Pages

Kamis, 15 Mei 2014

Dia Tak Pernah Mengirimiku Tagihan

Disclaimer : ini adalah reminder bagi diri saya sendiri untuk selalu bersyukur dan bersyukur.

Pagi hari sesaat tiba di kantor saya langsung menyalakan laptop dan membuka outlook untuk melihat email. Dari puluhan email pagi itu, ada satu email yang bikin hati bergetar. Ini ceritanya :

Seorang kakek berusia 80 tahun mengalami infeksi pada telinganya yang nyaris membuatnya tuli. Dokter menyarankan untuk melakukan operasi atas telinganya supaya tidak makin menjadi tuli dan kakek itupun menyetujui.

Alhamdulilah operasi berjalan dengan sukses dan sang kakek bisa kembali mendengar dengan jelas. Tibalah saatnya pihak rumah sakit memberikan tagihan biaya atas operasi tersebut. Sang kakek melihat nota tagihan itu dan tiba2 menangis. 

Dokter yang melihat sang kakek menangis itu merasa iba dan mengatakan bahwa bila tagihan terlalu tinggi maka ia akan membebaskan biaya dokter. Kakek pun menjawab: “Aku bukan menangis karena uang yang akan aku keluarkan, tapi aku menangis karena Allah telah memberiku pendengaran yang jelas selama 80 tahun, namun Allah tidak pernah mengirimiku tagihan.”

Dan satu cerita lagi yang membuat menyentuh hati saya :
 
Ada seorang mandor bangunan yang berada di lantai 5 ingin memanggil anak buahnya yang sedang bekerja di bawah. Sang mandor berkali-kali teriak memanggil, tapi anak buahnya tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaan dan bisingnya alat bangunan.

Sang mandor terus berusaha agar si anak buah mau menoleh ke atas. Maka dilemparnya uang koin Rp. 1.000 yg jatuh tepat di sebelah anak buah. Si anak buah hanya memungut Rp 1.000 tersebut dan melanjutkan pekerjaannya.
 
Sang mandor akhirnya melemparkan uang kertas Rp 100.000 yang digulung dengan harapan si anak buah mau menengadah "sebentar saja" ke atas. Akan tetapi anak buah hanya lompat kegirangan karena menemukan uang Rp 100.000 lalu kembali asyik bekerja.

Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala anak buah. Merasa kesakitan akhirnya anak buah baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.

Cerita tersebut sama dengan kehidupan kita, Allah selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita terlalu sibuk mengurusi "dunia". Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering kali lupa untuk menengadah bersyukur kepada-Nya.

Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu dari mana rejeki itu datang? Bahkan kita selalu bilang : kita lagi "HOKI!". Dan yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur dengan rejeki milik Allah.

Maka jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batu kecil" yang kita sebut musibah agar kita mau menoleh kepada-Nya.

Sungguh Allah sangat mencintai kita, marilah kita selalu ingat untuk menoleh kepada-Nya sebelum Dia melemparkan batu kecil.

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. (Al-Hasyr : 19)

Semoga kita menjadi orang yang selalu bersyukur. Amin...

12 komentar:

  1. terima kasih sudah diingatkan untuk selalu bersyukur

    BalasHapus
  2. cerita yang kedua itu nyentil banget ya...
    kalo dikasih yang bagus2 kita suka lupa ya. kalo dapet yang gak enak aja baru inget...

    BalasHapus
  3. Gw pernah terima email yg kisah kakek2 itu mak.. menyentil sekali yah. Semoga kita selalu bersyukur atas apa yang sudah didapat, baik kurang mau pun lebih. Amin :)

    BalasHapus
  4. pernah dapet artikel ini di group wa dan memang menyentuh sekali

    BalasHapus
  5. @ Arman, kadang kita juga terlalu fokus ngurusin dunia yaa...

    BalasHapus
  6. @ Yeye, iya kayanya cerita si kakek itu udah banyak disebar by email.
    Amin...smoga kita tak pernah lupa untuk bersyukur :)

    BalasHapus
  7. A very good reminder nih.. thank you untuk ngingetin juga :)

    btw say, tukeran link yuuuk kalo ga keberatan hehe..
    Aku ijin link blogmu di blogroll ku yaaah...

    BalasHapus
  8. sungguh2 kesentil inihh baca postingannya..smoga kita termasuk orang2 yang selalu bersyukur dan ga lupa sama sang pencipta ya maak...

    BalasHapus
  9. subhanalloooh bener banget ya Mbak
    selama ini Allah gak pernah kirim tagihan... abodemen atau apalah itu
    kita dikasi free....

    tapi kok ya bersyukurnya cuma sedikit

    terima kasih Mbak... sudah diingatkan

    BalasHapus

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkomentar :)