Orchard. Cukup mudah mencari hotel tsb dan kami harus membayar ongkos taxi SGD 20. Saat check in kami perlihatkan confirmation letter dari agoda dan setelah cek paspor kami menerima kunci dengan nomor kamar 1009 dan 1011. Sedikit review hotelnya, kamar bersih walaupun ukurannya kecil tapi ada jendela karena banyak loh hotel di Singapore yang gak ada jendelanya. Kalo saya pribadi sih merasa agak pengap kalo kamar tanpa jendela. Next posting saya akan coba review hotel tsb *mudah mudahan aja gak malas*

Setelah istirahat sejenak saya membuka peta dan mencocokan itin yang telah saya buat sebelumnya. 
Yupp...agenda jalan jalan pertama kami adalah mengunjungi merlion park yang tersohor dengan patung singanya. Setelah dirasa cukup istirahat dan anak anak sudah mandi, pukul 4 pm keluar dari hotel. Menurut primbon gothere.sg dari hotel kami jalan menuju bus stop di depan hotel Rendezvous (Bras Basah Rd) dan naik bis 167. Tak perlu menunggu lama bis pun datang, kami naik dan membayar ongkos dengan uang koin SGD. Saat itu kami belum sempet membeli EZlink card untuk mempermudah perjalanan. Sekitar 12 menit di dalam bis turun di Opposite Sing Cricket Club, Connaugh Drive yaitu 3 stop later dan berjalan lah ke Merlion Park. Tiba tiba saja gerimis kecil datang dan makin lama makin besar alias hujan deres. Kamipun buru buru melintas jembatan dan cari tempat aman untuk berteduh. Padahal sebenarnya saya pengin banget foto di atas jembatan tapi ada daya....:(

Kira kira 15 menit berteduh, hujan mulai reda dan kami melanjutkan jalan kaki sambil dorong stroller Samara menuju merlion park. Agenda utama disana adalah foto foto *ndeso*, karena habis hujan alhasil pemandangannya kurang begitu cerah. Tak apalah yang penting masih bisa menikmati indahnya taman tersebut.

just the two of us
Oiya pas disini Samara betul betul gak mau diajak foto. Susah sekali untuk membuatnya tersenyum, maunya manyun aja...mungkin Samara sedih karena ayah gak ikutan :(

aku sedih karena ayah gak ikut
 tapi akhirnya setelah dibujuk bujuk, Samara bisa sedikit tersenyum :)

keep smile baby...

Dari melion park terlihatlah Art Science Museum dan Sky Park yang mirip "kapal nyangsang" di atas hotel :)

marina bay
Setelah puas berkeliling merlion park kami melanjutkan perjalanan menuju Orchard Road. Dari situ berjalan kaki ke MRT Raffles, tapi sebelum meninggalkan merlion park Samara rewel karena lapar akhirnya saya membeli croissant SGD 3,9 di starbucks yang ada di dekat situ. Oiya seumur umur umur nih....saya gak pernah ke starbucks eh..sekalinya ke starbucks malah di negara orang :) #inpoh gak penting#   

Kami berjalan mencari MRT Raffles dan sempet nyasar gak karuan tapi dengan nyasarnya itu, ketemulah kami dengan bapak tua penjual es potong. Emang udah niat dari Jakarta saya pengin mencicipi es potong murmer seharga SGD 1 yang katanya yummy. Ternyata emang enak loh..dan untuk "wadah" esnya ada beberapa pilihan yaitu menggunakan roti tawar, wafer atau contong es krim biasa. Saya memilih roti tawar sebagai wadahnya.
Sambil makan es potong saya menikmati indahnya bangunan The Fullerton Hotel

bagus ya bangunannya....
Setelah berjalan kaki lumayan jauh ketemulah MRT station yang berada di Raffles Place, hhmmm....tapi kok saya gak nemu patung Sir Stamfort Raffles nya ya? Masuk station langsung membeli EZlink card yang akan kami pergunakan selama naik angkot di Singapore. Harga EZlink Card Adult yaitu SGD 12 dengan perincian SGD 5 untuk harga kartunya dan SGD 7 untuk "pulsa"nya, saya langsung itung itungan kayaknya saldo SGD 7 kurang banget untuk jalan jalan selama 4 hari akhirnya saya memutuskan untuk langsung top up SGD 10. Dari MRT Raffles hanya melewati 2 station yaitu Dhoby Ghaut dan Sommerset. Turun di station Orchard keluar exit C menuju ION dan Wisma Atria. Sejujurnya kami gak tau mau kemana, wis pokoke jalan jalan aja di Orchad tapi setelah kaki melangkah di Wisma Atria eh...ketemu Cotton on Kids nan tersohor itu. Girang sekali tentunya saya dan yang lebih menyenangkan lagi disana sedang ada diskon. Saya dan Ida langsung ngubek barang yang diskon tapi saya cuma dapat 1 kaos aja untuk Samara. Kalo Ida? hohoho...banyak lah, lebih dari 2 tentunya :)

Saat saya sedang asyik milih baju di Cotton On Kids, Samara lari larian seolah main petak umpet dengan saya, sampai akhirnya saya kehilangan Samara yang ternyata lari keluar dari Cotton On dan masuk ke toko sebelah. Waktu itu saya sudah berdiri di depan kasir, setelah mengetahui Samara lari keluar toko saya lempar uang yang ada ditangan dan langsung mengejar Samara. Huffff...untung saja saya langsung lari kencang karena kalo tidak, Samara hampir saja turun eskalator yang berada di dekat toko sebelah itu. Ya Allah....kaki saya langsung lemas seketika...untung saja saya bisa menangkap Samara yang hendak turun tangga. Haddooohh...saya gak tau apa jadinya jika terlambat beberapa detik saja mungkin Samara sudah turun eskalator. Alhamdulilah ya Rabb... Engkau telah menyelamatkan dan menjaga Samara. Sejak saat itu saya extra ketat menjaga Samara. Hiksss...jadi sedih, kalo seandainya ada Ayah pasti gak akan ada kejadian seperti ini *upsss...gak boleh ngeluh, kan udah jadi resiko kalo jalan berdua ajah* 

Waktu sudah menunjukan pukul 8.30 pm, para krucil sudah kecapekan dan saatnya kami kembali ke hotel menggunakan MRT lagi turun di Dhoby Ghaut. Dari station Dhoby Ghaut berjalan kaki sekitar 15 menit. Sampai hotel bebersih dulu trus Samara langsung bobo. Oiya dalam 1 bed kami tidur berempat yaitu saya, Samara, Ida dan Alya. Sedangkan di kamar sebelah ada mas Budi dan Ibu. 
Tapi ya booookk... meski para krucil udah tidur, para emak masih aja ngerumpi. Maklum lah kami jarang ketemu. Alhasil saya tidur jam 1 am. Sebelum tidur sempet melongok ke jendela, hujan mulai turun sodara sodara...dan saya berdoa semoga besok tidak hujan karena sesuai itin, agenda acara kami bakal lebih seru dari hari ini. Yuppp.....Petualangan akan segera dimulai besok :)  
   



Rabu, 21 Maret 2012

Finally Done...

Setelah melewati birokrasi yang njelimet akhirnya paspor Ayah dan Samara jadi juga....
Pada tanggal 1 Maret 2012 kami kembali lagi apel mendatangi kantor imigrasi Depok untuk keperluan foto paspor. Sengaja kami datang pagi biar dapat nomer antrian awal. Sampai disana jam 07.00 dan itu sudah masuk no urut 10 dan 11, whuaaaa...kebayang dong itu orang orang pada datang jam berapa?


Sambil menunggu loket buka jam 08.00, Samara main main dulu *lebih tepatnya sih lari larian ngejar kucing* naik turun tangga dan berakhir dengan minta nenen karena kecapean. Selesai bayar foto Rp.255.000/orang di loket 4 kamipun menunggu antrian untuk foto dan wawancara. Gak sampai jam 09.00 Ayah dipanggil untuk foto dilanjutkan oleh Samara. Sampai di ruang foto kami menunggu sebentar dan Samara pun langsung duduk manis di depan kamera. Awalnya Samara mau duduk tenang di depan kamera tapi karena si petugas kelamaan membidik kamera, maka pas mau difoto Samara malah udah capek duluan. So...hasil fotonya gak maksimal dan gak diulang karena emang Samara udah gak mau difoto L

Setelah foto kami nunggu wawancara dan untuk Samara, ayah yang diwawancarain. Sambil menunggu ayah wawancara, Samara melihat ada komputer nganggur langsung rewel minta ketak ketik *istilah Samara kalo melihat komputer atau laptop* akhirnya saya dudukan saja Samara di kursi sambil pura pura ketak ketik J


