KAA Effect

Saat ini Bangsa Indonesia sedang menjadi tuan rumah atas hajatan besar negara se-Asia Afrika. Acara Konferensi Asia Afrika ke 60 digelar pada tanggal 19-24 April 2015, dilaksanakan di dua kota besar yaitu Jakarta dan Bandung. Gaung persiapan hajatan Konferensi Asia Afrika itu sudah terdengar sejak bulan lalu. 

Sejak awal bulan April, di sepanjang jalan Sudirman sudah dipasang bendera negara para peserta KAA. Namun beberapa bendera, pemasangannya harus berdampingan dengan alat alat berat yang sedang digunakan untuk pembangunan monorail. Rada mengganggu juga sih...tapi apa boleh buat? 

Alat beratnya saingan sama bendera negara tetangga

Lain Jakarta lain Bandung. Konon kabarnya wajah kota Bandung sekarang makin cantik loh... Karena para delegasi akan napak tilas ke Bandung pada hari Jumat besok. Ini dia wajah cantik ibukota propinsi Jabar yang dipimpin oleh Kang Emil.

Cantikan mana ibukota propinsi dg ibukota negara?

Kembali ke Jakarta. Sebagai efek dari pelaksanaan KAA, trotoar di sepanjang jalan Sudirman bersih dari tukang jualan dan pedagang asongan. Biasanya nih kalau saya turun di depan Ratu Plaza menuju kantor, disitu terhampar penjual makanan seperti bubur ayam, ketupat sayuran, pecel sampai simbok tukang jamu. Nah... Sejak hari Senin di depan Ratu Plaza bersih sih sih.. Yang ada jajaran pak Polisi yang sedang bertugas.

Pada hari ke 4 dan ke 5 pelaksanaan KAA yaitu hari Rabu - Kamis, terjadi sistem buka tutup jalan protokol. Jalan Sudirman, Thamrin, Gatot Subroto dan Asia Afrika ditutup karena para delegasi negara KAA akan menuju ke JHCC untuk acara pembukaan KAA. Jujur...saya pusing baca berita penutupan jalan protocol karena kantor saya diapit oleh 2 jalan tersebut yaitu jalan Sudirman dan Asia Afrika.

Menurut berita, jalan protokol akan ditutup pada jam 06.30 sampai 09.30 dan akan dibuka lagi jam 09.30 sampai 16.30. Nanti jam 16.30 jalan ditutup lagi hingga 19.00. Nah... Gimana coba cara berangkat ke kantor? Akhirnya si bos membuat keputusan untuk hari Rabu dan Kamis jam kerja kami dimajukan dari jam 8.00 menjadi 06.30 dan pulang nya jam 15.30. Whuaaaa...puyeng deh denger keputusannya.

Sebenernya sih... Enak yaa karena bisa pulang cepat, sampai rumah bisa sebelum magrib. Tapi... Yang jadi masalah berangkat kantornya musti selepas sholat shubuh yaitu sekitar jam 5.20. Ya sudahlah, daripada gak bisa lewat akhirnya kami menyetujui keputusan ini. Alhamdulilah hari Rabu pagi sebelum jam 7 saya sudah tiba di kantor. Gak papa lah telat dikit, hehehe...

Kemarin banyak teman yang terlambat datang karena jalanan sudah ditutup dan mereka harus berjalan dari Karet sampai ke Senayan. Whuiii... Itu jauh banget loh, lumayan bisa bikin betis bekonde hehehe... Akhirnya mereka sampai ke kantor jam 9.30. 

Sore hari menjelang pulang kantor kami sudah siap siap dan begitu menuju Sudirman, taraaaa..sudah macet banget.

Macet... Macet...

Ya sudahlah ikutin arus lalu lintas saja. Namanya juga tuan rumah suatu hajatan, jadi yaa...berusaha untuk gak ngedumel, hahaha.. Untungnya pas sampai stasiun Sudirman, commuter line gak bermasalah. Jadilah sebelum magrib saya sudah sampai rumah.

Karena pulang cepat, efeknya saya jadi niat banget bikin kue untuk bekal si kecil sekolah besok. Setelah lirik lirik resep yang gampil akhirnya bikinlah choco muffin. Samara hepi banget ikutan bikin choco muffin.

Dan ini hasil percobaan semalam. Tampilan masih belum kece sih, tapi soal rasa dijamin enak.. Hihihi.. *mujidirisendiri*

Ternyata lumayan juga yaa efek adanya Konferensi Asia Afrika untuk saya pribadi. Jadi bisa berangkat pagi bareng tukang sayur hahaha...dan bisa pulang lebih cepat, lanjut berkarya bikin muffin. Hari ini saya juga bakalan pulang cepat lagi. Hmmm... Bikin apa lagi ya nanti sore? Hahaha... Sok iyess banget deh :)