Idul Fitri 1432H

Gema takbir berkumandang menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri 1432 H, Alhamdulilahirobil allamin kita telah menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan selama 30 hari penuh. Semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT dan semoga kita dipertemukan kembali dengan Ramadhan tahun depan. Amin...


Sedikit mengulas tentang lebaran tahun ini, pfuihh...benar benar bikin bingung masyarakat awam seperti bunda. Awalnya tanggal 1 Syawal jatuh pada hari Selasa 30 Agustus 2011 sesuai dengan apa yang tertera di kalender tapi pada hari Senin pagi berhembus isu bahwa besok *baca Selasa* belum lebaran, artinya besok kita masih menjalankan puasa hari ke 30. Walah...terus bikin lontong, opor dan sambal goreng hati nya kapan dong? Hari senin atau Selasa? Rembug punya rembug akhirnya Eyang Samara memutuskan untuk membuat lontong hari senin aja dan hari itulah kami sibuk berat mempersiapkan hidangan khas lebaran itu.

Kabarnya pengumuman pemerintah tentang penetapan tgl 1 Syawal baru akan dilakukan jam 7 malam. Oalah...pak Menteri gimana dong nasib lontong opor kami kalo tenyata lebarannya hari Rabu? Dan tibalah pengumuman penting itu, ternyata oh ternyata lebaran hari Rabu boooo...Ya sudah lah sebagai warga negara yang baik kita wajib taat dan patuh kepada pemerintah karena setahu Bunda, sebagai muslim ada 3 hal yang harus kita turuti, yag pertama adalah menuruti perintah Allah SWT, yang kedua Nabi Muhammad SAW dan yang ketiga para pemimpin. Dalam hal ini ketika para pemimpin memutuskan 1 Syawal jatuh pada hari Rabu ya sudah...kita harus menuruti dan Insya Allah itulah yang terbaik.
Allahu alam...


Tetapi, seperti tahun tahun sebelumnya ada perbedaan penetapan hari raya Idul Fitri, ada Ormas Islam yang cukup besar di Indonesia *inisial M* tetap mengumumkan bahwa 1 Syawal jatuh pada hari Selasa. Okeh...apapun itu siapapun itu yang penting adalah bagaimana kita menyikapi perbedaan yang ada *sok bijak* J


Lebaran tahun ini adalah lebaran kedua ayah, bunda dan Samara, kalo tahun lalu usia Samara masih 6 bulan dan alhamdulilah bunda bisa melakukan sholat Ied karena Samara saat itu justru tidur di atas hamparan sajadah bunda, mana kala imam bersiap siap berdiri untuk mendirikan sholat *Thanks ya Rabb semua itu berkat afirmasi positif yg selalu bunda ucapkan pada Samara kalo bunda berniat untuk ibadah*
Untuk tahun ini seperti biasa bunda melakukan afirmasi positif agar Samara bisa tenang saat bunda sholat tetapi kenyataan Allah berkehendak lain, pada saat bunda akan sholat tiba tiba Samara rewel dan minta digendong. Walah, trus gimana nih bunda sholatnya? Akhirnya bunda pindah shof paling belakang dan menggendong Samara selama sholat Ied berlanngsung, Alhamdulilah selama bunda sholat dan menggendong Samara, dia tampak tenang dan bunda kok merasa ringan menggendongnya. Padahal nih...kalo kelamaan gendong pasti bunda udah pegel pegel dan tak jarang back pain pun muncul L


Pulang sholat seperti biasa kita sungkem sungkeman tapi lucunya setelah bunda udah sungkem ke Opung, Eyang, Pakde dan bBdhe Samara, bunda langsung ngacir ke ruang makan gak sabar pengin menyantap lontong opor dan sambal goreng hati. Setelah perut terisi kami langsung menuju rumah saudara dan tetangga, di perjalanan bunda tersadar kalo bunda belum sungkem ke Ayah Samara *plak...istri macam apa nih* Maaf ya Ayah....bunda betul betul lupa dikiranya udah sungkem ke semua dan ayah pun memaafkan bunda dengan tulus *hug n kiss Ayah* L

Asyikk baju bunda & Samara kembaran nih :) 

Saat ayah & bunda sungkem ke Opung & Eyang 

Usai salam salaman ada ritual berziarah yang selalu dilakukan keluarga bunda dan untuk ketiga kalinya bunda absen ziarah karena tahun pertama bunda lagi hamil, tahun kedua Samara masih berusia 6 bulan dan tahun ketiga pas mau ziarah Samara tidur dengan pulasnya jadi...absen lagi deh.

Okey...sekali lagi kami mengucapkan :

Selamat Idul Fitri 1432 H Mohon Maaf Lahir dan Batin

Jempol deh buat Samara...

Pakde, budhe dan calon kakak sepupunya Samara yang masih tersembunyi di dalam perut