Sambil nungguin wawancara, duduk dulu di kursi pegawai imigrasi ah...:)
Setelah semuanya beres kami keluar ruangan dan pulang, kami dijadwalkan datang kembali mengambil paspor yaitu 3 hari kerja ke depan. Oiya sebelum meninggalkan kantor imigrasi, saya sempet menjepret banner yang ada di sana yang isinya tips and trik pembuatan paspor. Siapa tau aja bermanfaat J



ini dia paspornya...:)

Pada tanggal 12 Maret 2012 ayah meluncur ke depok untuk mengambil paspor yang sudah jadi.
Alhamdulilah kelar sudah proses pembuatan paspor dan mulailah merancang travelling keluar negeri, hahahaha....

  
 

Senin, 19 Maret 2012

A Love Letter For Samara

Dear Samara Aqilla Nafisa,
Happy 2nd Birthday...
Semoga kau menjadi anak sholehah, sehat, tambah pintar dan menjadi anak yang beruntung fii dunya wal akherat.
Terima kasih, sayang…kau telah memberi arti dalam kehidupan kami. Betapa bunda sangat bersyukur diberi kepercayaan oleh Allah untuk menjaga, merawat dan membesarkanmu. Banyak sekali pelajaran hidup yang kami dapatkan darimu berawal dari bagaimana kami belajar menjadi orang tua baru, berusaha memenuhi segala kebutuhanmu hingga belajar sabar yang tak pernah ada di kurikulum sekolah manapun di dunia ini.
Masih jelas teringat dalam memori bunda menjelang kelahiranmu, bunda harus melawan rasa takut dan tegang yang tercampur menjadi satu. Saat itu bunda diharuskan menjalani operasi sectio cesario karena posisimu yang melintang dan saat itu pula ayah masih berada di Jakarta, jadilah bunda hanya ditemani oleh eyang dan opung saja. Ketika kau lahir permasalahan baru muncul yaitu ASI bunda belum keluar dan terpaksa kau meminum susu formula, padahal saat itu bunda menolak dan gak rela jika Samara harus mengkonsumsi sufor tapi apa daya…omongan kanan kiri yang mengklaim bunda tega terhadap anaknya sendiri jika harus menunggu sampai ASI keluar.
Tahukah kau Anakku…kalo itu merupakan cambuk keras bagi bunda yang harus berjuang dan optimis ASI akan segera keluar. Tak bosan bosannya bunda meminta Samara tetap menyusu sebagai rangsangan agar ASI cepat keluar. Alhamdulilah di hari kedua  ASIpun keluar walau volumenya sangat sedikit. Meski ASI sudah keluar, lagi lagi…Samara harus tetap minum sufor karena asi bunda gak bisa mengcover  dan saat itupun Samara harus masuk ke ruang perinatal karena kadar bilirubin yang di atas ambang batas *inilah salahnya bunda atas ketidaktauan ttg asi, kalau ternyata bayi yang baru lahir kebutuhan asinya masih sangat sedikit. Ketika bayi menagis bukan berarti haus dan serta merta langsung nenggak sufor* Tapi tak apalah lah Nak…ini merupakan pelajaran bagi kita.
Alhamdulilah kasus asi dapat terselesaikan, begitu Samara keluar dari ruang perinatal dan kamipun pulang ke rumah, asi bunda melimpah hingga saat ini. Dua tahun sudah Samara mengkonsumsi asi, malah sekarang ini jadi makin tergila gila ngefans banget dengan asi sampai sampai tiap menyusu bisa menghabiskan waktu 15-20 menit. Bunda tidak tega jika harus men-stop secara tiba tiba, walau 2 bulan yang lalu bunda sudah sounding kalo sudah 2 tahun Samara minum susunya susu “gajah” *maksudnya adalah susu ultra mimi rasa vanilla yang bergambar gajah* Tapi saat ini belum berhasil dan bunda tetap akan menjalani proses weaning with love.
Anakku Samara,
Bunda tahu kalo 2 tahun di awal kehidupanmu adalah masa keemasan bagi tumbuh kembangmu, makanya bunda berusaha memberikan yang terbaik untukmu melalui ASI yang sudah terbukti kedahsyatan dan manfaatnya bagi tubuhmu hingga MPASI rumahan yang bunda terapkan yang tak sedikit menuai komentar miring kepada bunda. Tak apalah Nak…bunda harus tebal muka dan tebal kuping mendengar ocehan ocehan gak penting itu. Yang terpenting bagi bunda adalah kesehatan Samara karena terbukti, Alhamdulilah daya tahan tubuh Samara sangat luar biasa. Bunda juga bersyukur karena dukungan dari ayah yang patut diacungkan jempol sangat membesarkan hati bunda, di kala bunda down dan mengalami masa masa sulit. Thanks ayah…u’re the best breastfather.  
Samara sayang,
Kami bersyukur kau telah tumbuh menjadi anak yang pintar, di usiamu yang belum genap 2 tahun kau sudah lancar berbicara, kosakata nya juga sudah bertambah banyak,kau bisa menyanyikan beberapa lagu baik lagu anak anak Indonesia maupun lagu anak versi Londo, kau juga sangat senang membaca terbukti setiap malam meminta bunda untuk membacakan dongeng sebelum tidur. Tak sia sia ketika hamil ayah bunda selalu bergantian mendongeng untuk Samara dan kami pun rela merogoh kocek yang tak sedikit untuk membeli paket buku yang berkualitas demi menunjang perkembanganmu.  
Samara Aqilla Nafisa,
Kau telah banyak memberi pelajaran bagi ayah dan bunda tentang perjuangan hidup, makna hidup yang sesungguhnya, tentang kesabaran yang luar biasa serta tentang ayah bunda yang harus bisa meredam emosi dan egoisme. Terima kasih anakku atas pelajaran berharga ini.
Akhirul kata ayah dan bunda berharap dalam doa doa kami yang panjang agar kau menjadi anak yang sholehah, sehat, pintar, selalu dalam lindungan Allah dan selalu menjadi yang terbaik untuk ayah bunda.
We love u much and much… 


yeaayyy...udah 2 tahun usiaku

tiup lilinnya... ^_^

Di ulang tahun Samara yang ke 2 ini tak ada birthday cake, tak ada nasi kuning, lunch box ataupun goodie bag. Kami hanya memberikan pancake dengan saos coklat yang bunda bikin khusus untuk ulang tahun Samara. Karena ada special gift yang bunda persiapkan untuk Samara ^_^      

b'day pancake by bunda :)

my bday girl...

yesss...we are ^_^

Rabu, 07 Maret 2012

My Little Singer

Jika ditanya apa hobby Bunda? Maka bunda akan menjawab menyanyi, membaca dan travelling.
Mengapa menyanyi bunda tulis sebagai jawaban pertama karena emang bunda tuh suka banget nyanyi meskipun suaranya gak bagus bagus banget J
Dulu waktu duduk di bangku SMP bunda mengikuti ekskul ensemble music dan disitu bunda dipercaya untuk memegang alat musik keyboard, so...mau gak mau bunda belajar baca not balok dan udah pasti ikutan belajar nyanyi. Kalo ada acara di sekolah team ensemble music kami pasti tampil, sampai akhirnya kami ikut lomba tingkat Propinsi Jawa Tengah di Semarang. Meski gak dapat juara tapi lumayan lah dapat pengalaman J

Ketika SMA bunda gak ikutan ekskul musik melainkan pramuka, tapi kalo ada lomba karaoke bunda teteup ikutan unjuk gigi. Pas kuliah bunda dan teman teman iseng bikin grup band yang beranggotakan 4 orang cewek dengan nama bandnya Ilalang *ssttt untuk yang satu ini ayah juga gak tau kalo dulu bunda pernah punya grup band :D*

Saat udah punya penghasilan sendiri bunda sering nyamperin inul vista buat cuap cuap karaoke bareng teman2, malah pernah ibu bos besar bunda merayakan ultahnya di inul trus diadainlah lomba karaoke dan bunda berhasil membawa hadiah berupa uang tunai sbg juara kedua *kecup basah ibu bos* :p
Waktu kantor bunda ultah juga mengadakan lomba karaoke sejabodetabek dan bunda berhasil menyabet juara harapan 1, lumayan lah dapat uang tunai lagi.

Nah...kayanya nih hobby menyanyi bunda menurun ke Samara. Di usaianya yang belum genap 2 tahun Samara sudah bisa menyanyi dengan lancar dan pengucapan liriknya pun sudah jelas, diantaranya lagu balonku ada lima, tik tik bunyi hujan, naik kereta api, ambilkan bulan bu, burung kakak tua, topi saya bundar, satu satu aku sayang ibu. Untuk lagu londo-nya bunda mengajarkan twinkle twinkle little star, ABCD versi English, I luv you-nya barney dan Elmo's song. Alhamdulilah Samara sudah pandai menyanyi.

Malah nih...karena si pengasuhnya suka dengan Cherrybelle dan sering nyanyi lagu lagunya, Samara pun gak mau kalah menyanyikan lagu lili lili babu (baca : really really love you) hahahaha....dan terakhir bunda mendengar Samara bersenandung begini : "kamu cantik, cantik dari hatimu" bunda pun heran, Samara nyanyi apa? Setelah bertanya pada si pengasuh ternyata itu lagu beautifull-nya Cherrybelle, hehehehe... Nak, nak, bunda aja gak tau lagu itu J

Karena rekaman nyanyian Samara banyak di henpon ayah bunda, makanya kami berinisiatif upload suara Samara di youtube.
Beginilah suara nyanyian putri kecilku yang insya Allah bisa jadi the next Indonesian Idol J
Check it out http://www.youtube.com/watch?v=_mz8CBFpil4

Selasa, 06 Maret 2012

Menanti Keajaiban

Bagaimana perasaannya jika rencana liburan keluarga yang telah tersusun rapi tiba tiba terancam batal?
Sedih, kecewa dan pengin marah tentunya...
Begitulah kira kira yang bunda rasakan saat ini L

Ketika tiket sudah dipesan sekitar 10 bulan yang lalu, hotel sudah booking jauh jauh hari, paspor sudah ditangan, itinerary sudah lengkap dengan peta, rute dan transportasi umum yang harus digunakan, cuti tahunan dari kantor sudah disetujui, ehhh...tiba tiba saja Jumat kemarin *10 hari menjelang hari H* ayah mengabarkan berita buruk kalau cutinya tidak diapprove.

Huaaaaa...mendengar kabar itu, lemes badan bunda, kepala mendadak cenat cenut, perut mules dan pengin marah sambil banting banting gelas yang ada di meja kerja kerja. Alhasil wiken kemarin yang seharusnya dilalui dengan hati gembira karena udah gajian jadi mendadak melempem gak ada semangat L

Hari Senin ayah mencoba menghadap pak bos lagi untuk meminta ijin cuti 3 hari, ehh...yang diapprove cuma 1 hari. Halahhh...halah...itu sih sama aja bohong tetep aja ayah gak bisa ikutan liburan. Padahal kata ayah, udah pasang muka memelas, udah menceritakan persiapan kami termasuk booking tiket yang kami lakukan dari tahun 2011, booking hotel. Tapiiii...itu semua gak berhasil meluluhkan hati pak bos L

Kadang bunda berpikir, wong yang namanya cuti itu kan hak karyawan, kok ya bisa bisanya gak diapprove? Ayah itu jarang banget ambil cuti terakhir cuti yang agak lama yaitu 6 hari kerja waktu lahiran Samara dan itupun sudah 2 tahun yang lalu. Setiap tahun ayah selalu nabung cuti alias gak pernah ngabisin jatah cuti, eh..kok ya gak diapprove cuma mau ambil jatah 3 hari aja? *ngelus dada*

Aaahhhh...entahlah apa yang akan terjadi minggu depan? Karena kemungkinannya cuma ada 2 yaitu batal liburan atau bunda berangkat berdua saja dengan Samara. Nanti pas di TKP bunda bergabung dengan keluarga sahabat bunda yang terbang langsung dari Denpasar. Karena sebetulnya ini adalah liburan dua keluarga yaitu keluarga Qudsy dan keluarga AZ Bali (sahabat bunda).

AZ sendiri sudah menawarkan diri untuk membantu bunda mengurus Samara selama liburan disana. Tapiii...kok kayaknya ada something missing kalo kami liburan tanpa ayah?

Pfiuuhhh...kita lihat saja nanti bagaimana minggu depan? Saat ini bunda hanya bisa pasrah dan berdoa mengharap keajaiban, karena menurut keyakinan dan sugesti bunda bahwa miracle happens at the end.

Semoga impian liburan keluarga kami terwujud....
Amin